4. OUR PROMISE

97 17 10
                                    

Saling melemparkan senyuman termanis dan berpelukan, seperti janji mereka untuk bertemu bersama. Lalu memesan makanan masing masing, saling melemparkan candaan mereka.

"Oh ya Nyonya, bagaimana kabar kakek ?" Tanya Clarisa Vante, Ibu Taehyung.

Kim Taeyeon, ibu Jennie tersenyum lalu mengangguk, "Baik baik saja, mereka tak ingin tinggal di Seoul lagi" ujarnya lirih.

Clarisa tersenyum getir, "Maafkan tentang janji yang kubuat dengan kakek, benar diluar dugaan ku, aku tidak tau jika kau mengandung lagi"

Ia menggeleng, "Tidak apa apa Clarisa, kau tidak tau jika aku memiliki dua putri"

"Aku sudah berdiskusi dengan suamiku, tapi dia tak ingin mengubah janjinya, kakek saja tidak setuju saat aku ingin mencabut janji itu" ujar Clarisa lirih.

Kim Taeyeon juga tak bisa berbuat apa apa sekarang, kakeknya yang memiliki janji dengan Clarisa dan juga suaminya, malah membuat hubungan anak mereka semakin buruk.

"Kakek keras kepala, semuanya yang mengatur hidup kedua anakku, semua kakek" Ujar Taeyeon saat mengingat jika sekarang dia hidup dengan putri keduanya, Jennie. Dan putri pertamanya, entah dia dimana. Pastinya dia tau, bahwa Putri pertamanya ada di kakek.

"Gara gara janji ku, anakku harus pergi ke Amerika" ujar Clarisa lirih.

Sedangkan Taeyeon terkejut mendengar perkataan temannya. "Apa Amerika? Bagaimana bisa?"

"Kakek menyuruh suamiku, setelah Taehyung lulus , dia harus menemui ayahnya disana, dan hal itu akan terjadi dimana bertemunya Taehyung dan anakmu, dan perjodohan itu akan terjadi"

.our promise.

Sudah tiga hari Jennie dan Taehyung tidak berangkat bersama. Semuanya terasa berbeda bagi keduanya, seolah olah dunia mereka sunyi. Taehyung sekarang sedang duduk didepan tv sembari menonton sesuatu yang tak penting. Berita yang tak penting.

Tiba tiba bibi datang, "Tuan, didepan ada tamu, dia ingin menemui tuan muda..

Taehyung memperhatikan sekitar, lalu teralih kearah bibi. "Suruh dia masuk saja"

"Dia hanya ingin mengobrol sebentar, dia menyuruh tuan untuk menemuinya"

Lelaki itu berdecak kesal. Moodnya sedang buruk, sekarang ada tamu. Ibunya sedang dikamar, tapi tamu itu kan mau menemuinya. Langkahnya terhenti didepan pintu, Seseorang berdiri didepannya menggunakan masker, dan terlihat dia menatapnya dengan tajam.

"A-ada apa?, Ah silahkan duduk"

"Terimakasih"

Taehyung gugup, barusan wanita itu bersuara, terdengar sangat dingin. Ya, yang datang adalah seorang wanita.

"W-wan—, eh mau min--"

Ucapannya terhenti dengan pertanyaan wanita itu.

"Sedang bertengkar dengan Jennie?"

Kontak dia menggeleng cepat, "Ti-tidak, hah? Jennie, kau ken—

"Hubungan kalian akan hancur jika saling menghindar" ujarnya dengan dingin.

Diam mencoba mencerna apa yang dikatakannya, memang benar. Tapi yang membuatnya terus berfikir, siapa wanita ini.

"Dan jangan pernah tinggalkan Jennie apapun masalahnya, ataupun itu adalah kemauanmu"

Setelahnya Taehyung terdiam seribu bahasa. Seperti peramal, dia bahkan masih mencerna kata tinggalkan, apa yang akan terjadi. Bukankah Jennie dan dia bai- tidak, mereka sedang saling menghindar, dan wanita itu tau?.

OUR PROMISE | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang