Raisya: Besok bakal UAS.
Mutiara: Jadi kita sekolahnya cuma sampe jam
10 lewat 30 dong?
Raisya: Kemungkinan besar sih iya.
Riska: Gua mau tanya ke kalian.
Amirul: Apa?
Riska: Sebenarnya kalian tau gak, kalo
tangannya Pipin itu banyak luka?
Mutiara: Enggak, memangnya lu tau darimana?
Riska: Soalnya gue dikasih tau sama kumpulan
para cowok itu kalo tangan Pipin sering
dilukai sama si Cakal.
Elsa: Buktinya?
Riska: Nih Chiko kasih rekamannya.Riska memberikan rekamannya ke mereka.
Elsa: Hah! Wah parah sih.
Riska: Sya kok lu gak liat?
Raisya: Pasti itu ada darahnya.
Riska: Oh iya gue lupa kalo elu takut darah.
Amirul: Buset! Itu tangannya sampe keluarin
darahnya banyak banget!
Mutiara: Iya njir! Lukanya parah banget dah.
Nabila: Oleh karena itulah dia sering nutupin
tangannya.
Elsa: Kalo gitu kita cepat cari dia!
Riska, Igna, & Nabia: Ok.Mereka pergi mencari Pipin. Mereka mencari Pipin di rooftop terlebih dahulu, karena mereka tau kalau Pipin suka sekali berada di rooftop. Dan benar saja Pipin berada di rooftop, ia hanya duduk menatap awan dan langit.
Elsa: Itu dia!
Igna: Yaudah kita kesana.Mereka menghampiri Pipin.
Raisya: Pipin.
Pipin: Hm?Riska langsung mengambil tangan Pipin lalu ia menaikan lengan bajunya Pipin. Dan benar saja terdapat banyak luka memar yang ada di tangannya Pipin.
Riska: Astaga Pin! Tangan lu banyak amat
lukanya!
Pipin: Lepaskan! Apa peduli kalian jika tangan
gue kayak gini.
Igna: Sudah jelas kita peduli sama lu Pin. Kita
kan teman lu.
Pipin: Omong kosong.
Mutiara: Omong kosong gimana? Lu ini gimana
sih?
Pipin: Jelas-jelas kalian bohong! Di hidup gue
gak ada yang namanya teman!
Nabila: Lu ini setia kawan apa nggak?
Pipin: (Dalam hati) Bukannya gue gak setia
kawan, gue masih trauma dengan
kejadian masa lalu. Gue takut kalau
kalian hanya ingin mencari tau identitas
gue sebagai keturunan harimau putih.
Raisya: Harimau putih?
Riska: Huh?
Raisya: Kamu bilang keturunan harimau putih?
Elsa: Siapa?
Raisya: Tadi Pipin bilang kalau dia keturunan
harimau putih.
Pipin: (Dalam hati) Anjir dah! Kok dia bisa tau?!
Amirul: Lah, sejak kapan dia bilang kayak gitu?
Nabila: Lu bisa baca pikirin?
Raisya: Ya, begitulah.
Nabila: Sejak kapan lu bisa baca pikiran weh?
Raisya: Sejak lahir.
Nabila: Jadi, lu bisa tau pikiran kita dong?
Raisya: Ya iyalah, masa nggak.
Riska: Lu bilang kalo Pipin itu keturunan
harimau putih?
Raisya: Iya.
Igna: Pipin, apa itu benar?
Pipin: Mmmm... ya, itu benar.
Igna: Apa?!
Riska: Kenapa lu sembunyikan ini dari kita?
Pipin: Karena gue takut kalian bakal mencari
tau identitas gue sebagai harimau putih.
Amirul: Yaelah lu ini gimana sih? Gua aja
keturunan singa hitam. Ngapain juga
cari identitas lu.
Pipin: Singa hitam?
Amirul: Iya. Kalo gak percaya, gua bakal
tunjukin auman gua nih.
Mutiara: Jangan weh! Nanti satu sekolah bakal
heboh.
Amirul: Iya juga ya.
Igna: Kalo gua keturunan serigala coklat.
Elsa: Gue keturunan burung elang hitam.
Nabila: Gua keturunan beruang hitam.
Riska: Gue sih keturunan leopard salju coklat.
Mutiara: Gue keturunan hyena abu-abu.
Raisya: Aku keturunan rubah abu-abu.
Riska: Waw keturunan kita sama-sama
predator. Udah itu langka lagi.
Amirul: Iya nih gua gak nyangka.
Nabila: Eh, gimana kita coba tunjukin wujud
keturunan kita?
Raisya: Tapi nanti bakal ada yang liat dong?
Nabila: Tenang aja gak ada orang disini.
Raisya: Ouh ok.
Nabila: Dari hitungan ke 3 semuanya harus
berubah, ya?
Amirul, Elsa, Riska: Ok.
Igna, Raisya, & Mutiara: Ok.
Nabila: 1... 2... 3!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun Moon And Star School
FantasíaSaat Pipin membaca sebuah buku, ia mendapatkan sebuah ramalan. Ketika ia membaca sebuah ramalan tersebut, ia menjadi teringat dengan mimpinya. "2 bulan lagi," itu lah kata-kata yang ada di benaknya. Pipin berpikir itu hanya lah rumor tapi, entah ken...