6. OUR PROMISE

74 14 1
                                    

Menatap wanita disebelahnya yang masih menyetir, terkejut. Perkataannya membuatnya langsung Jennie bungkam, bukan masalah Daniel untuk melepaskannya. Tapi kenapa ni cewek tau.

"Daniel? lu kenal?" Tanya Jennie dengan mata memincing.

Wanita itu mengangguk, "tak baik berhubungan dengannya, cara dia mencintaimu salah"

Semakin dibuat penasaran kenapa banyak sekali yang menganggu hubungannya.

"Turuti perhatianku saja, dengan ini kau tidak akan terkena masalah"

Jennie memalingkan wajahnya kejendela mobil, apa-apaan cewek ini. Memintanya untuk pergi bersama , ah ia diantar pulang. Dan sekarang, dia meminta menurutinya.

"Kau menger–

"Jangan ikut campur kehidupan gw" ujar Jennie ketus.

Wanita itu terkekeh, "Walaupun kau meminta saya untuk tidak ikut campur, saya termasuk salah satu masalahmu" ujarnya lirih di akhir kalimatnya.

Meringis pelan, Jennie tidak bisa tau apa yang terjadi. Semaunya mendadak menjadi kacau. Setelah keduanya diam beberapa saat, jennie kemudian mendengar suara wanita itu.

"Maaf, ini semuanya karena saya, dan saya tak ingin semuanya terjadi"

"Apa maksud lo sih?! Gua gak paham!" Tanya Jennie tegas, jika bertanya dengan nada yang lembut. Maka wanita ini tak akan menjawabnya.

"Temui kakek"

—"Bilang kepadanya, jangan mengurusi hidupmu lagi, dia sudah tua, harusnya mengurus kesehatannya"

Ingin sekali Jennie tertawa , wanita ini seperti peramal atau bahkan dia pengunitnya, selama ini bahkan ia belum pernah bertemu dengan wanita disampingnya.

"Haha,, lo itu siapa sih?!, engga jelas!"

Setelahnya Jennie diam, tanpa minat untuk melihat kearah wanita itu. Disebelahnya, ia menghela nafasnya pasrah, semuanya menjadi kacau, ia berniat akan menghancurkan rencana itu, tapi Jennie tidak ingin mengertikannya.

Diam sampai didepan rumah Jennie, ia turun dengan segera. Tidak mengucapkan terimakasih atau sekata apapun. Wanita didalam sana tersenyum lalu membuka maskernya, memandang rumah yang sudah lama ia tak kunjungi.

"Saya berjanji untuk selalu berada di sisimu, ibu juga sudah menyerahkanmu untuk saya jaga, saya berjanji"

______

Jennie

Setelah mengerjakan tugas sekolah, aku ingin sekali mengajak Taehyung jalan jalan. Sudah lama aku tak bermain bersama, seperti hari biasanya. Karena ini malam Minggu, aku ingin mengajaknya, dan sedikit merapikan hubungannya , ah entahlah itu apapun.

Aku menginginkan Taehyung yang selalu ada, sekarang karena aku sendiri. Bodoh, ia bahkan mengiyakan kata itu untuk ditengah namanya. Jennie bodoh Kim. Tak menyangka jika sahabat kecilnya adalah cintanya yang lama ia tak kenali, karena kenyataannya bahwa Taehyung juga mencintainya, dengan malam ini. Ia akan melihat seberapa besar cinta Taehyung, sahabat kecilnya.

Jennie

Taehyung, malam ini free? Ayo kita pergi bersenang senang.

OUR PROMISE | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang