15

77 7 2
                                    

"Aku tidak tahu harus memulainya dari mana, ketika melihatmu lagi tiba-tiba apa yang ingin aku bicarakan seolah menghilang dari dalam pikiranku.

Aku merasa bersyukur jika kau dan Soobin baik-baik saja, maafkan aku karena tidak bisa tinggal lebih lama. Jika kau memutuskan untuk merawat Soobin, aku akan menerimanya, aku juga akan bertanggung jawab atas keuangan kalian, jadi kau tidak perlu lagi bekerja atau memikirkan masalah itu.

Sebenarnya masih ada beberapa hal yang tidak bisa kutuliskan di dalam surat ini, seharusnya kita bisa membicarakan banyak hal dan juga berbicara mengenai  putra satu-satunya yang kita miliki, bagaimanapun juga aku adalah ayah kandungnya.

Akhir-akhir ini aku selalu memikirkan banyak hal, terutama tentangmu dan juga Soobin, perasaanku padamu tidak akan pernah berubah sejak dulu, pasti kau ingat janjiku ketika aku melamar dirimu di hadapan kedua orang tuamu, itu adalah janjiku yang tidak akan pernah aku ingkari.

Kejadian yang telah menimpa keluarga kecil kita merupakan takdir yang sudah tertulis dan tidak dapat kita ubah, jika aku memiliki kesempatan untuk memperbaiki masa lalu karena kesalahanku, di masa sekarang aku ingin memperbaiki semuanya. Jika aku memiliki kesempatan dan kau juga menginginkannya, mungkinkah kau akan kembali kepadaku?

Kita berdua memang tidak pernah mengatakan sebuah kata perpisahan, namun rasa sakit yang kau alami akibat kejadian buruk masa lalu membuatku sadar jika aku bukan lagi orang yang pantas untuk kau pertahankan, aku tidak akan pernha memaksa, lagipula kau pun pernah berkata jika kau akan mengalami ketakutan hanya dengan melihat wajahku, aku mengerti, tetapi aku hanya ingin mengatakan apa yang ada di dalam hatiku kepadamu secara jujur bahwa aku masih sosok Ooh Sehun yang kau kenal sejak dulu.

Persidangan kedua orang tuaku akan dimulai pekan besok, jika kau berkenan datang untuk menjadi saksi ahli dalam persidangan itu, kau bisa langsung menghubungi aku, tetapi jika kau tidak menginginkannya tidak apa-apa, aku akan menyampaikan hasil persidangan akhir itu kepadamu nanti.

Tolong jagalah Soobin dengan baik, jika suatu hal terjadi tolong kabari aku dan sekali lagi tolong maafkan aku"

Setelah membaca isi surat itu perasaan Luhan mulai kembali bergejolak, saat membaca isi surat itu Luhan tidak kuasa menahan tangis, ia sendiri juga tidak dapat menyembunyikan perasaam di dalam hati kecilnya.

"Apakah aku sendiri pantas kembali bersama denganmu setelah semuan kejadian yang telah kita alami? Aku sangat sedih jika mengingat hal ini, terlebih lagi tentang putra kita"

Luhan segera menghapus air matanya dan perlahan bangun dari duduknya berjalan menuju kamar Soobin, kini ia dapat melihat Soobin terbaring di atas tempat tidur dan masih menangis terseguk, sebuah selimut terlihat menutup seluruh tubuhnya.

Perlahan Luhan duduk di samping ranjangnya dan membuka perlahan selimut yang menutupi wajah putranya itu.

"Soobin-ah, berehentilah menangis mm? Apa yang dikatakan ayahmu tadi tidak sepenuhnya benar"

Mendengar hal itu membuat Soobin menghentikan tangisnya. Kini wajahnya tertoleh ke arah Luhan.

"Lalu mengapa eomma dan ayah berpisah? Ayah bilang ia sudah banyak menyakiti eomma, apakah itu benar?"

Mendengar itu Luhan hanya menunduk, sejenak ia memandang ke arah Soobin dan mengusap air mata anak itu.

"Ayahmu tidak pernah menyakiti eomma, ia adalah pria yang baik. Hanya saja sesuatu yang sulit dijelaskan telah membuat kami berdua berpisah sehingga kami tidak bisa bersama lagi"

Ucapannya yang pelan serta wajah Luhan yang kini terlihat sedih membuat Soobin menunduk kecewa.

"Aku ingin eomma dan ayah kembali bersama, bisakah eomma dan ayah mengabulkan satu permintaanku ini? Aku berjanji tidak akan nakal dan menjadi anak yang baik, apapun yang akan kaliam suruh aku pasti akan mendengarnya, aku tidak akan lagi bertingkah seperti seorang anak kecil, aku akan menjadi pria dewasa yang berbakti, aku juga----"

Beautiful Pain [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang