୨ i can't !୧

124 60 0
                                    

Keiyna dengan rambutnya yang di kuncir satu berjalan di lorong sekolah. Satu tangannya menenteng sebuah tote bag berukuran kecil berwarna biru pastel berisi bekal yang ia bawa dari rumah. Sesekali, bibir tipisnya mengeluarkan senandungan merdu.

"Keiyna!"

Suara itu suara milik Ethan. Keiyna mempercepat langkah kakinya. Hari ini ia sedang tidak ingin berbicara, bahkan bertemu dengan Ethan. Hal itu di karenakan ia secara tidak sengaja melihat Catyana dan Ethan tengah berpelukan di lorong sekolah saat Keiyna ingin menghampiri Ethan karena pemuda itu tidak kunjung keluar.

Hanya dalam hitungan beberapa detik Ethan sudah mencekal tangan Keiyna. Entah Keiyna yang terlalu lambat atau Ethan yang terlalu cepat. "Kei? Kenapa kamu kabur?"

Keiyna meringis dan memutar balik arah badannya menghadap Ethan. "Kak, boleh tolong lepas? Sebentar lagi bel masuk."

"Ini baru jam 07.10 dan bel masuk jam 07.30," Ethan berucap demikian seraya menatap Keiyna bingung.

Keiyna merutuki dirinya sendiri. Lalu, tangannya menggaruk dahinya yang tidak gatal. "OH, IYA! Itu maksudnya aku mau ngerjain tugasku. Jadi tolong lepas, ya, Kak."

Ethan hanya diam menatap Keiyna selama beberapa detik. Setelahnya, pemuda itu melepaskan tangan gadisnya. Ethan menyerah.

"Maaf, Keiyna."

Keiyna hanya diam. Kemudian, gadis itu berlalu meninggalkan Ethan begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dan tentu saja sikap Keiyna membuat Ethan semakin kebingungan. Ada apa dengan Keiyna-nya?

˓ ୨◡‌୧ 𝆬

"Widih! Kenapa tuh muka? Kusut banget pagi-pagi." sapa Ayana begitu melihat Keiyna memasuki kelas dengan raut wajah yang murung.

Keiyna mendengus sebal mendengar sapaan Ayana. Gadis itu lebih memilih menurunkan kursinya dari atas meja dan mendudukinya. Ia melepaskan tasnya dan menggantung tote bag miliknya di sisi kiri kursi.

"Belum mau cerita?" tanya Ayana seraya memperhatikan Keiyna yang sibuk dengan aktivitasnya.

Keiyna menoleh ke arah Ayana dengan sebal. "Gue ngeliat Kak Ethan pelukan sama Kak Catyana semalam,"

"HAH?!" Dahi Ayana berkerut begitu mendengar cerita dari temannya. "Lo yang bener-bener aja, cok!"

Jari telunjuk Keiyna bergerak mendorong dahi Ayana. "Buat apa gue bohong? Semalam gue lihat kejadiannya langsung kok."

Ayana menggaruk tengkuk kepalanya. "To be honest, gue bingung banget gimana responnya, tapi coba lo bicarain sama cowok lo deh supaya semuanya jelas. Jangan ambil kesimpulan dari sudut pandang sendiri."

Keiyna menghela nafasnya gusar.

"Itu cuman sekedar saran dari gue aja, ya. Ngelakuin atau enggaknya itu urusan lo sendiri nantinya." ucap Ayana yang melihat reaksi dari Keiyna.

Keiyna memegang kepalanya dan merengek. "Gak tau, ah! Pusing banget gue!"

"Makanya, lo mending jomblo aja kayak gue. Di jamin hidup lo aman, damai, dan tentram!" Ayana membanggakan dirinya yang single.

"Yana,"

"Apaan?"

"Ribut yuk!"

"Ayolah! Mau ribut dimana lo? Shareloc aja. Gue datangin nanti sore!" ucap Ayana keras.

Keiyna bersedekap dada. Netranya menatap Ayana sinis. "Idih! Berani lo sama gue?!"

Ayana membalas tatapan sinis dari Keiyna. "Berani lah! Bawa sekalian cowok lo itu! Dua lawan satu."

"Heh! Lo pikir gue gak berani lawan lo sendiri?!" Keiyna tidak terima. "Kalau lo gue tendang, sampai ke Malaysia sana kali!"

Ayana mendengus sebal. "Jauhan dikit bisa gak? Dekat amat!"

"Si anjir malah request!"

˓ ୨◡‌୧ 𝆬

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Keiyna dan Ayana baru saja keluar dari kelas mereka. Keduanya berjalan seraya mengobrol tentang berbagai hal.

"Kei, ada Kak Ethan di parkiran!" ucap Ayana begitu melihat Ethan sedang berdiri di parkiran motor.

Secara otomatis, Keiyna langsung menoleh ke arah parkiran motor. Benar saja! Ethan dan temannya sedang berada di parkiran motor. Dan parahnya, Ethan juga menotis keberadaan Keiyna dan Ayana.

"Yana, gimana ini?" tanya Keiyna yang ketakutan karena bertemu Ethan.

Ayana pun menjadi bingung sendiri. "Aku gatau! Kamu nanya ke aku? Terus aku nanya ke siapa? Ke diriku? Ya, diriku gatau!"

Keiyna menatap Ayana sebal. "Gue tendang beneran lo lama-lama, ya!"

Ayana terkekeh.

Keduanya pun berjalan seperti biasa seraya mengobrol. Walaupun sebenarnya Keiyna ketakutan di dalam hatinya.

"Kei, Kak Ethan jalan ke arah kita berdua!" ucap Ayana yang tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.

Dahi Keiyna berkerut. "Gak usah bercanda kayak gitu. Gak lucu!"

"Gue gak bohong, anjing!"

"Terus gimana dong?!"

"Duh, gue juga gak tau! Gue izin cabut duluan, ya!" ucap Ayana sebelum pada akhirnya gadis itu berlari ke arah luar gerbang sekolah yang di penuhi dengan para pedagang makanan.

"AYANA, BALIK LO!" seru Keiyna yang berharap Ayana berbalik badan, tapi itu hanyalah harapan semata. Ayana sudah terlihat sibuk membeli makanan di sana.

"Keiyna," Suara pemuda itu memanggil namanya.

Keiyna berbalik badan dan melihat Ethan sedang menatap dirinya lekat. "Ada apa, Kak?"

"Mau pulang bareng aku?" Ethan bertanya seraya memasang senyum termanisnya. Netranya tetap setia menatap lekat gadisnya.

Kedua tangan Keiyna mengepal begitu mendengar pertanyaan Ethan. "Maaf, aku gak bisa. Aku udah janji pulang bareng Ayana, Kak."

Ethan tetap tersenyum, walaupun Keiyna menolak. "Take care, Keiyna. Kalau ada apa-apa, hubungin aku ya?"

Keiyna mengangguk kecil. "Aku duluan,"

˓ ୨◡‌୧ 𝆬

selamat malam 💭💌 !

kenapa setiap aku mau update
chapt baru pasti selalu aja ada
tugas yang menghalangi 🧐🧐❓❓
untung aku anak kuat 🏃🏻‍♀🏃🏻‍♀ ~

sekali lagi, selamat malam 👋🏻💖🤩 !
tasha loves u 💐🎁💗💌❔

edelweis ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang