Warn
Makin kesini makin
bnyak adegan 'iya iya' yg lewat sekilas
Jadi mungkin gak pake warn lagi di next chap.'Author POV'
"kau sudah melewati kesempatan itu lagi!!" ujar Nickhun terhadap Mark Tuan yang sedang menatap miris pada bulan yang berwarna orenye pudar.
"aku tak bisa melakukan itu!" tukasnya, tak memalingkan wajah sedikitpun dari rembulan. Ia menyeringitkan alis, dan sekejap matanya terpejam. Wajahnya tampak seperti menahan napas. Mencoba menyingkirkan hasrat dalam benaknya.
"apa kau yakin akan bertahan lama? bila seperti ini terus, kau takkan mampu melawannya!"
"aku lebih tak mampu lagi melihatnya terluka!" sergahnya, kali ini Ia menoleh kearah Nickhun. Warna matanya memudar kecoklatan. Seperti rasa sakit yang tak tahu letaknya dimana. Itulah yang Ia rasakan saat ini.
.
.
.
.'Jinyoung POV'
"...White?" panggilku yang sudah sekian kali. Sudah hampir seminggu aku tak melihat hewan besar itu. Meski aku sudah berkeliling bukit pun, aku tak menemukan tanda-tanda keberadaannya.
Jelas hal ini membuatku khawatir.
Aku menghela napas lalu membaringkan tubuhku diatas rerumputan kering. Sudah lama rasanya tidak beristirahat disini, aku kesini hanya sekedar mencari White dan kembali lagi saat tak menemukannya.
Aku ingin sekali mengelus bulunya.
Perasaan rindu yang aneh dengan seekor hewan. Konyol.
Namun aku benar-benar rindu.
Aku memjamkan mata, mencoba melepaskan lelahku. Merasakan desiran angin yang menerpa wajahku dengan begitu lembut. Suara dahan pohon yang bergerak tertiup angin, begitu menenangkan. Aku sangat menyikai tempat ini.
Namun sejenak aku tertegun. Saat sesuatu yang lembut dan terasa begitu dingin menyentuh keningku, turun perlahan hingga bibirku.
Mataku terasa berat untuk dibuka, justru menikmati lumatan kecil itu.
Tak ada deru napas yang kurasakan.
Siapa yang dengan lancang menciumku? Kenapa aku tak bisa membuka kedua mataku, bahkan tak mengelak.
"umgh." lengguhan kecil lolos dari bibirku, lumatan itu semakin dalam, dan nyaman.
Aku membalasnya, bahkan lebih menuntut. Namun sejekap menghilang begitu saja saat merasakan gigitan kecil di bibirku. Dan akupun bisa membuka kedua mataku.
Kosong, tak ada siapapun.
Aku terkekeh sendiri, mungkinkah aku berkhayal?
Aku bangkit dan duduk diatas rumput kering itu. Jemariku menyentuh perlahan bibir ini, dan setitik darah itu nyata adanya. Aku tak berkhayalkan? Atau hanya digigit serangga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aggressive Trance [MarkJin]
Fanfiction[18+] [Complete] Mark Tuan, seorang vampire yang hidup ribuan tahun. Bertahan untuk tidak meminum darah manusia. Menjadi donatur terbesar pada sebuah kampus, meminta kelas khusus yang bertujuan untuk mengkarantina para vampire muda untuk mengendal...