Keinginan author sederhana, kalian hanya tinggal vote. Komen itu bonus.
Happy Reading
Sabtu, 11 Juli 2020
Matahari sudah menyengat. Jam menunjukkan pukul empat belas siang hari. Cahaya ultraviolet mengenai kulit putih Jisung. Sudah dua jam ia mencari keberadaan seseorang yang bahkan belum ia ketahui secara jelas. Jisung meminjam motor Jeno untuk mencari Paman Watanabe, Yuta.
Hari ini kuliah libur hingga esok. Jisung berencana mencari tahu Paman Yuta. Menerima informasi dari Sakura kemarin sore. Yang Jisung ingat dari mimpinya, Yuta memiliki tatto pedang Wakizashi bertuliskan romaji Anata o koroshimasu terletak dibagian lengan kirinya. Dengan rambut yang sedikit panjang berwarna gray menjadi ciri khasnya. Wajah Paman Yuta tidak begitu Jisung ingat, Jisung hanya mengingat bagaimana senyum sarkas yang membuat Jisung bergidik ngeri seketika. Kemarin ia hanya ditunjukkan Sakura melalui foto yang ia simpan, pada zaman Paman Yuta sekolah dasar. Foto itu yang hanya Sakura punya di ponselnya.
Sakura tidak begitu dekat dengan Paman Yuta. Mengobrol pun jarang dengannya. Sakura mengakui bahwa Paman Yuta jarang berinteraksi dengan keponakannya. Sakura bilang, Paman Yuta berkerja sebagai guru sekolah menengah, ditempat adik Sakura bersekolah. Sakura memiliki dua adik, yang satu laki-laki. Sedangkan yang kedua perempuan. Masih di jenjang sekolah dasar.
Jisung sudah mengelilingi kompleks perumahan swadaya, dari perumahan swadaya satu sampai empat. Tetapi hasilnya nihil, ia tidak menemukan apa yang dicari. Sudah menanyakan pada orang sekitar tetapi tidak ada yang tahu. Bahkan Jisung sudah menanyakan pada RT serta satpam di perumahan kompleks swadaya.
"Apakah Sakura membohongi ku?." Ujar Jisung. Punggung tangannya menyapu keringat peluh di pelipisnya akibat panas sinar matahari. Jisung berhenti sejenak di supermarket terdekat. Membeli sebotol minuman untuk menghilangkan keringnya tenggorokan.
Jisung mengecek ponselnya. Beberapa pesan membuat ponselnya bergetar didalam tas. Melirik benda pipih yang ada ditangan, hanya beberapa pesan Jeno jika ia harus segera pulang karena Ibu Jisung sudah berada dirumah. Ibunya baru saja pulang, kemarin malam Ibu Jisung tidak pulang karena mendadak nenek Jisung sakit. Terpaksa Ibu Jisung menginap dua malam, tidak kembali ke rumah.
Jisung menyerah untuk pencarian hari ini. Ia menghela napas pelan karena mengerutuki kebodohannya karena lupa meminta nomor ponsel Sakura. Karena kemarin mereka hanya mengobrol sebentar, Sakura ditelpon oleh sang adik untuk segera pulang karena harus mengantar nya ke tempat les. Sedangkan adik laki-laki Sakura saat itu pulang larut malam karena berkerja kelompok.
Jisung beranjak dari supermarket. Membuang sebotol minuman yang baru ia habiskan setelah membeli. Memakaikan helm di kepalanya, menghidupkan si motor. Baru saja Jisung beranjak, netra nya menangkap sesosok laki-laki dengan busana kasual. Seperti pulang berkerja, laki-laki tersebut sedang memindahkan kotak besar kedalam mobil seorang diri. Jisung mendekati, berniat membantu.
"Bisa saya bantu, Tuan?." Tawar Jisung ramah.
Merasa terpanggil, laki-laki yang baru saja mengangkat kotak besar menoleh kearah Jisung. Lantas tersenyum melihat Jisung yang ingin membantu.
"Boleh saja. Apa tidak merepotkan?." Tanya nya.
Senyum Jisung luntur seketika. Melihat wajah laki-laki yang sedikit lebih tua darinya di depan. Otak Jisung berputar. Beberapa kejadian terlintas dibenaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M WIN | PJS
Fanfiction"Do you like time traveler? About the game of time for example? " Rank: #5 di thiler Januari 15 2021