Prolog

126 62 22
                                    

[5 januari 2001,Jakarta Selatan]

"KRINNGGGGGGGG-"
Bunyi suara keras dari alarm sekolah yang menyakiti telinga akibat suara melengkinya itu,
Terik matahari yang menikam panasnya ke setiap sudut lapangan

"Ayo ayo cepat"

kata pak guru merapikan barisan anak-anak,
Sudah pasti tak lain dan tak bukan
U-P-A-C-A-R-A.

Aku memasangkan muka malas dan mengantukku,
disambut dengan hantaman pukulan dari belakang oleh chamie

"Semangat dong,murid baru itu harus punya semangat apa lagi sekolah ini bagus banget"

Kata chamie sambil riang
karena hari ini merupakan hari pertama menjadi murid tetap AIOA
atau ACADEMY INSTITUT OF ART.

Aku memandangnya dengan tatapan kebingungan dan erangan kesakitan di tulang belakangku
Karena anak ini tidak jauh berbeda dari orang gila,
Nyengar nyengir sambil kenalan sama orang-orang yang dilihatnya, biarpun orang asing tersebut kebingungan dengan apa yang dibuatnya
Dia malahan tetap melakukannya.

"Chamie sini"

kugerakkan tanganku untuk memanggil chamie,
Dan chamie hendak berjalan ke arahku

"Iyaaaa~"

kata chamie kegirangan
Dan dibalas dengan jeweran pada telingannya dariku,

"Lu itu udah gila ya? Lu gak bisa tenang ya ? Gak berubah lu dari sd"

Kataku pada chamie sambil melepaskan jeweranku.

Chamie adalah sahabat dekatku dari sd kami mengarungi kisah sedih dan senang bersama,
kami berteman karena chamie sering dibully dan aku lah yang menolong dirinya sehingga membuat dirinya lebih berani mengespresikan dirinya
Sehingga smp pun kami bersama serta juga academi ini akhirnya aku kesusahan sendiri.

"Tatit"

kata chamie memegang telingan yang merah dan bertingkah imut kepadaku,
Hingga membuatku jadi mengigil karena sikapnya.

Akhirnya upacara penerimaan siswa baru dilaksanakan
Berangsur lama karena pidato kepsek yang sangat puitis dan memabukan untuk membuat kita tertidur,

"Bapak akan perkenalkan kebanggan dan harta karun academy kita
Mari sambut-"

Aku mengangkat mataku dan terpaku pada siswa yang sedang berjalan ke arah pak kepsek.

Dan juga suara para kakak-kakak kelas perempuan yang tampaknya menyoraki pria itu
Dalam benaku hanya bertanya apa yang salah dengannya?

"Wah ganteng banget"
"Iya gantenggg bangettt"
"Kakak kelas segini cakepnya"

Kata anak-anak siswi disamping tempatku

"Dy, kok bisa ya dy
Kok ada ya yang seganteng iniiiiiii???"

Kata chamie memegang seragamku tanpa melepaskan pandangannya dari siswa itu

"Biasa aja"

katakku memasang muka cuek

"Idih, ngapain juga ya aku nanya ke kamu? Lu kan mayat,kagak ada hati"

Chamie melepaskan gengamannya pada seragamku dengan muka kesal yang lucu di milikinya
Aku hanya terkekeh terhadap kelakuan chamie yang menggemaskan.

"Ya para siswa baru perkenalkan
Nada ditto pratama,siswa kelas 2-A jurusan musik classic kebanggan academy ini"

kata kepsek menepuk belakangnya nada dengan lembut.

"Dia telah memenangkan 2 gelar piala emas AIM bergengsi internasional di german dan 3 piagam emas CMI nasional dan mempertahnkan nama baik academi ini"

Nada dan Melody (2001)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang