Aku duduk termenung menikmati hembusan angin yang berhembus lembut melewati helai-helai rambut unguku yang saat ini sudah bertambah panjang.
Aku menatap ke arah sebuah bunga liar yang tumbuh tak jauh dari tempatku duduk sebelum mendengar suara ketukan sepatu yang membuatku menoleh.
"Yang mulia!"
"Meredia! Anna! Aku sudah lama menunggu kalian!"
Aku tersenyum ceria kearah kedua gadis yang sekarang berjalan ke arahku sembari berdiri dari tempat dudukku.
"Wah lihat, sang putri pasti sangat merindukan kakak-kakak nya ini ya?" Ucap salah satu dari mereka yang membuatku tertawa sembari mempersilahkan mereka duduk.
"Panggil aku Clarissa saja."
"Baiklah, jika itu yang anda inginkan."
"Tolong berhenti bicara formal juga, kita kan sahabat."
Kedua gadis itu pun menatap satu sama lain dan berdiri dari kursi mereka untuk kemudian berjalan memelukku yang sedikit terkejut.
"Ya ampun, bagaimana bisa kamu selucu ini, Clarissa?" Ucap keduanya secara bersamaan yang membuatku terkekeh.
Tidak terasa sudah dua tahun berlalu sejak pertama kali aku menjadi Clarissa. Itu berarti aku berumur tujuh belas tahun sekarang, walaupun masih kurang beberapa bulan.
Hal yang lebih penting, tentunya aku juga sudah mendapatkan semua memori Clarissa. Mulai saat dia masih kecil hingga dewasa!
Dia pasti juga sudah tenang di sana, membiarkan aku mengambil keputusan untuk mencoba merusak lingkaran reinkarnasinya.
Memikirkannya saja sudah membuatku sedih. Semoga saja aku bisa bertemu dengannya, setidaknya untuk yang terakhir kalinya.
"Kenapa kamu terlihat sedih seperti itu? Apa ada orang yang menyakitimu?" Tanya perempuan yang memiliki rambut berwarna merah tua sembari menatapku dengan mata jingga
nya yang hangat."Kalau ada yang membuatmu sedih aku akan mengurusnya! Serahkan saja pada kakak ini!" Ucap perempuan lainnya yang memiliki rambut jingga bergelombang sembari menatapku dengan mata birunya yang membara.
"Aku tidak apa-apa! Sungguh!" Ucapku sembari mengibaskan tanganku dan tersenyum walau keduanya terlihat khawatir dengan raut wajahku yang sendu.
Dua orang gadis ini adalah sahabat yang dipilihkan khusus untukku oleh Aiden. Walaupun mereka lebih tua satu tahun dariku, tapi aku senang sekali menghabiskan waktu bersama mereka.
Meredia Lane Middleton dan Leanna Granellia Iverson, mereka adalah putri dari dua keluarga duke yang ada di kerajaan ini.
Hanya ada dua keluarga duke di Kerajaan Leinster dan dua keluarga itu memiliki sejarah yang sangat mendalam dalam membantu berdirinya kerajaan ini. Awalnya aku merasa terbebani. Tetapi lama-kelamaan aku juga terbiasa dan menjadi nyaman saat bersama mereka.
"Jadi, hari ini kita akan melakukan apa? Apakah ada saran?" Tanyaku sembari menatap kedua sahabatku itu yang kini sedang berpikir keras.
"Berlatih pedang!"
"Minum teh!"
Keduanya menjawab disaat yang bersamaan dan tersentak mendengar jawaban satu sama lain.
"Bukankah satu bulan lalu kamu sudah berlatih pedang bersama Clarissa?! Kamu ingin berlatih lagi!? Bukankah itu tidak adil!" Protes Leanna kesal kepada Meredia yang tidak kalah kesal.
"Itu sudah satu bulan yang lalu! Jika Clarissa hanya duduk manis dan minum teh saja dia akan jadi gemuk nanti!" Jawab Meredia dengan kesal sembari bersiap menghadapi Leanna yang sudah terlihat siap untuk bertarung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Evil Princess is Changing
Fantasy"Putri yang Jahat Telah Berubah" [DALAM PROSES REVISI] Han Jae-hwa seorang pembaca novel yang akan tertarik membaca novel setelah melihat spoiler novel tersebut. Suatu hari dia melihat spoiler novel romansa "Lady yang Imut", dan dia membaca tentang...