Sebelum membaca budayakan
vote terlebih dahulu
."Maaf, tadi aku tidak bisa berangkat bersamamu" ujarnya lirih.
Daniel menggeleng, "Tidak papa, ohya kau ingin pesan apa?"
Jennie tersenyum manis kearah Daniel, lelaki itu selalu saja bisa mengerti perasaannya. "Aku terserah pacarku saja, pasti dia tau aku ingin apa" ujarnya dengan nada menggoda.
Setelah menunggu lama, Jennie tersenyum setelah Daniel kembali dan membawa makanan. Dia segera melangapnya, dari arah kejauhan jisoo mendengus kesal melihat keduanya sudah sangat dekat. Baru saja ia melihat Taehyung jalan sendiri menuju kelasnya.
"Bodoh sekali kawanku, dua-duanya bodoh soal percintaan" Jisoo tak bohong. Keduanya bodoh soal percintaan mereka. Bingung sendiri, bagaimana bisa ada sahabat yang sudah menemani selama beberapa tahun itu tidak memiliki rasa lebih.
Ia membalikan tubuhnya, muak melihat kedekatan kedua kekasih itu. Langkahnya terus berhenti didepan kelas Taehyung. Tepat sekali Taehyung ingin keluar dari kelasnya.
"Taehyung"
Melihat kesumber suara, "ada apa?"
"Bisakah bertemu denganku, sepulang sekolah"
Terlihat Taehyung sedang menimang jawabannya, lalu jisoo mendapat jawaban anggukan. Baiklah, secepatnya masalah harus selesai, termasuk kebodohan keduanya.
Jam istirahat telah tiba, Jennie dan jisoo melangkah kearah pojokan. Mereka memesan makanan tak lama pesanan mereka datang. Seperti hal biasa, perempuan akan banyak mengobrol.
"Akan kuliah dimana Jen?"
Jennie meringis pelan, "entahlah, aku masih bingung. Aku harus bertemu dengan ayah"
Jisoo mengangguk paham, "Sepertinya aku akan keluar negeri setelah aku lulus, adikku disana sendiri, huh"
"Bukankah adikmu lelaki, kenapa harus kau temani?"
Ia mendengus pelan, "Tidak tau? Adikku itu terlalu penakut jika ditinggal sendiri, apalagi papa yang terus menemui si mama tiri itu"
Sedikit cerita, jisoo sudah tidak memiliki ibu. Ibunya meninggal sehabis melahirkan adiknya, mereka cukup dekat, dan bahkan sering tertukar cerit mengenai kehidupan mereka. Dan pasti sudah tau, bahwa ayahnya sudah memiliki ibu baru untuk jisoo, tapi dia tak suka.
"Bagaimana dengan rencanamu , bukankah kau ingin pergi ke Itali, menikmati liburan disana, akan pergi kapan?" Tanya jisoo antusias.
Menggeleng ragu. "Entahlah, kakek tak ingin aku pergi kesana"
"Hah?!"
Diam beberapa saat, jisoo memang tak pernah bertemu dengan kakek Jennie. Tapi yang ia tau, kakek tidak terlalu menyukai Jennie. Bahkan cara menyayanginya, kakek seperti sedang mengatur kehidupan Jennie.
"Kenapa begitu Jen?" Tanya jisoo dengan serius.
"Semuanya benar benar menentang ku" ujarnya terlihat frustasi.
—"kakek tidak pernah menyayangiku, dia hanya bisa menyuruhku, bahkan ayah saja tidak sering kembali untuk ku, hah hanya ibu yang mengerti ku"
Jisoo menatap iba kearah temannya, sudah keluarganya yang tidak menganggapnya, dan dengan mengerti situasi hubungan Jennie dan Taehyung, pasti itu menggangu pikiran Jennie.
"Apa aku boleh berkata sesuatu?" Tanya jisoo. Lalu diangguki olehnya.
"Jennie, kau terlihat bodoh. Bodoh soal percintaanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR PROMISE | TAENNIE
Teen Fiction"Janji itu yang membuat jarak antara kita" Kebahagiaan kita sudah direncanakan olehnya, kita tidak bersama juga karenanya. Janji itu juga SLOW UPDATE [ Don't copy people's work ] @assafazln_ 2021