Riska: Kebiasaan dah lu berdua ngebucin mulu.
Nabila: Btw main TOD yuk.
Igna: Truth or dare kah?
Nabila: Iya.
Igna: Oo yaudah gua ikutan.
Riska: Gue juga ikutan.
Nabila: Semua harus ikutan ya.
Amirul: Iya.
Elsa: Tapi, pake botol siapa? Untuk milihnya.
Raisya: Pake punyaku aja.
Elsa: Yaudah, siapa yang muterin duluan?
Mutiara: Gue aja.
Elsa: Ok.
Amirul: Eh! Tunggu!
Riska: Kenapa?
Amirul: Gak jadi:v
Riska: Anjir_-
Mutiara: Gue puterin botolnya ya.Mutiara pun memutarkan botolnya, selang beberapa detik botol itu menunjukkan ke arah seseorang yang sedang duduk sambil memakan jajanannya. Tidak lain ia adalah Pipin.
Nabila: Lah?
Igna: Itu kan Pipin?
Riska: Iya.
Elsa: Kita ajak dia main juga yok.
Igna: Yaudah.
Raisya: Pipin!Pipin: Hm?
Pipin: Apa?Raisya: Ayo kesini.
Pipin pergi ke arah mereka.
Pipin: Paan?
Raisya: Jadi, kita kan main TOD karena botolnya
mengarah ke kamu. Kamu ma-
Pipin: Sorry gue gak mau main.
Raisya: Ayolah sekali aja.
Pipin: Yaudah cepetan.
Amirul: Lu pilih truth or dare?
Pipin: Truth.
Amirul: Ok.
Amirul: Siapa orang yang lu sayangi?
Pipin: Gak ada sama sekali. Dah gue mau pergi.
Amirul: Tapi....Pipin pun langsung pergi dari tempat tersebut.
Amirul: Kampret! Malah pergi aja tu anak.
Raisya: Dia jawab gak ada sama sekali.
Amirul: Ya.
Elsa: Kok gak ada ya?
Riska: Gak tau.
Amirul: Dahlah lanjutin lagi.
Raisya: Iya-iya.Mereka melanjutkan bermain TOD.
Author: Parah gak ngajak- ngajak:v
Di ruang tunggu
Alifa: Kasian Pipin.
Ikbal: Kenapa?
Alifa: Dia ternyata anak adopsi padahal kalian
berdua kan saudara kandung.
Ikbal: Ouh.
Alifa: Tapi, kok bisa ya Pipin ditelantarkan?
Ikbal: Hmmm....
Alifa: Kenapa?
Ikbal: Sebenarnya gue tau penyebab ia
ditelantarkan orang tua kita.
Alifa: Apa?!
Ikbal: Tapi lo jangan bilang ke siapa-siapa ya?!
Alifa: Iya-iya, kan gue sahabat elu dari dulu, ya
kali gue sejahat itu.
Ikbal: Iya-iya
Alifa: Jadi, gimana ceritanya kalo Pipin
ditelantarkan sama orang tua kalian?
Ikbal: Jadi ceritanya gini....Flashback
Papa Ikbal dan Pipin: Kenapa dia anak
perempuan?! Bukan anak
laki-laki!
Mama Ikbal dan Pipin: Sudahlah kita terima
saja apa adanya.
Papa Ikbal dan Pipin: Tapi kan aku maunya 2
anak laki-laki!
Bukan 1 anak laki-laki
dan 1 anak perempuan!
Mama Ikbal dan Pipin: Kita seharusnya
bersyukur mas!Ikbal: Mama sama papa kenapa berantem ya?
Papa Ikbal dan Pipin: Sudahlah! Kamu buang
saja anak itu!
Mama Ikbal dan Pipun: Buang? Apa kamu
sudah gila?! Dia masih
bayi! Kasian dia!Ikbal: Buang?!
Ikbal berlari ke arah orang tuanya.
Ikbal: Papa kok tega sih buang adek?!
Papa Ikbal dan Pipin: Papa itu maunya anak
laki-laki bukan anak
perempuan!
Ikbal: Tapi kan Ikbal maunya adek perempuan!
Papa Ikbal dan Pipin: Pokoknya papa gak
setuju kamu punya adek
perempuan!
Mama Ikbal dan Pipin: Mas kok egois banget
sih!? Kasian Ikbal
sendirian terus! Dia kan
pengen banget
punya adek perempuan!
Papa Ikbal dan Pipin: Sudahlah! Kamu buang
saja anak aneh itu!
Mama Ikbal dan Pipin: Gak! Aku gak akan
buang! Dan dia bukan
anak aneh!
Papa Ikbal dqn Pipin: Kalo kamu nggak mau
membuangnya, kita
akan cerai!
Mama Ikbal dan Pipin: A-Apa?! Gak bisa gitu
dong mas!
Papa Ikbal dan Pipin: Pilih yang mana? Buang
anak itu atau kita cerai?
Mama Ikbal dan Pipin: Mmmm.... Baiklah aku
akan membuangnya.
Ikbal: A-Apa?!
Papa Ikbal dan Pipin: Bagus... pilihan yang
bagus.
Ikbal: Kok adek dibuang sih?!
Mama Ikbal dan Pipin: Maaf Ikbal, ini demi
kamu juga.
Ikbal: Gak! Ikbal gak mau!
Papa Ikbal dan Pipin: Sudahlah cepat buang!
Mama Ikbal dan Pipin: Ikbal, mama yakin
suatu saat nanti kamu
akan bertemu dengan
adekmu lagi.
Ikbal: Ba-Baiklah.
Mama Ikbal dan Pipin: Ngomong-ngomong
nama adekmu adalah
Pipin Oktaviani.
Ikbal: Pipin Oktaviani?
Mama Ikbal dan Pipin: Ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun Moon And Star School
FantasySaat Pipin membaca sebuah buku, ia mendapatkan sebuah ramalan. Ketika ia membaca sebuah ramalan tersebut, ia menjadi teringat dengan mimpinya. "2 bulan lagi," itu lah kata-kata yang ada di benaknya. Pipin berpikir itu hanya lah rumor tapi, entah ken...