Chapter 13 : The Spy's Plan

11.6K 1.5K 10
                                    

Brak!

Aku menutup pintu kamar ku rapat-rapat dan tidak lupa juga untuk menutup tirai-tirai jendela yang ada di kamarku dan memastikan tidak ada cahaya yang masuk ke dalam ruangan.

Aku menyalakan lilin-lilin dikamar dan duduk di atas kursi sembari menghela nafas, "berikan laporanmu, Nathan" ucapku sembari menaruh tanganku di dagu dan menatap Nathan yang sudah berada di hadapan ku sembari berlutut.

"Lyne sudah melakukan kerja yang bagus" ucap Nathan kepadaku yang sudah mempersilahkannya untuk berdiri.

"Tentu saja, karena dialah yang paling cepat soal memberikan pesan kepadaku" Ucapku sembari menatap Nathan yang tersenyum tipis.

"Sudah cukup basa-basi nya, berikan laporanmu secara mendetail tentang apa rencana para mata-mata itu" lanjut ku sembari menatap Nathan yang sedikit membungkukkan tubuhnya.

"Baik master" ucapnya sembari mengambil sebuah gulungan kertas yang diikat dengan tali dari balik jubah hitamnya yang tebal.

"Surat apa ini, Nathan?" Tanyaku kepada Nathan sembari membuka ikatan tali yang melilit gulungan kertas tersebut.

"Ini adalah surat yang ditemukan di kamar seorang pelayan senior di istana utama, berdasarkan jenis tali yang digunakan dan cara penulisannya, dapat dipastikan bahwa ini adalah surat yang dikirimkan dari kekaisaran" ucap Nathan menjelaskan kepadaku yang sedang membaca surat.

Setelah selesai membaca surat, aku meremas kertas surat tersebut dan menggenggam rambut kepalaku sendiri dengan kesal, "keuk...sialan! Ternyata ini sudah lama di rencanakan?!" Gerutuku sembari melempar gumpalan kertas itu ke seberang kamar.

"Setelah kaisar Alberto kembali ke kekaisaran, mereka akan segera melaksanakan rencana mereka itu" jelas Nathan kepadaku yang sedang menenangkan emosiku.

"Hal itu berarti .... dua hari dari sekarang?" Gumamku sembari menyentuh daguku dan menatap ke arah lantai.

"Ya, benar" ucap Nathan dengan tenang yang kembali menyulut amarahku.

"Ah, Sial! Coba berikan daftar nama para mata-mata sialan itu!" Sahutku kepada Nathan yang kembali merogoh kedalam jubahnya untuk mengeluarkan setumpuk kertas dan memberikannya kepadaku.

Wah, bahkan ada ksatria juga yang termasuk ke dalam kelompok mata-mata dari kekaisaran.

"Nathan, ada berapa orang yang mahir melakukan sihir perubahan wajah, termasuk suara dan sifat?" Tanyaku sembari meletakkan tumpukan kertas yang berada di tanganku di sandaran tangan kursi.

"Hanya ada lima orang termasuk saya, master" ucap Nathan sembari menatapku yang sedang berpikir setelah mendengar jawabannya.

Lima orang ya? Lima orang. Itu jumlah yang cukup banyak mengingat sihir merubah bentuk wajah termasuk suara dan sifat merupakan sihir yang sangat luar biasa sulit.

Clarissa memang magnetnya orang-orang berbakat ya?

"Singkirkan lima orang dari mata-mata itu, pastikan kalian memilih orang-orang yang tidak terlalu mencolok tetapi cukup memiliki banyak rekan, kemudian kalian coba untuk menjadi orang-orang itu dan kalian pasti tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya" ucapku menjelaskan kepada Nathan yang membungkukkan tubuhnya.

"Tentu saja, master. Kami akan melakukan tugas kami dengan baik" ucap Nathan sembari menatapku yang tersenyum melihatnya.

"Baiklah, beri tahukan kepada empat orang lainnya tentang rencana ini."

"Baik, kalau begitu saya pamit undur diri." Ucap Nathan sembari membungkukkan tubuhnya dan menghilang dari hadapanku sembari aku melambaikan tangan ku kepadanya.

The Evil Princess is ChangingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang