.
Kilatan cahaya remang remang terlihat. Ia bisa mendengar deru nafasnya sendiri, bahkan ia juga bisa merasakan kehadiran banyak orang disekeliling nya saat matanya tertutup rapat oleh kain kotor itu.
Banyak tawa jahat yang ia dengar. Juga sentuhan tangan tangan jahanam dari penyandera nya. Ia bisa merasakan tubuhnya mengigil ketakutan. Jantung nya bergemuruh kencang.
Sentakan dari setiap sentuhan dan dorongan mereka didalam tubuhnya masih terlalu melekat dibenaknya. Nafas panas dari setiap bibir dan lidah yang menjamah tubuhnya bisa selalu ia rasakan. Begitu menyakitkan dan menjijikkan.
Ia bisa mendengar bahwa dirinya sendiri berteriak dengan putus asa untuk memohon pada mereka menghentikan apa yang mereka lakukan. Menangis tanpa henti dengan suara serak pilu yang menyakitkan.
"Ayolah, mudblood. Tubuhmu diciptakan hanya untuk memuaskan kami"
"Oohhh.. mudblood. I can't wait for you take my big dick inside your fucking small cunt. Wet heat"
"Oh! Shit! Shit! Shit! Bitch"
"Shit.. She's feels sooo goddamn good. Merlin!"
"Her damn anal hole is so fucking tight"
"Mudblood. Your making such wonderful noises."
Banyak kata kata kotor yang ia dengar. Dia hampir ingin meledakkan telinganya sendiri karena mendengar nya.
Dia ingin memberontak lagi dan lagi. Menangis lebih kencang tapi akhirnya malah sebuah tangan keras menyakitkan memukul tubuhnya. Dia bisa merasakan cambukan dari benda keras menyentak kulitnya. Itu seperti sebuah ikat pinggang. Lalu kutukan cruciatus memukulnya setelah itu. Nafas nya terengah-engah.
"How dare you, filthy little bitch"
Ada rasa sengatan menjalar di sekitar tubuhnya saat ia mendengar suara cambukan yang memekikkan telinga. Tubuhnya terasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Wound ✔
Cerita Pendek⚠️Warning⚠️ : explicit sexual content, violence, dirty talk, bukkake, kidnapping, incarceration, age difference, gangbang, loss of virginity, forced sex, pregnancy, bdsm. . Aaron dan Oscar Granger datang untuk mencari tahu kebenaran tentang siapa...