14

959 189 31
                                    

Hei ! Welcome ~

Happy Reading !


"Apaan sih tarik-tarik? Lo pikir gua kebo?!" Ketus Hyunjae pada Minju dan Sakura yang sedari tadi menarik-narik tangannya menuju gang sempit yang tak jauh dari kampusnya.

"Jauhin Juyeon!" Seru Minju dan Sakura bersamaan.

"Dih? Siapa lo nyuruh-nyuruh gua?" Jawab Hyunjae sambil menatap keduanya dengan pandangan remeh.

"LO PELAKOR!!" Teriak Minju pada Hyunjae.

"Gua pelakor? Yakali" Balas Hyunjae lagi dan nada bicaranya pun jauh lebih ketus dari yang awal.

Lalu ia memutarkan bola matanya dengan malas sebelum Sakura menarik surainya dengan kencang, membuat kepalanya mendongak keatas.

"HEH! Lo itu cuma banci! Gay kurang ngajar! Pasti lo guna-guna Juyeon kan? Sampe mau sama laki-laki menye, murahan!. Ga pantes banci kayak lo bersanding sama Juyeon!" Ujar Sakura pedas, dan menekan kata "banci".

Hati Hyunjae terluka bahkan sangat terluka mendengar kata-kata pedas tersebut. Harga dirinya seolah sedang diinjak-injak oleh wanita berdarah Jepang ini.

Sekuat tenaga Hyunjae menahan diri agar tak melawan perlakuan Sakura dan Minju, bagaimana pun Hyunjae tetaplah seorang laki-laki, ia memiliki tenaga jauh lebih kuat dibanding keduanya.

"Cuih, diem lo?" Sahut Minju sambil meludahi wajah rupawan Hyunjae.

Hyunjae tak bisa lagi menahan dirinya. Sudah cukup ia bersabar menghadapi dua iblis ini. Sudah bagus Hyunjae bersabar tapi Minju seolah menantangnya kembali.

Dengan cepat ia menyakar lengan Sakura dengan keras sampai darah segar mengalir, membuat Sakura seketika menjerit kesakitan dan melepaskan cengkramannya pada rambut Hyunjae.

Hyunjae itu punya kebiasaan memotong kuku setiap dua bulan sekali, jadi jelas kalau kuku nya panjang dan tajam.

Sekarang giliran Minju.

Ia mengusap ludah Minju yang masih menempel di wajahnya menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya, ia gunakan untuk menarik lengan Minju dengan kuat.

Setelah itu ia mengoleskan ludah tersebut pada hidung mancung milik Minju.

"RASAIN TUH! Cium ludah lo, busuk! Bau neraka!"

Dan Hyunjae kembali mengarahkan pandangannya pada Sakura.

"Sakit ya? Uhh kesian" Ledek Hyunjae dan melenggang pergi dari gang sempit itu.

Berjalan kearah minimarket untuk membeli sebotol air putih dan juga membersihkan mukanya.

"Bisa kena azab gua kalau ludah si kampret masih nempel begini, perempuan kok ludahnya bau terasi" Keluh Hyunjae sambil membasuh wajahnya dengan air.

~•
_____________
•~

"Hyunjae? Kamu kenapa? Kok mukanya merah?" Tanya Juyeon sambil mengusap wajah Hyunjae.

Lebih baik mas Juyeon gausah tau Batin Hyunjae.

Lagipula, ia masih cukup punya hati untuk melindungi Minju dan Sakura dari amukan Juyeon. Bisa-bisa Juyeon melaporkan keduanya dengan tuduhan kekerasan.

"Gapapa, udaranya panas hehe" Jawab Hyunjae sambil meminum jus jeruk milik Juyeon yang tersisa setengah, lalu meneguk nya hingga tandas.

"Ohh, mau minum lagi?" Tawar Juyeon.

"Gausah gausah hehe"

"Mami Jeje tadi Yuyu gambar keluarga, sini-sini Yuyu kasih liat" Ujar Jihyun sambil menarik lengan Hyunjae.

"Gambarnya Yuyu tempel di dinding hihi" Lanjutnya.

Sepertinya Hyunjae menyembunyikan sesuatu dari saya batin Juyeon sambil melihat kearah Jihyun.

Anaknya itu tampak sangat antusias menceritakan gambar yang ia buat disekolah, dengan Hyunjae yang juga mendengarkannya dengan tak kalah antusias.

Uhh udah cocok sekali~~


















Jangan lupa vote and comment ya-!!


Pay--


Ini tergaje sih asli, dibanding yg kmrin.

PAK DUDA!! -𝕵𝖚𝖏𝖆𝖊 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang