04 - One Day

85 3 0
                                    

"Assalamualaikum." Salam wali kelas sebelas AP dua.

"Wa'alaikumssalam,"

Semua murid berhamburan kembali ke tempat duduk masing-masing dengan rapih.

"Udah di absen belum?" tanya Bu Yani selaku ketua kelas mereka.

"SEKRETARIS WOY!"

"Udah saya absen bu." Jawab Eva

Eva melakukan absen murid menggunakan buku absen yang tersedia khusus absen kelas, nanti ketika guru lain mengabsen bisa melihat salinannya dari absen tersebut atau kalau sekretaris belum mengabsennya guru akan mengabsen langsung di buku absen khusus guru. Kenapa ada buku absen khusus kelas?
Jika ada guru yang kelupaan absen mereka bisa meminjam buku absen kelas untuk menyalinnya, selain itu juga tanda bukti untuk mendata di raport murid.

"Oke deh."

"Untuk hari ini kegiatan belajar mengajar belum efektif ya karena staf TU masih merevisi jadwal pelajarannya. Seharusnya kemarin sih udah selesai karena kan kemarin hari terakhir MPLS ya, tapi ternyata di jadwalnya ada guru yang bentrok, jadi harus di revisi lagi." Jelas bu Yani

"Nanti ibu kabarin kalo udah selesai ya."

"Oke deh bu."

"Udah ada grup kelas belom?"

"Belom bu."

"Yaudah kita bikin. Tulis nomor hp kalian sama orangtua ya." ucap Bu Yani menyerahkan selembar kertas dan pulpen ke barisan depan paling kanan.

Seseorang mengangkat tangannya "Bu. Kalo orangtua saya gaptek gimana?" tanya nya khawatir.

"Kakak, abang atau tante, om nya boleh. Yang penting masih keluarga ya, jangan nomor tetangga yang dicatet haha." jawab Bu Yani bercanda

Mereka mulai menulis apa yang diperintahkan wali kelasnya.

Setelahnya kertas dan pulpen itu di oper satu persatu hingga selesai.

"Nanti saya bikin dua grup, grup kelas sama grup orangtua. Di grup orangtua nanti akan share masalah BANSIS (Bantuan Siswa), masalah SPP, diskusi dengan orangtuap."

Kemudian yang barisan belakang mengopernya kembali ke depan untuk diserahkan ke wali kelas.

"Nanti di grup kelas yang jadi admin grup para pengurus kelas dan juga saya ya. Kalo yang khusus orangtua mah ya kalian gak diajak."

"Ada yang mau ditanyain gak nih? Daripada bengong belom belajar terus buku-buku juga belom dibagiin karena belom di rapihin, mending kita diskusi atau curcol gitu haha." ucap Bu Yani dengan gaya ciri khasnya untuk bergaul dengan para murid.

"Bu PKL (Praktik Kerja Lapangan) kapan bu?"

"Nanti pas kalian semester empat. Itu juga kalo gak ada perubahan jadwal dari kementerian pendidikan ya."

"Nanti PKL satu kelompok berapa orang bu?"

"Ada Lima. Tapi di campur. Terserah kalian mau cewek berapa, cowok berapa."

"Nanti PKL nyari tempatnya sendiri apa gimana bu?"

"Nyari sendiri sama kelompok, mungkin nanti para guru bakalan rekomendasiin ke perusahaan yang kaya gimana gitu."

"PKL berapa bulan bu?"

"Cuma dua bulan kok, sama kaya angkatan kemarin. Setelah itu kalian bikin kartul (karya tulis), semacam laporan makalah selama kalian PKL tuh ngapain aja. Tenang aja nanti bakalan dibimbing kok selama PKL dan ujian kartul."

"Bu, ada studytour gak?"

"Pliis deh, Haekal. Kita baru juga naik kelas sebelas, lo udah nanyain studytour?" Nyinyir Eva

"Ya emang salah?"

"Mungkin ada ya tapi belum tau kemana, nanti pertengahan semester atau sebelum PKL."

"Tuh dengerin biar kalian bisa nabung duluan!" Sarkas Haekal

Ada rasa kagum pada hati Bu Yani setelah mendengar ucapan Haekal menyuruh teman-temannya untuk bisa menabung. "Nah cakeepp tuh apa kata Haekal barusan, kalian bisa nabung duluan dari sekarang."

"Anjaay. Haekaalll"

Semua murid bersorak dan bertepuk tangan kagum pada ucapan Haekal.

"Kalo angkatan tahun lalu studytour kemana bu?"

"Bandung deh kalo gak salah."

"Terus nanti kita kesana juga dong bu?"

"Kemungkinan sih iya, tapi gak tau juga ya."

"Bu laper bu, boleh makan gak?" Tanya Haekal ceplos

"Hah laper? Gak boleh lah orang belom jam istirahat." Jawab bu Yani

"Yaaah, tapi saya bawa nasi uduk nih bu ntar keburu basi dah nih sayang." Jawab Haekal memasang wajah melas.

"Ooh bawa nasi, yaudah makan aja gapapa daripada basi nanti"

"Horee alhamdulillah."

Haekal langsung mengeluarkan bekal dari dalam tasnya dan membuka bungkusan nasi uduk yang ia bawa dari luar sekolah.

"Eh tutup pintunya dulu, Haekal. Nanti kalo ketauan sama guru lain saya diaduin lagi." Perintah bu Yani

Haekal langsung beranjak dari duduknya untuk menutup pintu kelas.

"Gorden ditutup juga gak nih?" Tanya nya

"Iya tutup aja."

"Oke siap."

Setelahnya ia kembali duduk untuk melanjutkan sarapannya, tak lupa ia membaca do'a sebelum makan.

"Woy yang bawa bekel atau jajanan, makan aja ege gapapa udah diizinin ini ama bu Yani. Santuy santuy."


160420

Love In School | NCT [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang