Nada dan Melody (2001)

1/4 Kata

"Non,non bangun non udah pagi non"

bii iyem berusaha untuk membangunkanku namun kuhiraukan panggilannya dan tetap tidur

"NOOOONNNNNN!!!!" seru bii iyem tepat di telinganku

Serentak saja aku berdiri dan terduduk di tempat tidur dengan rambutku yang berantakan

"Haduh bii, ini kan hari minggu"
Sahutku sambil menguap lebar

"Non, tadi nyonya menanyakan keberadaan anda"

Kudengar perkataan bii iyem dengan tatapan kosong yang mengubah moodku menjadi bosan dan malas,

ditambah dengan pikiranku yang belum terlepas dengan kejadian hari senin.

Kembali lagi ku teringat pada hari-hari selanjutnya dari hari itu
ku terima banyak ejekan dan tusukan dari belakang,
namun aku berusaha untuk tidak memperdulikannya dan menyebarkan energi positif.

"Nyonya ingin non-"tambah bii iyem yang berusaha menjelaskan kepadaku

Tetapi aku langsung beranjak pergi ke bawah dan menyantap sarapan di meja makan.

"Ingin?" Sahutku memakan roti dan terkekeh dengan apa yang dikatakan bii iyem

Setelah sarapan,
aku pun menyegarkan pikiran dan otakku untuk memperbaiki moodku,
Kupasangkan sepatu olahragaku
Menguncir rambut dan mengganti pakianku dengan leging juga baju kaos oblong.

Hari ini 11 januari 2001 kulengangkan kakikku dibawah matahari jam 07:00 pagi,
Berlari dibawah terangnya awan dan alunan angin yang melambaikan rambutku.

Kuberlari mengikuti tiap nada alunan musik klasik pada headphoneku melalu tap lagu dan bersantai, menikmati indahnya pagi hari ini.

Tak kusadari bahwa larian ini membawaku hingga di taman besar di menteng

Ku lepas headphone-ku
"Astaga kebawa perasaan nih gua ampe lupa daratan"

Katakku dengan kecapean duduk di kursi taman sambil menggunakan tanganku menjadi kipas untuk menghilangkan rasa gerahku.

"Cape, sumpah"

Ku atur nafasku dan mulai melonggarkan rasa lelah pada otot kakikku,
Tenggorokan ku pun terasa kering dan aku pun berjalan untuk menjadi kios atau toko yang terdekat.

Dalam perjalananku mencari kios
Aku ketemu seekor anak anjing yang imut banget di pinggiran jalan,
Ku dekati anak anjing itu dan menganggakatnya

"Imutnyaaaaaa"

Sahutku melihat anak anjing yang imut dan tiba-tiba saja meraung,
Akupun kaget serta panik apa yang terjadi dengan anak anjing ini.

"Hei hei ada apa hei-" ku taruh perlahan anak anjing ini dan saat ku angkat kepalaku,
Ku bertemu dengan ibu dari anjing inj yang telah mengeram siap untuk menerkamku.

Ku jauhi mereka dengan langkahku yang mundur kebelakang satu-persatu

"Anak baik, maaf ya"
Kataku tak melepas pandangan darinya

Sontak saja anjing itu mengonggong keras yang membuatku takut sehingga berlari,
Namun tak kusangka anjing itu mengikuti larian ku dari belakang.

Tanpa menengok kebelakang kuberlari sepanjang jalan taman dan berteriak,
Anjing seram itu dengan jahatnya tetap mengonggong seraya mengikutikku.

Kulihat bahu lebar dari seorang pria muda yang tingginya sekitar 180 cm itu akan masuk kedalam cafe,
Tanpa sepatah kata aku pun menarik bajunya dan membuatnya sebagai tameng untuk melindungiku.