"Ayolah, Kak! Kapan Kak Andra mau nikah?" tanya gadis muda itu untuk kesekian kalinya. Gadis itu adalah Renia, adik dari Andra, laki-laki yang duduk di hadapannya. Nia adalah orang paling bawel kalau sudah menyangkut urusan pernikahan. Dia yang baru berusia dua puluh tahun itu memang selalu rajin meminta Andra untuk segera menikah.
"Berapa kali aku harus bilang sih, Nia? Kamu boleh nikah dulu, Kakak ikhlas!" Andra berucap gemas, dia memang sudah beberapa kali membahas hal ini dengan adiknya. Namun, Nia adalah Nia yang selalu memaksa dan baru akan berhenti kalau keinginannya terpenuhi.
Nia mendengus mendengar kalimat itu, "Kalau aja Mama sama Eyang ngijinin, pasti aku nggak bakal nunggu Kakak, masalahnya adalah aku nggak boleh nikah sebelum Kak Andra nikah. Kuno banget sih mereka."
"Terus, kakak mesti gimana?"
"Ya menikahlah, pakai nanya lagi!" jawab Nia tanpa dosa dengan tangan terulur mengambil minuman yang ada di atas meja. Jadi, intinya siang ini Nia jauh-jauh datang hanya untuk meminta Andra segera menikah. Oh, perhatian sekali.
"Sudahlah, kamu percuma aja ke sini untuk membujuk Kakak nikah. Lebih baik sekarang kamu pulang, nanti Kakak coba bicara lagi sama Mama. Oke?"
Andra bisa melihat raut wajah Nia berubah menjadi muram. Dia hanya diam, sama sekali tidak menanggapi perkataannya. Sebagai kakak yang cukup dekat, dia tahu kalau adiknya sedang menyimpan masalah dan hal itu lebih dari sekadar hal pernikahannya.
"Nia."
Hening.
"Renia?"
Andra menghela napas, sepertinya Nia benar-benar melamun. Perlahan dia tepuk bahu gadis itu sehingga matanya mengerjap pelan.
"Yaaaa?" ujar Nia dengan pandangan kosong, seakan pembicaraan sebelumnya tidak pernah ada.
"Kamu kenapa?"
"Bara, Kak!"
"Bara?" tanya Andra tidak mengerti. Bara adalah orang yang menjadi kekasih Nia sejak satu tahun terakhir.
"Keluarganya minta dia segera nikah karena umurnya sudah dinilai lebih dari cukup. Kami cuma diberi waktu sampai akhir tahun, kalau nggak segera nikah dia mau dijodohkan. Itu berarti kalau dalam kalender jawa Kakak nggak nikah sebelum tahun ini berakhir, aku harus menunggu sampai tahun depan. Well, Kakak pasti tahu apa yang akan terjadi, kan?"
Meskipun penjelasan dari Nia kurang jelas, tetapi setidaknya otak Andra masih menangkap kalau lagi-lagi ini masalah adat. Adat yang mengatakan tidak boleh ada pernikahan dalam satu tahun kalender jawa dan itu berarti dia harus menikah sebelum pergantian tahun, dua bulan lagi. Dengan begitu, akhir tahun Nia bisa menikah juga dengan kekasihnya. Hah, apakah mereka tidak pernah tahu kalau mencari calon istri itu susahnya setengah mati.
"Ah, udahlah! Aku mau pulang dulu," kata Nia kembali, sukses membuat Andra mengerutkan dahi.
"Kamu belum sampai sepuluh menit ada di sini?"
Nia tersenyum lebar mendengar pertanyaan itu dan menepuk bahu kakaknya pelan, kemudian mengucapkan kalimat yang membuat Andra menggelengkan kepala geli. "Ditunggu Bara di luar."
Andra mengusap wajah dengan lelah, papanya tidak pernah berkomentar apa pun mengenai pasangan hidupnya dan seakan pasrah. Dia tahu Beliau akan mengerti masalah yang didahapi saat ini, tetapi lain hal jika mamanya yang sudah meminta. Masalahnya sekarang, apakah mencari jodoh seperti membeli makanan yang rata-rata enak? Tidak, karena jodoh itu ibarat sepatu yang kalau tidak pas justru akan melukai kaki pemiliknya.
Semua ini tidak akan pernah terjadi kalau saja waktu itu dia mengambil keputusan yang benar. Mungkin, dia sudah menjadi seorang ayah kalau dia tidak keras kepala untuk mengambil kuliah di kota Jogja. Namun, sekarang apa yang bisa dia lakukan ketika wanita yang dia harapkan lebih memilih bersama lelaki lain. Faktanya, orang istimewa akan tergantikan dengan orang lain yang selalu ada. Seberapa pun besar rasa cinta mereka, masih ada cinta lain yang menerobos dan menghalangi jalan mereka untuk bersatu. Dia kalah, kalah dengan lelaki lain yang selalu ada di sisi wanitanya.
Andra, 31 tahun, lelaki yang berprofesi sebagai Dokter. Anak pertama dari pasangan Revan-Viona. Dia mempunyai saudara kembar bernama Nada dan adik bernama Renia.
Orang istimewa akan tergantikan dengan orang lain yang selalu ada.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
D.I.A - Ketika Cinta
RomanceDITERBITKAN ♥♡♥ Sebelumnya terima kasih kepada teman-teman semua atas dukungannya untuk cerita DIA. Sebagian naskah ini sudah dihapus karena telah diterbitkan oleh Penerbit Wahyu Qolbu. Apabila ingin tetap membaca dalam versi buku bisa mencari di Gr...