Bagian 7

60 10 0
                                    

Happy reading

.

.

 "Ren..Ren..Ren.." Qila dengan wajah berseri berlari menyusul Randdy yang ada di depannya. Dengan rambut acak-acakannya ia mencoba menormalkan nafasnya.

"Rendiiii.." masih dengan senyum yang lebar ia menepuk-nepuk bahu Randdy kencang.

Randdy dengan kesabarannya menahan tangan Qila, dan menghempaskannya pelan.

"Berisik lo cempreng." Dengan muka datarnya Randdy kembali berjalan. Qila ikut berjalan disamping Randdy dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.

Randdy yang merasa Qila masih tersenyum segera menoleh dan berhenti berjalan.

"Tunggu tunggu. Jangan bilang lo.." Randdy kembali menelisik wajah Qila, yang ditatap masih tersenyum lebar dengan sedikit kerutan di dahinya. "Kenapa Ren?"

"Lo jadian sama Idan?" Randdy menutup mulutnya tak percaya. Senyum Qila luntur seketika saat mendengar itu. Dengan keras Qila memukul bahu Randdy.

"Bisa nggak jangan ngomongin itu dulu. Sebel gue dengernya."

"Lagian ga jelas banget lo pagi-pagi."

Ingat dengan tujuannya memanggil Randdy, Qila tersenyum dan kembali menepuk bahu Randdy keras. Fyi, tinggi Qila dengan Randdy tidak beda jauh.

Merasa terganggu, Randdy membalas kembali apa yang dilakukan Qila dan begitu seterusnya sampai mereka tiba di depan kelas Randdy.

"Sakit bege."

"Ya salah siapa lo bales tepukan gue."

"Itu mah bukan tepukan. Lo cewe bukan sih? Tenaganya babon gitu."

"Lo yang lembek banget jadi cowo."

"Ekhem. Permisii."

Aidan yang ternyata ada dibelakang mereka berdua berbicara dengan keras.

"Jangan halangin pintu dong ah." Dengan gayanya Aidan menabrakkan bahunya ke bahu Randdy.

"Sirik aja lo." Balas Qila.

"Apa? Ngajak ribut?" lanjutnya lagi.

Aidan menunjuk dirinya sendiri dengan tampang meremehkan, "No no no." lalu disusul dengan gelengan kepala dan menggerakkan jari tengahnya kekanan dan kekiri.

Qila yang sadar siap melempar tasnya namun segera ditahan oleh Randdy.

"Udah udah. Lo sama dia kalo nggak dipisahin bakalan terus."

Kembali merapikan seragamnya, Qila menghadap ke Randdy dan kembali tersenyum sambil berkata, "Naya balik Ren."

Dengan mata yang terbuka, Randdy memegang kedua bahu Qila. "Serius?" dan dibalas anggukan oleh Qila.

"Awalnya gue kira dia prank gue. Pas video call ternyata bener dong dia udah di rumahnya. Aaaa.... Seneng banget gue."

Dengan penasaran dia kembali bertanya, "Tapi kok dia nggak bilang gue ya?"

"Dia mau buat surprise kali. Eh tapi kenapa gue ngasih tau lo ya?"

"Duh, nanti lo pura-pura nggak tau aja ya Ren."

Randdy yang mendengar itu tertawa.

"Oke oke." Masih dengan senyum Randdy mengangkat jempolnya.

"Udah sih, gue cuma mau ngomong itu. Oke bye." Dengan langkah penuh percaya diri Qila melanjutkan langkahnya menuju kelas. Randdy langsung masuk ke kelasnya begitu melihat Qila telah masuk ke dalam kelas. Dilihatnya Aidan yang terus menatapnya dari pintu masuk.

SWASTAMITA ● 00L ● NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang