22

56 9 3
                                    

Pagi ini Luhan masih tebaring di atas Futon. Kali ini ia harus beristirahat total setelah kejadian yang dapat dikatakan langka semalam.

Sehun baru saja keluar dari kamar mandi, ia hanya mengenakan bawahan berwarna hitam tanpa atasan. Kini tangannya sudah sibuk mengeringkan rambutnya yang kini masih basah.

Melihat Luhan yang masih tertidur membuat Sehun perlahan menghampirinya.

"..Luhan.."

Mendengar suara Sehun membuat Luhan perlahan membuka kedua matanya. Memfokuskan bayangan yang ada di hadapannya. Kini Luhan dapat merasakaan bahwa tubuh bagian bahwahnya terasa sakit yang teramat. Bahkan kini ia bisa merasakan sesuatu yang keluar dari tubuh bagian bawahnya itu.

Sehun perlahan mengambil segelas air dan memberikannya kepada Luhan. Luhan pun menerimanya dan meminumnya.

"Apakah tubuhmu baik-baik saja?"

Mendengar hal itu, Luhan menolehkan wajahnya ke sembarang arah. Ia merasa malu. Bahkan kejadian semalam kini seolah terputar kembali di dalam kepalanya. Ia ingat bahwa semalam ia dan Sehun sudah sangat terbawa suasana, bahkan mereka melakukan hal itu lebih dari empat jam. Benar-benar brutal. Ia sendiri tidak meyangka akan melakukannya selama itu.

"Mm, sepertinya aku akan kesulitan untuk berjalan. Aku juga sangat lelah dan mengantuk"

Mendengar itu Sehun terlihat mengelus kecil kepala Luhan. Mungkin ia memang terlalu kasar semalam. Pikirnya.

Ia sendiri juga tidak sadar jika melakukan hal itu selama lebih dari empat jam, bahkan ia ingat bahwa semalam Luhan sudah terlebih dulu kelelahan dibandingkan dirinya. Kini Ia pun perlahan mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Luhan. Hal itu membuat Luhan sedikit kaget.

"Ini salahku. Aku akan bertanggung jawab. Hari ini aku akan menemanimu seharian"

"Mmm? Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?"

"Kau tidak perlu memikirkan hal itu. Aku sudah mengurusnya"

Mendengar itu Luhan hanya tersenyum haru seraya membuang wajahnya ke sembarang arah. Pipinya kini terlihat merona merah. Sehun pun perlahan mengangkat tubuh Luhan ala Bridal Style yang dimana tubuh Luhan kini terlihat tanpa terbalut benang sedikitpun, lalu ia membawanya menuju kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi Sehun menurunkan Luhan di hadapan westafel. Di sana terdapat kaca besar. Saat itulah Luhan kaget karena tubuhnya sudah dipenuhi banyak tanda merah, bahkan banyak gigitan di beberapa bagian tubuh mulusnya.

"Dia benar-benar membuat banyak tanda di tubuhku. Bagaimana aku menutup banyak tanda disini?"

Tangan Luhan terlihat menyentuh lehernya yang terdapat banyak sekali tanda merah di sana.

"Semalam kau begitu mempesona. Aku tidak tahan untuk tidak meninggalkan banyak tanda di tubuhmu. Maafkan aku" Sehun sudah memeluk Luhan dari belakang serta mengecup kecil bahu pria bermata Rusa itu.

Hal itu membuat Luhan sedikit merinding karena ia dapat merasakan hembusan nafas Sehun di telinganya.  Tangan Sehun bahkan kini sudah menjalar ke bagian tubuh Luhan yang sensitif, hal itu membuat lenguhan Luhan kembali terdengar.

"Sepertinya aku akan menginginkannya lagi" Ucap Sehun.

...................

Soobin baru saja terbangun dari tidurnya akibat mendengar alarm yang sudah berbunyi. Sejenak ia bangkit dari duduknya, mematikan alarm itu. Tidak lama ia melangkahkan kaki menuju kamar mandi walaupun kedua matanya masih terlihat mengantuk.

Beautiful Pain [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang