For a longest time

Chapter 2

Satu setengah jam sudah Jaemin berjalan kaki menyusuri jalanan kota Hongkong dan kini ia merasa kelelahan. Waktu luangnya di sore hari ini ia pakai dengan berjalan - jalan sambil mengabadikan objek dan tempat - tempat yang menarik di kota tersebut. 

Namun Jaemin hanya mengunjungi tempat - tempat yang lokasinya tidak terlalu jauh dari hotel tempatnya menginap, karena ia tidak sempat mempelajari lebih dalam karakterisitik kota Hongkong akibat dari penugasannya yang cukup mendadak.

Walau begitu setidaknya Jaemin menggunakan waktu luangnya dengan efektif apalagi masa penugasannya terbilang cukup singkat, yaitu hanya 2 minggu saja. Jadi sebisa mungkin Jaemin ingin memanfaatkan waktu luangnya dengan baik.

Jaemin yang kelelahan nampak memasuki sebuah restaurant yang sangat terkenal di pusat kota Hongkong. Setidaknya begitu menurut buku panduan guide yang ia baca.

Restaurant kelas premium yang interiornya bernuansa black gold tersebut sangat terkenal karena kulinernya yang lezat. Selain itu pun restaurant tersebut mempunyai reputasi yang bagus di Hongkong. 

Jaemin tertarik dengan beragam menu yang ditawarkannya, terutama peking duck - menu primadona restaurant tersebut. Jaemin sendiri merupakan seorang penggemar kuliner. Ia sangat suka memasak dan menurutnya tiap kali ia mengunjungi daerah atau negara lain, ia wajib mencoba kuliner khas daerah atau negara tersebut.

Oleh karena itulah tanpa berpikir dua kali Jaemin langsung memesan peking duck tersebut walaupun harganya sedikit mahal. Lagipula sebentar lagi sudah mulai memasuki jam makan malam pikir Jaemin.

Selain peking duck, Jaemin memesan seporsi vegetable dumpling dan raspberry pannacotta sebagai makanan penutup.