5. Aku Benci Menjadi Pendek

17 6 0
                                    

"Cewek yang tinggi badanya kurang dari 150 niat jadi manusia nggak sih, kenapa nggak jadi semut aja sekalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cewek yang tinggi badanya kurang dari 150 niat jadi manusia nggak sih, kenapa nggak jadi semut aja sekalian."

"Cewek yang tinggi badanya kurang dari 150 mending jadi baskom aja sana."

"Cewek yang tinggi badanya kurang dari 155 kok bisa hidup yak."

"Buat cewek pendek, sebenarnya cowok- cowok bilang kalian imut bukan karna mereka suka. Itu karna cewek pendek gampang diinjak-injak, kalau tinggi kan susah nginjaknya wkwkw."

Membaca postingan ini, rasanya, seperti disambar petir, hati Miley bagai dicabik-cabik. Jiwanya hampa, seolah ingin lari mencari raga yang tingginya tidak kurang dari 155 meter. Dan raganya bisa apa? Selain duduk di pojok kegelapan, meratapi nasib yang tak bertuan ini. TUHAN, SEPAHIT INIKAH KENYATAAN???

Facebook, Instagram, Whatsap, bahkan rakyat Twitter, ikut ambil peran dalam menulis postingan toxic itu, Tidak peduli sosial media manapun yang dikunjungi, selalu saja Miley dapati pencelaan terhadap tinggi badan yang apabila ia mengucapkan sejujurnya maka orang-orang akan menyahutnya dengan tawa-tawa serentak dari mereka yang konon memiliki tinggi badan maksimal.

Miley terlanjur diperdaya oleh postingan-postingan itu karenanya, kini ia telah duduk terkapar di atas lantai tak beralas, dingin. itu yang ia rasakan. Bagai seblak yang tak lengkap apabila tidak dilengkapi dengan saos, rasa sakit itu pun didukung dengan hujan deras yang turun dari langit hitam, ditemani sambaran petir yang muncul beberapa kali.

Ingin rasanya Miley mengutuk jari-jari jahannam itu, membungkam mulut-mulut menjijikan yang tega menertawakannya dengan memasukkan 3 kilo cabai permulut, Miley mengepal tinjunya sekuat mungkin, dengan harapan kelak ia dapat membalas semua kekejian yang diterimanya. Hati Miley menelan dendam berat.

Aaaaaa ... !!!

Teriakan penuh ambisi terdengar menggema diseluruh sudut komplek.

"Jangan terlalu dendam, nanti bisa jadi cinta loh!" Suara Titi kamal menyahut, dari salah satu serial TV Ada Apa Dengan Cinta.

"Bodo amat." Sesegera mungkin Miley mematikan TV dikamarnya yang terletak dilantai dua itu.

Hingga alunan nada pun mulai terdengar dari radio yang sedari pagi tidak dimatikan.

Aku masih belum beruntung
salah dan selalu salah lagi
Dibawah teriknya matahari
aku tumpahkan isi hatiku~

Inginku teriak inginku menangis
tapi air mataku sudah tiada lagi
walau lelah hatiku takkan aku mengeluh
biarlah hanya tuhan yang tahu~

Sebelum sisa umurku habis
Takkan pernah aku menyerah
ku tetap bermimpi dan bermimpi
sampai indah pada waktunya-

(Indah pada waktunya, Dewi Persik)


***

"Dek, Mama tadi suruh jemur kain."

"Dek, angkat kain dong, dah sore tuh!"

"Dek dilemari dapur ada telor, rebus yah! Lapar nih."

"Dek, kemarin Abang beli buku kiat-kiat menulis untuk adek, ambilin yah! Ada dilemari buku abang yang dikamar. Oh iya letaknya paling atas."

Seketika Miley melihat Abangnya, Yhuda dengan sinis.

"Maksud Abang dari kemarin nyuruh aku berhadapan sama tempat-tempat yang tinggi itu apa sih! Ha?"

"Ya nggak bermaksud apa-apa sih," Sahut Yhuda dengan wajah datarnya.

"Apa Abang nggak mikir, nanti gimana??? ... Nanti aku terpeleset karena harus naik kursi pas jemur kain, trus ada batu pas aku jatuh, trus kepalaku pecah berdarah, trus aku lupa ingatan, trus aku jadi begok, trus aku nggak tau dimana rumah sendiri, trus aku kesasar, trus ada yang culik, trus ginjalku dijual, trus aku meninggal giamanaaa??? Iya kalau ada pangeran yang nolongin kalau nggak ada gimanaaaa???."

"Yah nggak gitu-gitu juga lah Dek."

"Iya gimana nanti kalau kakiku terkilir pas ambil Buku yang abang suruh tadi, malah aku harus jinjit lagi, trus dikusuk Wak Lontong, trus kakiku tambah sakit."

"Kalau dikusuk yah sembuh lah dek, kan cuma terkilir." Ucap Yhuda geleng-geleng.

"Iii ... sebel, Bang Yhuda nggak ada pengertiannya bangat sih." Miley menggeram hebat.

"Uwak Lontong kan nggak pande ngusuuuk .... Tau akh! Bang Yhuda Jahat." Miley beranjak kesal meninggalkan Yhuda yang masih asyik berhadapan dengan laptop nya.

"Btw kalau boleh tau tinggi badan Adek berapa?"

Miley menoleh kemudian mengecilkan volume suaranya. "145." Sahut Miley menunduk sembari memainkan pergelangan kaki kanannya.

idak ada yang baik-baik saja dengan sebuah kekurangan, terkecuali dengan keadaan seseorang telah siap menerima dirinya sendiri.♡

Vote, komen.
Ig @Amelzanni77



Gara Gara PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang