2. OUR PROMISE

205 26 7
                                    

Sebelum membaca budayakan
vote terlebih dahulu
.


Pagi ini, hal yang sama terjadi setiap harinya. Ya, hari ini adalah hari Senin. Dimana semua harus sekolah dan tentu menghadiri upacara pagi. Tentu semua tidak boleh terlambat, ataupun terlambat mereka akan kena hukum.

Seperti sekarang kedua manusia yang masih bertengkar tanpa peduli dengan jarum jam yang terus berjalan. Mereka benar telat, dan keduanya tidak peduli.

"Tunggu sebentar, aku hanya memakai dikit." Ujar seorang gadis seraya memberi sedikit makeup diwajahnya. Dan memperlihatkan kepada pria didepannya.

"Kau sudah lebih cantik, cepat kita terlambat" ujarnya dengan tidak sabar.

"Sebentar aku harus menata rambutku"

Ucapannya membuat pria itu mengeram, gadis itu yang sebenarnya terlalu berlebihan. Sudah jam setengah tujuh lebih yang artinya bel masuk akan segera berbunyi, tapi gadis ini masih menata penampilannya belum lagi , dia belum menggunakan sepatunya.

"Ayo, Jen cepatlah" ujar sang lelaki dengan kesal segera pergi dari kamar sang gadis.

"Heiss, dia tak sabaran" gumamnya setelah itu dia terkejut, dia belum mempersiapkan jadwal hari ini. Dengan gerak cepat ia memasukkan beberapa buku pelajaran hari ini. Setelah itu ia memakai sepatunya, dan pergi dari kamar.

Sampai dibawah ruang tengah ia bisa melihat ibunya terlihat menatapnya dengan garang. Pastinya ia akan kena semprotan pagi. Dan benar saja saat ia akan pamit ibunya menyentil telinganya.

"Awww!! Ibu yang benar saja, sakit" ujarnya dengan wajah memelas, sebenarnya ia bukan karena sakit, Tapi agar ibunya lebih sedikit lembut kepadanya.

Bukan meladeni , ibunya lantas memarahinya.
"Sudah ibu bilang, jangan menonton sampai tengah malah Jennie, berakhir kau harus terlambat dan lihat, selalu korbannya Taehyung, dia baik bukan, dau kau?" Ujarnya dengan ketus.

Gadis itu bernama Jennie, dia sekolah di bangku kelas duabelas dan dia termasuk gadis yang cukup pintar, tapi dia kadang nakal juga. Setelah itu Jennie dan pria itu menyalimi ibu. Sudah biasa jika Jennie selalu dapat seperti ini, ya karena dia memang menonton hingga tengah malam. Setelahnya ia pergi ke sekolah bersama pria itu.

Dan benar saja, mereka terlambat tak mau membuang waktu mereka berdua berjalan kearah upacara sebelum mereka berbaris. Seseorang datang mencegah mereka dan seperti yang kalian ketahui, mereka berdua kena hukum.

"Cepat yang bersih"

Dan berakhir mereka berdua harus membersihkan toilet yang berada dipojok setiap gedung. Memang toilet yang berada diujung tidak sering dipakai karena tempatnya memang kecil, tapi cukup kotor mengingat tidak sering dibersihkan.

Berkali kali pria yang kena hukum dengan Jennie bergumam memarahi Jennie karena mereka masih dalam pengawasan sang guru. Setelah guru itu pergi untuk memastikan para siswa yang mendapat hukuman untuk ia cek, pria itu segera memarahi Jennie, sudah biasa.

"Sudah aku bilang, jangan terlalu malam Jen, kau ingat tidak sudah banyak sekali aku yang selalu menjadi korban, jika kau bukan sahabatku aku akan menenggelamkan mu ke sungai dekat dengan sekolah" ujarnya dengan ketus, memang sudah biasa mereka seperti ini, mereka adalah sepasang sahabat yang berbeda jenis.

Pria dan wanita

Sudah sepuluh tahun mereka bersama. Keduanya sebenarnya tetangga, dan hampir setiap hari mereka bermain bersama, sampai sudah tiga tahun , keduanya memutuskan untuk menjadi sahabat. Jennie menatap tajam kepada pria itu.

"Kau tak tau cerita aslinya, aku menonton sebenarnya hingga jam sepuluh malam tapi kau tau, endingnya itu terlalu menyedihkan membuatku terus membutuhkan tisu, dan aku tidak bisa tidur semalaman" ujar Jennie membela dirinya.

"Sama saja"

Benar sekali, Jennie memang semalam masih menonton drama dan endingnya membuat ia menangis semalam. Dan hal itu sering terjadi juga.

"Hei Tae, aku akan menemui temanku sepulang sekolah, kemungkinan aku akan pulang dengannya"

Taehyung mengangguk sebagai jawaban, dia sudah tahu kebiasaan Jennie. Menemui temannya, oh bukan. Dia adalah orang yang disukai Jennie.

__

"Gua duga pasti lu nonton sampe tengah malam?"

"Iya hehe"

"Beban sahabat gini deh"

Setelah hukumannya selesai, Jennie menemui temannya, Jisoo.

Mereka memang sekelas. Dan sekarang keduanya sedang duduk dikantin. Jisoo sudah sering dengar Jennie dihukum karena terlambat, dan lagi lagi Taehyung ikut terhukum, mereka terlambat bersamaan.

"Eh, entar sore gua bakal ngedate sama Daniel, doain aja moga jadian hari ini" ujarnya dengan girang seraya tersenyum.

Jisoo berdecak kesal, "ngarep lu, emang dia bakal mau jadian sama cewe kaya lu, yang ada gua bakal seneng lu jadian sama Taehyung aja"

Mendengar ucapan jisoo, seketika senyumannya luntur. Bahkan dirinya tidak mencintai Taehyung, dia dan pria itu hanya sahabat, itu saja.

Jisoo paham dengan situasi ini, ia menghela nafas.

"Jangan jadi bego jen, lihat Taehyung, dia rela kena hukuman sama kaya lo , karena gua bisa lihat Taehyung cinta sama lo jen" jisoo tak habis pikir, Jennie itu benar bodoh. Dia masih mencari cintanya dengan Daniel, sedangkan yang lebih dekat bahkan lebih mencintainya.

"Bagaimana mungkin? Kita hanya Sabahat, ingat itu, aku dan Taehyung bahkan sudah membahas bahwa kita tidak akan saling mencintai"

"Terserah lu aja, tapi lu harus bisa ngertiin perasaan Taehyung"





OUR PROMISE | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang