BAB 18 ALFRED HITCHCOCK BERTANYA

126 36 7
                                    

ALFRED HITCHCOCK duduk di belakang meja kerja di kantornya. Sutradara film kenamaan itu membalik-balik setumpuk catatan mengenai misteri tengkorak bersuara, yang disusun oleh Bob Andrews. Kemudian ia melirik ke arah Trio Detektif. Ketiga remaja itu duduk berjejer dengan pakaian rapi di hadapannya. Mereka menunggu Mr.

Hitchcock berbicara.

"Prestasi yang baik sekali, Anak-anak," kata sutradara itu dengan suaranya yang berat "Kau telah bekerja dengan baik, Jupiter! Kau berhasil menemukan uang yang disembunyikan itu, setelah pihak yang berwajib begitu lama mencarinya dengan sia-sia."

Tapi air muka Jupiter tidak menjadi cerah mendengar pujian itu. "Saya sebetulnya harus bisa lebih cepat menyibakkan rahasia itu, Sir,"

katanya sambil mengeluh. "Saya mula-mula menyangka bahwa prangko di bawah prangko berarti uang. itu ditempelkan di bawah kertas pelapis dinding. Padahal saya seharusnya mencari maknanya yang lain. Kemudian, jika tidak karena kemujuran -"

"Kemujuran sangat membantu bagi orang yang waspada," kata Mr. Hitchcock memotong. "Seperti pernah kukatakan, kalian tidak bisa mengharapkan selalu bisa langsung menemukan jawaban yang benar. Tidak ada penyelidik yang bisa begitu. Menurut penilaianku, prestasi kalian baik sekali."

Kini Jupiter sudah bisa berseri-seri lagi.

"Terima kasih, Sir," katanya. "Dan kami memang berhasil menemukan uang yang lenyap itu."

"Dan tepat pada waktunya," kata Mr. Hitchcock mengomentari. "Coba terlambat dua hari saja, rumah itu pasti sudah lenyap digusur. Dan uang itu akan lenyap untuk selama-lamanya, tertimbun tumpukan puing.

Bagaimana - kalian memperoleh hadiah itu?"

Jupiter mendesah. Bob mengeluh. Pete juga mengeluh.

"Tidak, Sir," Bob yang memberi jawaban. "Uang hadiah itu sebenarnya sama sekali tidak ada! Itu hanya karangan Smooth Simpson sendiri, seperti hal-hal lain yang dikatakannya pada kami. Tapi kami menerima sepucuk surat dengan ucapan terima kasih dari direktur bank yang dirampok. Sedang Chief Reynolds mengatakan ia ingin kami sudah cukup dewasa, sehingga bisa menjadi anak buahnya sebagai detektif."

"Yah - uang bukan satu-satunya bentuk hadiah bagi pekerjaan yang diselesaikan dengan baik," kata Mr. Hitchcock. "Sekarang aku punya beberapa pertanyaan. Kurasa dari catatan kalian ini sudah jelas cara Spike Neely menyembunyikan uang hasil rampokannya, begitu pula bagaimana ia menyelundupkan pesan yang sangat dirahasiakan dari rumah sakit penjara pada sahabatnya, Gulliver. Pesan itu begitu rahasia sampai tidak a,da yang mampu menafsirkannya - selain kalian! Tapi kini pertanyaanku yang pertama, karena aku tidak menemukan jawabannya dalam catatan ini. Apakah yang sebenarnya terjadi dengan Gulliver?" Ketiga remaja itu tertawa nyengir. Mereka sudah menduga bahwa Mr.

Hitchcock akan menanyakan hal itu. Dan Jupiter sudah siap dengan jawabannya.

"Ketika ia menerima surat dari Spike Neely," katanya, "Gulliver sudah langsung menduga bahwa temannya itu hendak menyampaikan pesan tertentu padanya. Soalnya sewaktu ia masih di penjara, Spike pernah mengatakan bahwa ia akan mengatakan di mana uang itu disembunyikan, bila ada sesuatu yang terjadi dengan dirinya. Tapi Gulliver ternyata tidak berhasil menemukan pesan yang disampaikan secara rahasia.

Karenanya surat itu lantas disembunyikan di dalam peti peralatan sulapnya. Suatu hari ketika ia kembali ke hotel tempatnya menginap, pegawai meja penerimaan tamu mengatakan padanya bahwa ada beberapa orang yang datang mencarinya. Pegawai itu menggambarkan ciri-ciri mereka. Gulliver sangat ketakutan mendengarnya, karena dari gambaran itu ia menarik kesimpulan bahwa yang mencarinya itu Three- Finger Munger, penjahat kelas kakap. Ia tahu bahwa Three-Finger takkan segan-segan menculik lalu menyiksa dirinya untuk memaksanya mengatakan di mana uang yang disembunyikan itu berada. Padahal Gulliver sama sekali tidak tahu! Kalau ia tahu, katanya ia pasti akan langsung melapor pada pihak yang berwenang. Tapi kini ia tidak yakin, apakah polisi mau mempercayai ceritanya. Jadi tanpa naik ke kamarnya lagi, Gulliver langsung menghilang. Ia tidak membawa apa-apa. Ketika ia tidak muncul-muncul setelah ditunggu beberapa lama, pihak hotel lantas menyimpan petinya di gudang, lalu akhirnya dilelang di depan umum. Dan saya yang membelinya."

(11) TRIO DETEKTIF : MISTERI TENGKORAK BERSUARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang