10 - Remedial

48 4 3
                                    

"Woy gaes. Mohon perhatiannya sebentar !" ucap Mark dengan tegas di depan papan tulis

Semua murid terdiam dan langsung memperhatikan pengumuman dari sang ketua kelas.

"Mark. Nilai matematika anak AP sama AK semuanya anjlok jadi harus remedial," ucap Mark membaca chatan guru dari layar ponselnya.

"Anjiir anjlok?"

"Hah remedial?"

"Aduh anjir gue males,"

"Pusiiinng,"

"Lanjutin Mark bacanya,"

Mark menarik napas dalam, "Jadi remedialnya yaitu kalian harus membuat makalah catatan rumus, contoh soal, dan soal jawab dari buku catatan kalian yang dari awal sampe akhir semester tiga. Perkelompok ya minimal lima atau enam orang, ibu kasih waktu dua minggu. Oiya Mark sampaikan ke kelas AP sebelah sama anak AK juga, terima kasih. Ayo kalian semangat." ucap Mark melanjutkan pengumuman yang tadi terjeda.

"Wooy gila catetan dari awal sampe akhir semester tiga?"

"Idiihhh gila anjir banyak banget,"

"Woy encok dah,"

"Woy gue mao muntah, gue pusing,"

"Gila dikasih waktu cuma dua minggu,"

Protes semua murid yang ada di kelas. Percayalah, mata pelajaran matematika itu sering kali di benci oleh anak sekolah dengan alasan malas berhitung, matematika yang tidak bisa mandiri karna sering kali anak sekolah yang sering memecahkan masalah rumusnya.

"Assalamualaikum. Gimana Mark udah disampein belum pesan ibu tadi?" tanya Bu Ratna yang tiba-tiba sudah masuk kelas bersiap untuk mengajar.

"Wa'alaikumssalam. Udah kok bu barusan,"

Geng-ya Mark dan Acha langsung menghampiri bu Ratna yang ingin duduk di kursi guru untuk bernegosiasi tugas remedialnya.

"Ibuuuuu, ibu gak mau ganti cara remednya aja bu?" Tanya Dejun

"Ih mau ganti kaya gimana?" tanya bu Ratna balik sambil duduk dikursi guru.

"Terserah ibu tapi yang gampangan," saran Jisung

"Itu udah gampang tau. Orang cuma bikin rumus, contoh soal sama soal jawab yang ada di buku catetan dan di buku tugas kok, jadi kalian tuh kaya salin dari buku catetan gitu gak mikir lagi."

"Minimal berapa halaman bu?" tanya Acha

"Hmmm berapa ya? Tiga puluh aja deh ya,"

"Eh buset itu materinya doang tiga puluh bu?" tanya Hendery kaget

"Iya. Kenapa mau nambah?"

"Tapi bu walaupun kita gak mikir lagi ya tetep aja kebanyakn. Bayangin aja dari awal sampe akhir semester tiga," protes Haechan

"Oh jadi Haechan protes nih gak mau ngerjain?. Kalo kamu gak mau ngerjain ya gapapa, tapi jangan harap ya nilai matematika kamu ada di raport semester nanti," ancam bu Ratna

"Eh ya allah ibu jangan gitu atuh, bahaya saya kalo gitu. Tapi bu mending ganti remed aja jangan kaya gitu, ibu mau apa? Es krim? Mau coklat? Nanti saya beliin tapi dianggap selesai ya remednya?" rayu Haechan

"Iya bu jangan yang susah dong remednya," mohon Eva

"Iya bu kaya gitu aja yang Haechan bilang," sambar Devi

"Ibu cantik deh. Pliiiss," rayu Rani sambil memohon

"Iihh kalian ngerayu ibu ya? Ibu gak mau ah,"

"Terus ibu maunya apa? Pizza?" tanya Mark menawar

Love In School | NCT [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang