Sania terlihat sudah sampai di sekolahan Chaca dan juga Tresya. Dia sedang menunggu Chaca untuk izin sebentar menemuinya dan mengantarkannya ke ruang guru.
"Ka Sania!" Panggil Chaca dari lorong sekolahnya. Sania yang melihat Chaca pun langsung menghampirinya.
"Tadi aku udah bilang ke bu Zaskia dan sekarang lagi nunggu di ruang guru." Ucap Chaca sambil berjalan menuju ruang guru. Sania menganggukkan kepalanya dan mengikuti Chaca.
Sesampainya di ruang guru Chaca dan Sania pun masuk dan mendekati salah satu meja guru yang berada di dekat papan yang berisi jadwal.
"Bu Zaskia, ka Sania udah dateng." Ucap Chaca menunjuk Sania.
Bu Zaskia pun berdiri lalu menyambut hangat Sania, "Silahkan duduk."
"Terima kasih Bu." Ucap Sania tersenyum lalu duduk di kursi yang sudah tersedia.
"Chaca kamu boleh kembali ke kelas kamu." Ucap Bu Zaskia. Chaca menganggukkan kepalanya lalu berjalan keluar dan kembali ke kelasnya.
"Tadinya saya ingin bertemu dengan Nayla karena kata Chaca kedua orang tua kalian masih berada di luar negeri tapi kata Chaca lagi, Nayla juga sedang sibuk jadi dia bilang kakaknya yang lain yang akan datang." Ucap Bu Zaskia. Dalam hati Sania mengomeli Chaca yang membohongi gurunya mengenai kedua orang tua mereka dan Nayla yang tidak bisa datang.
"Iya Bu jadi saya yang datang." Ucap Sania berusaha tersenyum dan ikut berbohong karena tidak ingin membuat Chaca terkena masalah.
"Kalau boleh tau ada apa ya Bu? Tadi Chaca saya tanya ga mau jawab terus." Lanjut Sania bertanya mengenai dirinya dipanggil.
"Sebenarnya ini bukan tentang Chaca tapi tentang Tresya."
"Tresya kenapa?"
Bu Zaskia tidak menjawab namun mengambil beberapa buku tulis lalu membukanya.
"Sebelumnya saya mau bertanya, apa kamu tau tulisan siapa ini?" Tanya Bu Zaskia menunjuk buku yang pertama.
Sania memperhatikannya lalu menganggukkan kepalanya, "Itu tulisan Tresya."
Sania memang mengetahui bagaimana ciri tulisan dari Tresya maupun Chaca karena ia sering mengajarkan mereka berdua saat keduanya masih berada di SD. Dengan kata lain Sania adalah orang yang paling tahu dan mengerti mengenai kedua adiknya itu dari sifat dan juga kebiasaan mereka berdua. Dan mungkin itu juga yang membuat Chaca maupun Tresya akan datang kepadanya terlebih dahulu jika sesuatu terjadi ataupun saat mereka ingin bercerita sesuatu.
"Kalau yang ini?" Bu Zaskia menunjuk buku kedua.
"Tresya juga." Jawab Sania setelah memperhatikan tulisan di buku itu.
"Coba perhatikan dan bandingkan tulisan di buku-buku ini." Ucap Bu Zaskia menunjuk 4 buku tulis yang dibukanya.
Sania memperhatikan semua tulisan di semua buku yang diperlihatkan oleh Bu Zaskia. Semuanya memiliki tulisan yang sama dan sudah jelas itu tulisan Tresya.
"Semuanya tulisan Tresya. Ga ada bedanya." Ucap Sania setelah memperhatikan dengan jelas.
Bu Zaskia menganggukkan kepalanya lalu mengambil buku yang pertama kali dia tunjukkan pada Sania.
"Semuanya memang tulisan Tresya tapi hanya buku ini ya milik Tresya." Ucap Bu Zaskia memperlihatkan sampul buku yang terdapat nama Tresya disana.
Sania mengerutkan keningnya lalu melihat ketiga buku yang lain, "Yang ini bukan punya Tresya?"
Bu Zaskia menggelengkan kepalanya lalu memperlihatkan nama yang ada disampul ketiga buku itu. Bukan nama Tresya yang tertulis disana melainkan nama Chasandra, Kayla dan juga Yura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsena
FanfictionKisah mengenai kehidupan sembilan bersaudara di keluarga Arsena AU Social Media ada di twitter @satzulokal (Pinned -> Keluarga Arsena) Note: Nama semuanya diubah jadi lokal