chan menekan tombol refresh pada laptopnya. ketika layar berganti menampilkan 'selamat anda diterima', senyum diwajahnya langsung terpatri.
"ah akhirnya"
setelah melewati lika liku masa masa sma nya, akhirnya chan berhasil masuk ke universitas impiannya. melirik sebuah frame di atas meja belajarnya. ada potret dirinya dan hyunjin yang terseyum begitu lebar.
"aku berhasil loh cio", bisiknya memandangi wajah hyunjin di foto.
sebulan yang lalu, pesta perpisahan sekolah berakhir sedikit menguras hati dan pikiran, memang.
tiga pemuda menampilkan bakatnya hanya untuk menarik atensi satu orang, yaitu hyunjin.
kalian pasti bertanya tanya, siapa yang akhirnya bersanding dengan hyunjin?
jawabannya,
tidak ada.
hyunjin tidak memilih siapapun untuk bersamanya.
tetap menjalani hubungan persahabatan dengan seungmin, walaupun suasana sedikit berubah. jisung yang kembali cuek seperti awal masuk sekolah, dan chan si kakak kelas yang sebentar lagi menginjak bangku perkuliahan.
felix sempat kesal kepada hyunjin kenapa tidak memilih seungmin saja? tapi seungmin mengatakan, memang mereka lebih cocok untuk berteman.
chan tertawa. tertawa miris lebih tepatnya.
sedikit menyesal kenapa ia tidak mempertahankan hubungannya dulu? kenapa ia terlampau jujur?
"habis tamat jadi ga bisa liat kamu lagi deh, cio"
beberapa tahun kemudian...
bunyi mesin jahit yang dipijak pedalnya membuat seseorang tampak serius dalam mengerjakan tugasnya.
disana, ada hyunjin yang sibuk mengerjakan deadlinenya. rambut panjangnya beberapa diikat kebelakang supaya tidak menganggu penglihatannya.
sebuah meteran baju terkalung dilehernya. mata sipit itu sibuk menatap kain yang sedang dijahitnya tersebut.
pedal mesin jahit dilepas injakannya. helaan nafas dikeluarkannya.
ia berbalik menatap jam yang tertera di dinding ruangan tersebut.
"waduh, udah jam delapan aja" ujarnya terkejut karna tidak sadar sudah melewatkan jam kerjanya.
"tapi nanggung dikit lagi kelar" lagi lagi ia menghela nafas.
sebuah dinding kaca yang langsung menghadap jalanan bersebrangan dengan bangunan bangunan lainnya ia tatap.
perutnya tiba tiba berbunyi dan matanya kembali menatap kearah satu cafe yang memang ada disebrang studionya.
"laper" keluhnya sambil mengusap perutnya.
"makan dulu kali ya? beli kopi, balik jam sepuluh nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
[🍟] mantan - chanjin
Fanfiction[🍟; completed] kalo udah mantanan kita ga bisa sapaan gitu? au local! ↬hyunjin-sub ©grapetie,2020 220121 #01 in chanjin