୨ dumb boy ! ୧

90 38 0
                                    

Sudah seminggu berlalu sejak kejadian Ethan mengajak Keiyna untuk pulang bersama. Sudah seminggu ini juga Ethan dengan Keiyna tidak bertemu. Itu karena Keiyna selalu datang dan pulang lebih awal.

Saat ini, seluruh siswa di pulangkan lebih awal karena para guru akan pergi melayat ke rumah guru Bahasa Indonesia kelas 11 yang meninggal dunia.

Keiyna baru saja keluar dari ruang guru yang berada di lantai atas sekolah. Lantai dimana kelas Ethan berada. Saat sedang berjalan menyusuri lorong, tanpa sengaja Keiyna melihat Ethan dan Catyana yang sedang berbicara berdua. Gadis itu terdiam. Netranya mengamati kedua remaja itu. Dan tanpa sengaja, Ethan menoleh ke arahnya. Keduanya terpaku.

“Keiyna!” Pemuda itu meninggalkan Catyana begitu saja dan berlari ke arah gadisnya. Keiyna tidak berusaha menghindar lagi. Gadis itu tetap diam di tempatnya.

Ethan mengambil kedua tangan Keiyna dan menggenggamnya. “Kamu lagi apa di sini?”

“Kenapa? Kamu takut ketauan selingkuh sama Kak Catya?” sarkas Keiyna yang membuat Ethan membeku.

“Keiyna, what's wrong with you? Kenapa akhir-akhir ini kamu selalu ngehindarin aku? Am i hurt you, love?” Ethan menatap Keiyna khawatir.

“Jangan pikir aku gak tau, ya, Kak! Aku tau kelakuan kamu di belakang aku. Kemarin aku lihat kamu peluk-pelukan sama Kak Catya. Najis banget liatnya!” Keiyna mengeluarkan seluruh isi hatinya yang ia pendam beberapa hari ini.

“Keluarin semua, Kei. Aku dengerin kamu. Kalau udah selesai, aku bakal jelasin semuanya ke kamu.”

Tangan Keiyna mengepal kuat. “Aku nunggu kamu buat minta maaf dan jelasin semuanya ke aku. Tapi apa? Kamu keliatan gak merasa bersalah sama sekali! Kamu nyadar gak sih kalau kamu itu brengsek?!”

“Cewek sama cowoknya sama-sama gak tau malu! Udah pernah ngapain aja kamu sama Kak Catya selain peluk-pelukan?! Tidur bareng? Atau yang lain?”

Enough, Keiyna.”

Keiyna tersenyum miring. Tangannya  menghapus bulir air matanya yang mulai berjatuhan. “Kenapa? Semua yang aku omongin itu bener, ya? Aku pikir kamu cowok baik-baik, tapi ternya—”

“Keiyna, aku bilang cukup.” Rahang Ethan mengeras. Kata-kata yang di keluarkan oleh Keiyna cukup menyakiti hatinya. “Lebih baik kamu pulang. Kita gak bisa bicarain ini sekarang.”

Keiyna menatap Ethan datar. “Oke, aku pulang! Ngobrol sama kamu emang cuman buang-buang waktu aku aja.”

˓  ୨◡‌୧  𝆬

Ethan menutup pintu rumahnya sedikit keras sehingga menarik perhatian Edward dan Chessa yang sedang duduk menonton televisi di ruang tamu. Sepasang suami istri  itu kebingungan.

“Ethan, sini duduk.” ajak Chessa pada putra tunggalnya.

Jika Mamanya yang meminta, Ethan pasti akan menuruti. Kakinya berjalan menuju sebuah sofa. Ia mendudukkan dirinya di atas sofa tersebut.

“Kenapa pulang-pulang merengut gitu? Gak seneng kamu ketemu Papa sama Mama?” tanya Chessa.

Ethan menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. “Gak gitu, Ma. Tadi di sekolah cuman ada sedikit masalah.”

“Sedikit, tapi mukamu murung begitu.” ucap Edward pada putra tunggalnya.

Ethan mendengus mendengar ucapan Papanya.

“Ada masalah apa? Mind to tell us?” Chessa menatap Ethan khawatir. Takut terjadi sesuatu dengan Ethan.

“Aku ribut sama Keiyna,” ucap Ethan lesu.

Dahi sang Mama berkerut. “Loh? Ada masalah apa sampai berantem? Biasanya Mama lihat kalian berdua adem ayem aja.”

Ethan meringis sebelum memberitahu Chessa alasan mengapa ia dan Keiyna bertengkar. “Keiyna salah paham, Ma.”

“Salah paham gimana?” Kini, sang kepala keluarga yang bersuara.

“Waktu aku balikin paper bag ke Catya, Keiyna gak sengaja ngeliat Catyana lagi peluk aku. Jadinya, ya ribut.” Ethan menjelaskan pada kedua orang tuanya.

Chessa mendengus sebal. “Ya, pastilah Keiyna marah sama kamu. Udah tau udah punya pacar, tapi masih peluk-pelukan sama cewek lain. Seandainya kalau Mama jadi Keiyna, pasti Mama langsung putusin kamu.”

I didn't hug her, Mama. Catyana yang tiba-tiba langsung peluk aku. Jadi, aku langsung nge-freeze karena kaget.” Ethan memberikan penjelasan tambahan.

“Lebih baik kamu bicarain berdua bareng Keiyna, Ethan. Jelasin semuanya.” Edward memberi arahan.

“Pasti, Papa.”

˓  ୨◡‌୧  𝆬

see yoOouuu 💋

edelweis ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang