bel sekolah pun berbunyi semua murid memasuki kelasnya masing masing.
XI IPA 3
ruangan yang sangat gaduh seketika menjadi hening karna kedatangan pak arno. Wali kelas itu sendiri. ia juga guru matematika yang terkenal sangat killer.ia masuk bersama dengan seorang perempuan yang berjalan tepat di belakang nya.
" perkenalkan nama mu" ucap nya tegas, yang di sambut dengan anggukan.
" hai semua nya kenalin nama gue Ara syarifina gue pindahan dari amrik"
"woahh gila dari amrik kok pindah kesini. dimana mana dari indo ke amrik kok ini sebaliknya ya? apa karena ekonomi nya? hahaha" ujar salah satu siswi dengan penampilan serba menor.
" ohh gue aslinya orang jakarta, trus ortu gue di oper pindah kerja di amrik. so, gue ikut ortu gue ke sana dan nerusin sekolah di sana. gue pindah lagi ke indo karena omah gue sendirian di sini jadi gue berniat pindah lagi ke sini buat nemenin omah tersayang gue. paham? bukan karena ekonomi" Jawabnya santai
"tauu lo bel, bilang aja luh iri kan sama dia!" ujar lelaki di sebrang nya.
bella pun melirik mata nya malas. sepertinya, hidupnya tidak akan tenang dengan kedatangan ara.
"sudah jangan gaduh, ara silahkan kamu duduk di bangku kosong sana" pa arno sambil menunjuk bangku kosong di samping wanita berkaca mata yang sedang tertunduk
"ciahaha duduk nya sama si cupu, udah deh paling cocok emang"
semua murid tertawa mendengar ocehan sese. ara menatap kasar sese, bela dan teman seperkumpulannya. menurutnya itu sangat menantang. ara sangat suka dengan anak seperti mereka.
ara melangkah kan kaki nya menuju bangku kosong sana. ia berjalan santai tanpa memikirkan hal buruk apapun.
bella sengaja mengangkat kakinya agar ara terselengkat. tapi hal itu justru berbalik kepadanya. karna ara sudah tau siasat apa yang akan bella lakukan.
ara menginjak kaki bella sampai ia terjerit dan semua orang menatapnya.
"ups..keinjek ya, maaf ya lagian kaki luh ngalangin jalan gue" ucap ara dengan nada ngeledek
semua siswa tertawa kecuali dengan si cewe berkaca mata, dan teman teman se-genk nya bella
bella mengepalkan tangannya erat, wajahnya penuh dengan amarah. baru kali ini ada yang berani memperlakukan bella seperti ini. ia tidak akan tinggal diam dengan apa yang telah ara lakukan.
ara melangkah kan kakinya ke tempat duduk. ia menyesuaikan posisi duduk yang menurutnya pas.
cewe berkaca mata itu melihat ke arah ara dengan gemetar dan seketika menunduk jika ara melihat ke arah nya.
ara yang melihat gelagat cewe itu gemas ada apa sama anak ini? takut sama ara? atau kenapa? memangnya muka ara seperti hewan buas yg sedang menikam mangsanya?
"luh kenapa sih?" tanya ara mendekatkan wajah nya kepada cewe itu
"ehm.. ehm.. a..akuu.. gapapa kok" jawabnya terbata bata
"luh gausah takut sama gua, luh itu bukan tipe musuh gua, ngerti?"
cewe berkaca mata itu menunduk perlahan "i..iy..iya"
" Nama gue ara. lo?"
"a..aku..liraa" jawabnya di sambut anggukan oleh ara
pintu terbuka setelah beberapa menit sebelum nya terdengar ketukan. terlihat seorang wanita membawa sedikit buku dengan senyum lebar di wajahnya. pelajaran pun di mulai.
***
bel istirahat berbunyi. guru langsung menutup pelajarannya dan semua murid berlari berhamburan keluar.ada yang tetap di kelas, karna ia membawa bekal, ada juga yang pergi ke perpus untuk belajar dan itu hanya beberapa persen dari banyak nya siswa di sini. karna hampir seluruh siswa langsung ngacir ke kantin untuk memenuhi perintah cacing cacing di perutnya mwehehe.
ara mengajak lira untuk pergi ke kantin. dan lira langsung menolak nya dengan berbagai alasan. ara pun meyakinkan lira dengan berbagai macam ajakan. mau tidak mau lira ikut dengan ara.
mereka bangun dan melangkah keluar kelas. dalam perjalanan ada saja hal membuat ara tersenyum kecut. mulai dari pakaian para siswi di sekolah nya yang ngetat dan dandanan yang menor. banyak juga dari mereka yang sedang berpacaran di depan publik.
tidak seperti bayangan ara. ara kira sekolah yang elit seperti ini akan terjaga dengan sangat ketat. tidak ada yang berpacaran, tidak ada yang berpakaian seperti itu, dan mungkin tidak ada anak so jagoan seperti, Arga!.
"ara kamu mau makan apa?"
ara tersentak kaget, bingung. baru kali ini lira mau berbicara lebih dulu sebelum di tanya.
"gue mau makan bakso"
"minumnya?"
"eum.. minum es teh aja kali ya"
"oke, aku pesanin dulu ya"
"wait. luh mesen bakso gua mesen es, oke?"
ara mengeluarkan uang berwarna hijau yaitu 20ribu lalu dia berikan ke lira untuk memesan bakso. dan ia langsung ngacir ke tempat es, padahal belum di setujui oleh lira.
lira memesan bakso, selang beberapa menit ia langsung membawa bakso nya dengan nampan ke tempat semula.
ia membawa nya dengan sangat hati hati. tapi...
BRUK!
ia terjatuh, semua nya tumpah di atas baju dan separo wajahnya. panas, perih, pedas, itu yang kini sedang di rasakan lira.
semua mata tertuju padanya
ara mendengar suara yang menurutnya aneh. suara itu terdengar cukup besar. karna kini ara sedang berada di bagian kantin yang sangat pojok.
ara sedang mengingat sesuatu. ada yang aneh. ada yang dia lupakan. tapi apa?
"lira"
ara langsung berlari menuju ke tempat suara itu berasal. ternyata benar. lira sedang tergeletak dengan keadaan sangat memprihatinkan
tanpa pikir panjang ara langsung menubruk seseorang yang sedang berdiri di sisi kanan lira.
ia tersungkur dan dengan sigap ara mengangkat tubuh itu dan membalikkan badannya.
ara kaget. tak percaya dengan apa yang dia liat. seseorang ini? kenapa bisa dia memperlakukan lira seperti itu? ada masalah apa ia dengan lira?
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga
Teen FictionArga Askarbara Dwitama. ketua dari genk star wars. genk yang sangat di takuti dan di segani oleh rakyat sekolah. beda hal nya dengan Ara syarifina gadis cantik nan tomboy itu sangat tidak suka dengan Arga. padahal Ara baru saja pindah ke sekolah it...