Aku bukan tuyul
aku bukan kurcaci
Aku bukan kuman
aku hanya pendek, itu saja!
Curahan Gadis Mungil berukuran tubuh Minimalis.
-
Ceritanya sedih bangat njiiir! Yang nggak kuat nahan air mata mending nangis dulu baru baca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenalin juga, namaku ANITA MILEY LUBIS, Alamat Jln SM Raja Mulia, gang komplek no 24, umur 15 tahun, lahir di Padangsidimpuan, hobby nonton drakor,menulis diary, membaca, tapi cerita novel yah bukan pelajaran." Jelas Miley.
"Widih, kenalan nya lengkap bangat, kayak biodata. Haha ..."
"Hehe, Sory kebiasaan soalnya." Jawab Miley Melas.
"Dan ...," Miley celingak-celinguk memperhatikan keadaan sekitar, lalu mendekatkan bibirnya ketelinga Cikha. "Aku juga seorang sasaeng. Zeng zeng zeng!"
"Wah! Sama dong!" Sahut Cikha riang.
"Stss ... pelan-pelan aja, cerita sasaeng cukup kita yang tau. Jangan yang lain! Kalo kau mau hidup aman, damai dan tentram."
"Ha! Kok bisa?" Cikha panik.
"Karna akan ada kumpulan emak-emak penggosip, atau pun babi betina maupun jantan yang akan mengusikmu."
"Angry Birds dong." Simpul Cikha.
"Yah, Lebih kurangnya gitu."
"Ottoke ...." lirih Cika khawatir.
"Nah itu makanya, cukup kita yang tau dan jangan ada dusta diantara kita"
"Okeh." Jawab Cikha mengacungkan kedua jempolnya.
"Cik, kau suka Bts?"
"Ya ampun k-pop andalanku ituh."
"Siapa bunnymu?" Tanya Miley, melemparkan pandangan miris, waswas kalau mereka punya bunny yang sama.
"Jongkook oppalah, unc ummuach."
"Idih, gantengan taehyung oppalah."
"Mana ada! Gantengan jongkook oppa, dia kan yang paling muda di BTS selain tampan dia itu unyu-unyu bangat tauk."
"Pokoknya Taehyung oppa titik!" Ujar Miley mantap.
"Jongkook." Balas Cikha tak mau kalah.
Kini tatapan sinis, dari mata Miley dan Cikha saling bertemu. Bibir mereka cemberut kesal, tidak terima jika ada yang mengalahi bunny mereka.
Miley dan Cikha semakin terbawa ke Cerita Sasaeng, tanpa mereka sadari. Saat perjanjian untuk saling merahasiakan itu diadakan, Saat itu jugalah nasib buruk akan menimpa. karna ditengah pembicaraan tadi, salah satu anggota kumpulan emak-emak gosip telah menguping percakapan Miley dan Cikha.
Ini adalah bahan pembicaraan menarik dikalangannya, sekaligus, sesuatu yang akan mengangkat derajatnya nanti, setelah menceritakan semuanya tanpa celah dan akan diberi sedikit bumbu agar lebih menarik dan menyenangkan.
Baginya, inilah yang disebut maha karya yang sesungguhnya. Sebuah kekuatan spiritual yang akan mengubah cara pandang semua orang terhadap kedua gadis yang malang.
Jamilah Mar'a, anak seorang Guru Fisika disekolahnya, ialah Sang penggosip paling handal, juga biasa disebut Babi betina. Ia terlalu sibuk menilai penampilan orang sehingga lupa kalau ia memiliki pipi yang luar biasa cabi, mungkin karena disebabkan karma yang tanpa ia sadari, perlahan diterimanya akibat mendzolimi orang-orang lemah.
Jamilah selalu merasa memiliki martabat yang lebih tinggi dibanding teman-temannya yang lain. Diperhatikan lebih oleh Guru-guru, dan sangat pandai mencari hati guru.
Sebab itulah gadis ini menjadi merajalela menindas yang lemah. Apalagi menindas yang memiliki IQ nya rendah, menurutnya kecerdasan berada diatas segalanya, kecerdasan harusnya dijunjung teguh oleh banyak orang, jika tidak! Maka bersiap-siaplah menjadi sasaran nya.
Jamilah memiliki notes horor, disana terdapat catatan, berupa kumpulan orang-orang yang menjadi korban buly nya. Buly adalah sesuatu yang harus diabadikan, Buly menyimpan menikmatan yang tidak diketahui banyak orang.
Aura psikopat, memang sudah lama melekat dalam diri Jamilah. Bahkan, sewaktu most, tahun pertamanya masuk sekolah, Jamilah telah berhasil mengumpulkan para Babu untuknya. Meski namanya Geng, tetap saja, ia adalah Ratu diatas kerajaan.
Gang C.C.I. ke panjangan dari Cantik-cantik imut. Gang sekumpulan anak-anak alay dan juga centil, Gang inilah yang berhasil dikuasai Jamilah.
Gang CCI adalah salah satu gang yang ditakuti di SMKN Kampus Padangsidimpuan. Banyak yang sudah jadi korban mereka, pengaduan pada pihak sekolah justru membuat si korban keluar dari sekolah. Dengan mudah mereka memanipulasi keadaan, seolah merekalah yang korban, padahal kebenaran sebaliknya.
Rata-rata anggota CCI adalah anak-anak orang kaya. Hal itu menjadi pemicu mereka bebas berlaku semena-mena menindas yang lemah.
