Motivasi Hijrah || 07

121 10 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Happy reading

🌻🌻🌻

"Setinggi apa pun aku terbang tidak akan mencapai surga bila tidak shalat lima waktu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setinggi apa pun aku terbang tidak akan mencapai surga bila tidak shalat lima waktu".Begitulah bunyi pesan terakhir pada foto profil Whattapp bapak Afwan pilot Sriwijaya Air SJ 182.

Sungguh merupakan pesan terakhir yang indah,pesan yang penuh makna,yang juga menggambarkan bagaimana kebiasaan beliau dalam berusaha antara tanggung jawab menjadi seorang muslim yang tetap wajib menjalankan ibadah dan tanggung jawab menjadi seorang pilot dalam bekerja.

Ada sebuah hikmah yang dapat kita petik dari beliau.Sungguh sebenarnya tidak penting kapan kita datang atau pergi meninggalkan dunia,yang Lebih Penting adalah apa yang kita tinggalkan ketika hidup dan apa yang kita bawa setelah mati.

Sebab hidup semegah apapun kita bisa membangunnya,namun ia akan tetap berakhir,pelan-pelan atau mendadak cepat.Begitulah hukum paling pasti tentang kehidupan di dunia adalah perubahan dan ketidak abadian.Jadi,datang dan pergi adalah sesuatu yang sunnatullah,dia akan berlaku dengan sendirinya.

Nah,apa yang kita tinggalkan ketika hidup inilah yang kita sebut kesan baik,peninggalan yang tetap bisa dirasakan manfaatnya setelah kita tidak ada lagi.Inilah yang penting di perhatikan mengingat usia kita yang begitu singkat.

Pernahkah membayangkan tatkala jasad terbaring dalam kematian,pada saat itu orang-orang mendengar namamu,diantara mereka ada yang berkata "Si fulan wafat,tapi dia hidup nya juga tidak baik,banyak menzalimi orang,gak berbuat apa-apa untuk masyarakat,kerjaan nya hanya berbuat maksiat dan membuat onar."Betapa menyedihkannya bukan,sudah mati pun keburukannya masih di bicarakan orang.

Disisi lain ada juga sebaliknya,dimana saat mendengar namamu telah meninggal,ada ratusan orang air matanya tumpah mendo'akan kebaikan untuk mu,ada anak yatim yang menangis yang merasa kehilangan pemberi sumbangan tetap kepada mereka,ada puluhan jama'ah mesjid yang merasa sedih karena shaf depan berkurang,ada teman-teman kajian yang merasa kehilangan sahabat seperjuangan,inilah orang yang beruntung,meski sudah tiada namun tetap dikenang kebaikannya.

Maka sekarang mulai lah dari yang sederhana,meninggalkan kesan baik harus ditradisikan dari hal-hal terkecil.
Misalnya menulis status dan komentar baik di sosial media atau mengucapkan terima kasih kepada seseorang,memberi hadiah kepada teman dan sahabat atau semisal kesan baik lainnya.

Begitu pula jika kita masuk ke suatu komunitas,lingkungan kerja,lingkungan belajar,keluarga,atau persahabatan,kita tekadkan ada kesan baik yang tinggal saat kita pergi.

Inilah pesan dari QS. Yasin : 12 (artinya),"sesungguhnya kami menghidupkan yang mati,kami mencatat apa yang telah mereka lakukan dan kesan baik mereka."

Semoga hal ini menjadi motivasi bagi kita semua agar lebih giat lagi menyiapkan bekal amal shalih,terus tetap berusaha menjadi orang yang bertaqwa,menjadi orang yang bermanfaat serta meninggalkan kesan baik dimana pun berada,sebab bisa jadi itulah kesan terakhir bagi kita yang akan dikenang oleh seseorang.

🌻🌻🌻
Jangan lupa vote and komen❤ buat yang udah vote makasihhhhhhh🥰😘😘

🌻🌻🌻

Keep smile and keep istiqomah❤

Motivasi HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang