Go Marry Pap! - 18

730 132 19
                                    

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

Svarga meregangkan otot-ototnya setelah nonstop sedari makan siang ia mengerjakan semuanya sampai jam empat sore ini. Matanya terpejam sejenak menghirup udara diruangannya. Pria empat puluh tahun itu memutar kursinya menghadap jendela besar yang langsung bisa membuatnya melihat jalanan kota Jakarta yang mulai ramai kendaraan bermotor karena jam pulang kerja.

Dritt dritt

Suara telepon membuatnya meraih benda pipih itu untuk ia angkat.

"Halo, Svarga kan?"

Svarga mematung. Sangat mengenal suara perempuan itu.

Elesia?

"Ga??"

"Kalau pilih istri itu yang sayang sama kedua anak kamu, masa jam segini calon istri kamu belum jemput kembar!!"

Maksudnya??

"Apa maksud kamu?"

"Halah Ga!! Kamu tuh nggak becus ngurus anak-anak aku! Liat ini, Jarvies dan Javien masih ada disekolah padahal sudah pulang dari dua jam yang lalu. Mana sekretaris sekaligus babu kamu?"

"Elesia, jaga omongan kamu!"

"Hem, kamu kesini. Aku nggak bawa mobil, jemput anakmu sini!"

"Iya," Svarga langsung meraih kunci mobilnya dan bergerak keluar. Sempat ia melirik ke meja Shenina. Dan ternyata Shenina juga belum kembali.

Sebenarnya dimana perempuan itu?

Svarga keluar dari ruangannya lalu melihat meja Shenina memang kosong. Svarga beranggapan memang Shenina tengah mengecek proyek lapangan untuk di dekat kantor cabang. Tapi Manda sudah kembali perempuan itu tak juga kembali ke kantor.

"Nda, Shenina mana belum ke kantor? Apa udah pulang?" Manda adalah asisten Shenina di perusahaan. Istilahnya seperti sekretaris dua, tapi dia tidak berurusan langsung dengan Svarga.

"Loh Shenina nggak izin ke pak Svarga?" Svarga menggeleng. Tidak ada apapun dimejanya. Juga di room chatnya dengan Shenina.

"Tadi saya ke lapangan sendiri pak, niatnya mau nebeng Shena, tapi saya telpon berkali-kali tidak dijawab."

Shit! Kemana sebenarnya perempuan itu

Svarga langsung bergegas keluar menuju parkiran. Mengingat kedua anaknya yang masih di sekolah.

🌼🌼🌼

"PAPAAAA!!"

Svarga menyambut keduanya seraya memeluk juga menepuk kepala sang kembar.

"Pa, masa ada Tante Tante bilang dia mama kita, itu yang buang kita di kardus ya Pa?" Jarvies langsung mengadu.

"Vien, ajak Vies masuk mobil. Papa mau bicara dulu sama Tante itu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Go Marry, Pap!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang