Seperti devaju, saat tubuh ini terasa melayang dan terhempas ke tempat tidur miliknya, kini ia yang lebih mendominasi ciuman itu. Ciuman yang semakin tak bisa kukenadalikan, hasrat ini kembali muncul menikmati dengan liarnya lidah itu menjelajahi mulutku.
"unghhh." lenguhan lepas dari mulutku, namun hanya sementara, karena ia langsung melepas begitu saja tautan panas itu. Aku mengigit bibirku yang terasa membengkak dan berdecih kecewa. Ia yang berada diatas tubuhku hanya memberi tatapan yang sulit kuartikan.
"Mark~" aku hampir tak percaya memanggilnya dengan begitu manja, bahkan tanganku menarik tubuhnya kembali untuk lebih dekat. "aku mau kamu."
Tidak! Ini tidak benar, ada apa denganku. Mengapa aku seperti ini?
Mark Tuan tersenyum kearahku, dan mengecup lembut keningku.
"Aku tak akan membiarkanmu." hatiku tercekat mendengar ucapannya. Jujur aku tak mengerti, namun aku bisa merasakan hal yang aneh pada diriku, semua seakan tak bisa kukendalikan.
"Mark~ bukankah kau mencintaiku aku sudah merasakannya sejak dulu? Aku juga mencintaimu Mark. Kau sangat menginginkannya bukan? Darahku? Hayolah~ nikmati aku sepuasmu."
Mengapa kata2 itu terlontar begitu saja? Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?
"aku memang mencintaimu, namun kau yang asli tidak pernah menyadarinya. Lawanlah, jangan biarkan dirimu dikuasai."
"cih kau menyadarinya? Ternyata benar tak bisa kuremehkan. Namun sayang, tubuh manusia bodoh ini terlalu lemah untuk melawanku."
"dan makhluk bodoh sepertimu masih terlalu lemah melawanku."
Aku bisa mendengarnya, percakapan itu seperti terjadi diluar dari diriku. Namun napasku seolah terjenggal dan kembali normal saat Mark Tuan meniup wajahku. Aku terengah seakan nyawaku yang baru saja kembali.
"a-apa yang baru saja terjadi padaku, Mark Tuan sshi?" ia tak menjawab justru menjatuhkan kepalanya didadaku.
"Bolehkan aku istirahat seperti ini?" ujarnya.
"ka-kau baik2 saja?" tanya cemas, aku bisa merasakan tubuhnya memberat diatasku.
"hm, hanya sedikit lelah." ujarnya dengan nada yang begitu datar. Aku masih dalam keadaan linglung mencoba mengembalikan kesadaranku. Pandanganku kembali melihat wajahnya. Ia terlihat memejamkan mata dengan raut wajah yang tampak begitu tenang. Jemariku merambat menyentuh rambutnya, membelainya secara perlahan.
"tidurlah." ujarku. Meski tubuhnya terasa begitu dingin, hati benar2 terasa hangat dalam dekapannya.
"Kau ingin menginap lagi?" wajahku mamanas kali ini, ucapannya jelas membuatku teringat akan kejadian malam itu. Terlebih kini ia mengangkat kepalanya dan menatapku begitu dalam.
"ak-ku akan menemanimu." ia tersenyum saat melihatku samakin gugup. Ingin sekali aku memukul wajah tampannya itu.
"Kembalilah kekamarmu dan isrirahat." ujarnya justru membuatku bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aggressive Trance [MarkJin]
Fanfiction[18+] [Complete] Mark Tuan, seorang vampire yang hidup ribuan tahun. Bertahan untuk tidak meminum darah manusia. Menjadi donatur terbesar pada sebuah kampus, meminta kelas khusus yang bertujuan untuk mengkarantina para vampire muda untuk mengendal...