21

64 10 7
                                    

Sudah berhari-hari berlalu. Selama itu Sehun terus di rawat oleh Jongin dan asistennya bernama Sanha.

Menjalani pengobatan penyakit yang dialami oleh Sehun bukanlah suatu hal yang mudah, melakukan berbagai treatment pengobatan membuat tubuh menerima rasa sakit dua kali lipat dari biasanya. Dan hal itulah yang di alami oleh Sehun.

Tubuh Sehun sekarang masih terbaring di atas ranjang serta selang infus yang masih menempel padanya. Selama di rawat kondisi tubuh Sehun sempat mengalami penurunan secara drastis, kondisinya sempat sangat lemah di mana detak jantungnya pun tidak berdetak dengan normal. Saat itu Jongin merasa tertekan, sebisa mungkin ia mencari solusi yang terbaik agar detak jantung Sehun kembali normal.

Walaupun Jongin seorang dokter yang dimana seharusnya tenang dalam menangani pasien yang sakit, namun saat merawat Sehun ia merasa Hormon Adrenalin nya meningkat. Hal itu memicu rasa cemas dan khawatir jika ia tidak dapat menangani Sehun dengan baik dan benar. Bersyukurnya Jongin karena ada Sanha yang ikut membantu dirinya menangani Sehun yang mengalami kondisi seperti itu.

Untunglah semua berjalan dengan baik dan kondisi Sehun kini kembali normal, walaupun kesehatannya belum pulih pasca treatment pengobatan yang sudah dijalaninya selama lima hari.

Kini Jongin baru saja muncul dari balik pintu seraya membawa nampan berisi semangkuk bubur dan juga air. Perlahan ia berjalan dan meletakkan apa yang dibawa nya ke atas nakas yang berada di sisi ranjang.

"Tuan Sehun, waktunya anda sarapan dan meminum obat" Perlahan Jongin menepuk kecil bahu Sehun agar pria itu bangun dari tidurnya.

Kedua mata Sehun perlahan terbuka. Ia pun membangunkan tubuhnya agar terduduk yang dibantu oleh Jongin. Kini Sehun tidak lagi memakai alat bantu pernafasan, Jongin pun segera mengambil semangkuk bubur hangat itu dan berniat untuk menyuapi Sehun.

"Biar aku yang memakannya sendiri"

"Baiklah" Jongin pun memberikan semangkuk bubur itu kepada Sehun.

Dengan perlahan Sehun pun mulai memakannya. Sementara itu Jongin sudah bangkit dari duduk dan mengambil obat yang harus diminum oleh Sehun.

"Kondisi anda sudah kembali normal. Tetapi anda belum begitu pulih pasca pengobatan yang selama ini anda jalani" Jongin meletakkan obat yang di bawanya di atas nampan nakas dekat dengan segelas air.

Mendengar itu, Sehun pun menghentikan akhtifitasnya. Ia tidak bisa menghabiskan semangkuk bubur itu, ia pun bergegas menaruh mangkuk bubur itu dan kemudian mengambil obat dan meminumnya.

"Jika begitu, aku akan pulang besok" Ucap Sehun seraya menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang.

"Tapi Tuan, kondisi anda belum begitu pulih. Jika anda pulang, bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk?"
Jongin sudah terlihat memandangi Sehun.

"Aku sudah cukup lama berada di sini. Aku ingin pulang. Kau tidak perlu khawatir, berikan saja obat yang biasa kau berikan padaku. Aku sudah merasa lebih baik sekarang"

Sejenak Jongin terdiam. Ia tidak bisa terus melarang Sehun, tetapi ia juga tidak bisa membiarkan Sehun pergi begitu saja.

"Baiklah. Saya akan memberikan obatnya. Tetapi anda harus terus memberikan laporan kesehatan anda setiap saat kepada saya Tuan. Bagaimana pun juga saya bertanggung jawab atas kesehatan anda"

Mendengar itu Sehun hanya terdiam tanpa menjawab. Kini ia kembali membaringkan tubuhnya membelakangi Jongin, kembali memejamkan kedua matanya.

"Dia terkadang keras kepala, sampai aku tidak bisa lagi mencegahnya. Aku memakluminya, mungkin ia rindu dengan keluarganya, kali ini aku akan membiarkannya"

Beautiful Pain [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang