Brave|Bagian 2
***
"Jadi kamu terpisah dengan ibu mu saat di pasar malam?" tanya Clara memastikan. "Ya Tuhan...." lanjutnya.
"Ibu bilang dia akan pergi ke toilet sebentar dan aku pun menunggunya. Aku menunggunya sambil makan permen kapas yang ibu belikan. Dan setelah permen itu habis ibu juga tak kunjung datang. Aku juga sudah ke pos penjaga dan melaporkannya. Tapi, aku malah diusir dan dibawa ke kantor polisi. Aku takut...mereka memperlakukanku seperti seorang penjahat. Mereka memarahiku dan membentakku. Aku tidak berbuat salah, aku hanya ingin mereka mencari ibu." jelas Brave yang sudah lebih tenang dari sebelumnya.
Clara memeluk Brave yang kebetulan juga duduk disampingnya. Rasa simpati mulai muncul dari kedua pasutri itu. Tak lama Derrel menghampiri Clara dan Brave yang duduk disofa panjang dan memeluk keduanya.
"Om akan bantu sebisa mungkin untuk bantu, Brave. Dan sementara ini Brave tinggal di rumah om aja, Oke?"
Brave mengangguk dan tersenyum tipis. Tentu saja Brave sangat bersyukur karena bertemu dengan Derrrel dan Clara yang memperlakukan dirinya seperti keluarga.
Lama kelamaan Brave mulai merasa rindu dengan ibunya. Dia harus segera menemukan ibunya!***
Sudah 2 bulan Brave tinggal di kediaman 'Rodriguez'. Dan belum ada satupun kabar tentang ibunya. Derrel sudah berusaha semampunya dengan melaporkannya ke polisi dan meminta bantuan pada orang-orang suruhannya. Bagi Brave mereka terlihat sangat mengerikan. Clara bilang mereka hanya teman Derrel dan beberapa saudaranya. Tapi yang Brave lihat mereka seperti sekumpulan orang yang sangat aneh dan memiliki wajah mengerikan.
Saat makan malam Derrel memberikan penjelasan mengenai perkembangan pencarian ibu Brave. Dia meneguk minumannya dan batuk ringan untuk menyita perhatian.
Clara dan Brave berhenti makan dan melihat kearah Derrel. Bahkan Brave yang semula akan memasukkan daging kedalam mulutnya, mendadak langsung menurunkan tangannya lagi.
Derrel menghembuskan nafasnya pelan. "Kami sudah berusaha, baik dari polisi maupun dari pihak Om pribadi. Tapi, kami belum bisa menemukan ibumu Brave. Om minta maaf karena sudah buat Brave kecewa."
Brave diam dan meletakkan sendok diatas meja.
"Brave jangan sedih ya. Om Derrel pasti sudah berusaha semaksimal mungkin. Brave jangan khawatir, kami bakal selalu ada buat Brave." Clara melirik Derrel dan mendapat anggukan dari Derrel sebagai responnya. "Mulai sekarang Brave bisa tinggal dirumah ini sampai ibu Brave ditemukan. Dan....tante mau tanya, apa Brave mau menjadi anak angkat dari om sama tante? Tante ngga bakal maksa Brave tapi tante harap kamu pertimbangin baik-baik tentang ini Brave." lanjut Clara.
Sekarang Brave bingung harus bereaksi seperti apa. Berita mengenai perkembangan ibunya yang masih saja nol membuatnya sedikit kecewa. Tapi, disisi lain Brave juga bahagia karena Clara yang sudah menganggap Brave sebagai anaknya sendiri.
"Brave..." jedanya sebentar. "Brave mau jadi anak angkat tante Clara sama om Derrel." ucapnya lirih.
Mata Clara membulat dan langsung berdiri sambil melompat kegirangan. Dia sangat bahagia pada malam itu. Derrel yang melihat tingkah istrinya tertawa. Brave saat itu masih merasa canggung dan hanya tersenyum tipis.
Clara berhenti melompat dan membungkuk dihadapan Brave sambil memegang kedua telapak tangan Brave. Dia tersenyum tulus dan memeluk Brave.
![](https://img.wattpad.com/cover/254715426-288-k17660.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAVE
Mystery / ThrillerBrave adalah seorang anak yang terpisah dengan ibunya. Di malam yang dingin itu dia bertemu dengan seseorang yang baik hati dan memberikan nama belakang untuk Brave. 'Rodriguez' nama keluarga yang penuh dengan misteri. Identik dengan stelan jas hita...