Musik Pertama

87 61 16
                                    

"Nih" kataku menyodorkan kertas itu kepadanya
Dengan memasang muka jutekku,
Diapun mengambil kertas itu dengan melihat heran kepadaku lalu membaca isi dataku

"Piano? Kamu suka main piano?"
Sahut dia padaku terngangah kebingungan
Aku hanya membalasnya dengan anggukan kecil

"Pfffftttt--apaan nih"ledeknya

"Cewe seperti kamu suka main piano? Harusnya main drum atau gitar listrik"
katanya sambil melihatku dengan tatapan menghakimi serta senyumannya yang brengsek itu

"Jadi lu gak percaya?"

kataku dengan menopang tanganku pada pinggangku dan melihatnya tajam

Sambil merapikan kertas dia berkata

"Bukannya gak percaya
Sifat kamu saja yang kasar ,judes,
dan gak sopan layaknya cewek rocker"

diapun berdiri dari kursinya

"Jangan harap jadi pianist"

sambil melihatku dengan tatapan tajam yang meremehkan dan melangengkan kakinya berjalan keluar kelas.

Akupun dilanda amarah dan tidak percaya bahwa ada orang asing yang berkata sedemikian itu padaku
Rasanya aku ingin memukul wajahnya dan menindas dia

"Gak sopan?"

Kataku pada diriku sambil mengepal tanganku dan menggeram serta tak percaya dia berkata padaku
Bahwa aku takkan bisa menjadi pianist,
Seakan dia yang paling sempurna karna menjadi anak emas oleh academi ini.

Karna perkataanya kejadian ini membuat kebisingan di kelas
entah mereka membelaku atau dia,
Namun jelasnya ini memalukan!

Aku pun lari dan mengikutinya keluar dari kelas,diikuti anak-anak
yang mengintip dari sudut kelas
Untuk melihat apa yang akan kulakukan

"Hey Ular, Berhenti disitu!!"

Teriakanku yang berhasil memberhentikan dia dari langkahnya dan berbalik arah melihatku
Dengan senyuman penuh kesombongan

dan suara yang lantang aku berkata

"Ayo duel!!! Siapa yang kalah harus lari dilapangan 100x"

Kataku yang membuat semua orang di tiap kelas keluar dan menyaksikan persaingan ini

Academi ini diperbolehkan untuk siswa saling mengukur kemampuan mereka dengan cara duel,
Dibalas perkataanku dengan senyuman meremehkannya

"Aku tidak melawan orang cengeng karena aku tidak mau bertanggung jawab"

katanya berbalik arah dari padaku disaksikan orang banyak yang hanya berbising-bising melihatku,
Akupun tak mau kalah

"Dasar pengecut"

Kataku yang menghentikan langkahnya kedua kali dan serentak membuatnya datang secepat kilat padaku dan mengenggam kerahku dengan kasar

"Jika ini yang kau mau,ayo kita lakukan"

Katanya sambil melepaskan genggamanya dari kerah seragamku dan berjalan menuju ruang musik klasik.

Aku pun berlari mengikutinya dan tidak akan kalah sekalipun hanya berjalan ke ruangan musik,
Dia melihatku yang berjalan cepat dan mengaitakan kakiku dengan kakinya yang membuatku terjatuh

"Pfft- pecundang"

katanya memasuki ruangan musik,
Aku pun kesal dengan perbuatannya dan berdiri membersihkan seragamku

Dan berteriak kepadanya

"Ularrrrrrr!! Muka dua lu nad"

serentak suaraku mengecil karena sadar bahwa ada temannya si nada yang terpaku kaget ketakutan saat melihat perkataan kasarku.

Nada dan Melody (2001)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang