[🍟] mantan - chanjin

sarapan

"anjaaaaaaay, arrayan si penakluk trio seme ubur ubur akhirnya datang" felix memberikan sambutan kepada hyunjin yang dibalas tatapan aneh oleh sang empu.

"penakluk trio seme?" tanya hyunjin.

felix terbahak ia menggeleng kemudian.

"lo hebat banget ya yan"

hyunjin semakin kebingungan, "ngomong apa sih lix?"

felix akan menjawab tetapi seseorang yang dikenalnya sedang melambaikan tangannya. alhasil atensi felix beralih.

"kak chandra tuh" saut felix tiba tiba.

hyunjin berbalik, dan benar saja disana ada chan yang sedang tersenyum manis melambaikan tangannya.

hyunjin ikut tersenyum dibuatnya.

"samperin gih" usul felix yang diangguki oleh hyunjin.

hyunjin berjalan keluar kelas dimana chan sedang menunggunya.

pria berstatus ketua osis disekolah itu duduk digazebo kelas hyunjin.

"kak astha?" panggil hyunjin.

chan menarik pelan lengan kurus hyunjin untuk dapat duduk disebelahnya.

"dek cio udah sarapan?"

yang lebih muda menoleh menatap tepat dimata chan.

"belum kak, kalo kakak?"

"mau sarapan bareng dikantin buk soimah ga?"

"boleh, tunggu bentar ya kak. duit cio ada didalam tas"

hyunjin sudah berdiri bersiap akan kembali ke kelasnya tetapi langsung ditahan oleh chan.

"ga usah, kan saya yang ngajak. harus saya yang traktir dong"

sebelum hyunjin bisa menjawab chan lebih dulu menarik mantan pacarnya tersebut menuju kantin.

felix yang sedari tadi mengintip didepan kelas menggeleng, kemudian ia menoleh kesamping.

sembari berdiri berkacak pinggang ia berkata, "ckckc kasian temen gue. kalian oper kesana kemari. malam minggu kemaren jalan sama dzaki—" felix menunjuk seungmin yang ternyata diam diam juga ikut mengintip interaksi chan dan hyunjin tadi. "—terus, baru aja kemaren diajakin jalan si aitan. hufffff kalian ribet" jisung yang namanya disebut pun mendengus sebal.

felix pergi meninggalkan seungmin dan jisung yang masih setia berdiri didepan kelas mereka.

setelah kepergian felix, seungmin dan jisung saling tatap.

"apa lo liat liat?" saut jisung dengan ngegas.

seungmin memutar bola matanya malas, "siapa juga yang mau ngeliat lo"

keduanya bubar saling berjalan berlawanan arah, mereka juga ikut pergi meninggalkan kelas.