6

6 1 0
                                    

"guys arga tuh"

semuanya langsung menoleh

"sorry guys gua telat" ucap arga

semua hening tidak ada yang meresponnya

"kok kalian pada babak belur? terus laskar pandu nya mana?" tanya bang zaki

"ya udah cabut lah bang" ucap aldo

"laskar pandu nyerang kita duluan, gara gara dia tau Gak Ada SANG PEMIMPIN" ujar dion dengan nada sinisnya

"dion"

"gue gak salah ngomong loh bang, emang gitu adanya"

arga terdiam sambil mengepal erat erat tangannya. tapi dia bisa apa, karna emang ini salahnya.

"yaudah obatin dulu luka kalian" ujar bang zaki, semuanya langsung pergi ke warung yang berada tidak jauh di belakang arga untuk membeli air dingin

bang zaki membalikan badannya kemudian berjalan ke arah warung itu. tapi ia berhenti tepat di samping arga

"jangan pernah ulangin hal kaya gini lagi ga, gua udah sepenuhnya percaya sama luh" ucap bang zaki tepat di telinga arga

"iya bang, maaf"

detik selanjutnya bang zaki nyusul yang lainnya ke warung. aris tetap stay di samping arga, untuk menenangkannya.

sedangkan ara mengumpat di balik pohon sambil melihat kejadian itu. hatinya sakit melihat arga di perlakukan seperti itu dan tanpa sadar dia memukuli pohon kekar di depannya .

" arga, maafin gue" ucapnya lirih

ara sendiri tidak mengerti sama apa yang di rasakannya. satu sisi ia senang karna rencananya berhasil, sisi lain ia amat sangat sedih karna melihat arga di salahkan oleh yang lainnya.

arga menahan amarahnya kemudian ia meminjam kunci motor aris dan melajukan motornya dengan sangat cepat

"ga mau kemanaa" teriak aris

kemudian aris langsung berlari ke warung untuk meminjam motor dari salah satu temannya.

"bim pinjem kunci motor" sargasnya

bimo langsung memberi kunci motornya kepada aris, kemudian aris langsung berlari ke arah motor bimo

"ehhh aris mau kemana luh"

aris langsung melajukan motornya dengan sangat cepat untuk mengejar arga, agar tidak tertinggal jauh

"palingan ngejar arga. emang ya, orang kalau punya salah gitu maen kabur aja. baguslah dia punya malu" ucap dion

"uwis lah yon, ora usah jadi kompor" ucap jawir dengan nada medoknya

"belain aja terus" ujar dion langsung beranjak pergi melajukan motornya

"kenapa tuh dia?" tanya odik

"biasalah"

****
aris berhenti di perempatan, benar saja ia kehilangan jejak arga

"arghh" ucapnya dengan memukul motor kemudian ia berfikir sejenak

"nita, gua harus minta bantuan nita"

aris mengambil handphone nya di saku celana kemudian ia mengetik nama bebep nitaaaa di kontak nya dan menekan gambar telpon

"halo nit, bantu gua cari arga!"

"cari arga? emang kenapa ris?"

"panjang ceritanya, pokoknya bantu gua cari arga. kalau udah ketemu jangan lupa kabarin gua!"

"oke ris"

aris langsung mematikan telfon nya dan melajukan kembali motornya untuk mencari arga.

***

ara membuka pintu dengan wajah datar, kakinya melangkah dengan sangat pelan, sedangkan pikirannya melayang memikirkan arga

'kira kira tadi arga pergi kemana ya?' batinnya

"ra" panggil seorang perempuan

ara menoleh ke arah orang itu yang sedang menuang minum di meja makan.

"gimana, ada kemajuan gak?"

"ada kok"

kemudian dia mendekat ke arah ara

"terus muka luh kenapa begitu?"

ara tersentak "hah? eng engga kok, gue gak papa. gue seneng banget malah hari ini, gue berhasil ngerjain dia hahaha" jawabnya kikuk di ikuti melodi sok senangnya

karla menaiki satu alisnya "emang luh ngerjain dia apa?"

"tadi gue jebak dia, biar dia gak di sukai atau bahkan di musuhi sama gengnya sendiri  " ucapnya sambil tersenyum

"oke juga rencana luh. tapi gue liat dari raut wajah lu, lu gak sesenang itu. lu masih peduli sama dia?"

"ya enggak lah! muka gue gini tuh karna gue kecapean ngintai arga biar rencana gua berhasil seratus persen. yaudah lah kar gue mau istirahat dulu ke kamar"

ara melangkah kan kakinya menuju kamarnya kemudian karla mengambil handphone di sakunya mengetik sebuah nama dan menelponenya.

"ada kehebohan apa hari ini di sekolah luh?"

"biasalah si pemimpin ga jelas itu"

" dia buat masalah?"

"masalah besar bahkan, gua aja kesel banget sama dia."

" ohh oke, thank you"

karla mematikan handphone nya sambil senyum senyum tak jelas

"perlahan lahan orang yang luh cintai yang bakal nyakitin luh"

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang