୨ 1+ happiness ! ୧

100 30 0
                                    

prettiest :
| kakak
| aku keluar dari kelas agak lama, yaa
| aku mau ngerjain catatan sebentar
| gapapa kan, kak? 🙇🏻‍♀🙇🏻‍♀🙇🏻‍♀

ethan :
| oke
| aku tunggu di bawah, ya, anak kecil

prettiest :
| terimakasih banyak, kak ethankuuu yang
gantenggg 🙇🏻‍♀💐🤍!

Ethan tersenyum lebar memandang pesan terakhir yang di kirimkan oleh Keiyna. Setelah selesai bertukar pesan, Ethan mematikan ponselnya dan menyimpannya di dalam saku celana abu-abunya.

Kaki jenjangnya berjalan di lorong sekolah yang masih sedikit ramai. Saat akan menuruni anak tangga, Catyana datang menghadang dirinya. Ethan mencebik sebal.

"Halo, Ethan!" Catyana datang menyapa dengan senyum terbaik miliknya.

"Iya," Ethan menanggapi. "Kalau bukan hal yang penting, tolong minggir."

Catyana terdiam sebentar. "Ethan, apa aku emang gak bisa dapatin sedikit aja ruang di hati kamu? Tolong kasih aku kesempatan."

"Sorry to say, gue udah ada Keiyna." Ethan berusaha menolak sebaik mungkin agar tidak menyakiti gadis di hadapannya ini. "Tolong kubur dalam-dalam harapan lo itu,"

Catyana menggeleng cepat. "Nope! Tolong kasih aku kesempatan, Ethan! Aku bisa kok jadi seperti Keiyna. Aku bisa-"

"No, you can't. Mau seberusaha apapun lo buat jadi seperti Keiyna, lo gak bakal tetap bisa. Keiyna, ya Keiyna. Stop berharap sama yang udah jelas gak pasti." ucap Ethan membuat Catyana tertohok. "Lo bisa dapatin yang lebih baik dari gue,"

"Tapi, aku maunya itu kamu! Bukan orang lain, Ethan!" seru Catyana yang membuat Ethan tidak habis pikir dengan gadis ini.

"Gue balik," Ethan berjalan melewati Catyana yang terdiam di tempatnya. Gadis itu terlihat sangat menyedihkan sekarang. Ada sedikit rasa kasihan terbesit di hati Ethan, tetapi ia tidak mau menyakiti hati gadisnya.

Saat sedang berjalan menuju parkiran sekolah, bunyi notifikasi ponsel Ethan terdengar. Pemuda itu segera mengambil ponselnya dari dalam saku celana.

prettiest :
| kakak 👋🏻
| tunggu sebentar, yaaa
| aku lagi jalan keluar :D

ethan :
| oke
| aku udah di parkiran
| kamu langsung ke sini aja

Tidak berselang lama, Ethan mendengar suara lembut yang sangat amat ia kenali memanggil namanya. Ethan langsung menoleh dan melemparkan senyum lebarnya.

"Kak Ethan!" seru Keiyna seraya kaki kecilnya berjalan menuju ke arah Ethan.

Hati Ethan menghangat begitu melihat gadisnya.

"Kamu udah nunggu aku lama?" tanya Keiyna khawatir. "Maaf banget, ya, Kak! Ini semua karena guru gak jelas itu tau! Masa dia ngasih catatan waktu udah bel pulang?! Untung aja cuman sedikit."

Ethan mengusak lembut pucuk kepala gadisnya. "Ayo balik. Nanti Tante Dhangga nyariin anak kecilnya."

˓ ୨◡‌୧ 𝆬

"Mama?!"

Alangkah terkejutnya Keiyna saat ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Netranya menangkap Mama dan Dhangga tengah berbincang-bincang di ruang tamu.

"Keiyna, duduk sini." titah Dhangga yang menyadari kehadiran Keiyna.

Keiyna menuruti perintah Dhangga. Kaki kecilnya melangkah ke arah sofa yang di duduki oleh Mamanya dan Tante Dhangga. Kemudian, ia mendudukkan dirinya di sebelah Tante Dhangga.

"Kamu bicara sama Mama, ya. Tante mau ke dapur, periksa air panasnya dulu." ucap Dhangga dan kemudian berjalan meninggalkan Keiyna dengan Mamanya berdua.

"Mama," Keiyna menatap wanita paruh baya yang sedang menatap dirinya juga.

Tangis wanita bernama Mahika itu langsung pecah begitu Keiyna memanggilnya dengan sebutan 'Mama'. Mahika segera menarik putrinya ke dalam rengkuhan hangatnya. Tangis Keiyna pun seketika ikut pecah mengingat sudah lama sekali ia tidak merasakan rengkuhan Mahika. Ternyata begini hangatnya pelukan seorang ibu, ya?

"Mama, aku kangen." ucap Keiyna di tengah-tengah isak tangisnya.

Mahika menepuk-nepuk lembut punggung anak gadisnya. Sesekali ia mengecup pucuk kepala Keiyna. "Maaf, Mama terlalu sibuk selama ini sampai-sampai Mama lupa kalau Mama punya kamu. Kamu baik-baik aja 'kan?"

"Aku selalu baik-baik aja. Tante Dhangga selalu jagain aku di sini." ucap Keiyna yang membuat Mahika semakin merasa bersalah.

Setelah melepas rindu selama beberapa menit, Mahika memulai obrolan ringan dengan anak gadisnya. Keiyna merasa ini seperti mimpi. Tidak akan menyangka sang Ibunda akan kembali ke rumah.

"Gimana sekolah kamu di sini? Baik-baik aja kan, Sayang?" Mahika bertanya pada anak gadisnya yang tengah mengunyah sebuah biskuit coklat.

Keiyna menelan makanannya. "Pastinya baik dong, Ma! Mama gak perlu khawatir deh. Aku pasti bakal ngelakuin yang terbaik buat pendidikan aku."

Mahika tersenyum lembut melihat Keiyna yang terlihat sangat ceria.

Kini, putrinya sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Banyak sekali hal yang tentang Keiyna yang sudah ia lewatkan selama ini. Sekarang sudah waktunya untuk membuka lembaran yang baru.

˓ ୨◡‌୧ 𝆬

akan segera tamat 🚌💨
dadahh 👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻🌷

edelweis ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang