08 - Jatuh

40 2 0
                                    

"Cha. Ayah lo gimana kabarnya?" tanya Haechan sambil mengunyah jajanan cemilan kantin yang dua ribuan. "Gimana? Udah ketauan belum sakit apa?" Imbuhnya tanpa henti mengunyah keripik singkong pedasnya itu.

"Ngunyah dulu ke Chan, kalo nyembur ke gue gimana!" omel Eva yang duduk di sampingnya.

"Wait, wait, wait..." sela Hendery

"Chankkaman..." sambar Dejun

"Bentar, bentar, bentar..." kata Jisung, ucapannya sebagai terjemahan kata yang diucapkan oleh Hendery dan Dejun padahal tidak bermaksud untuk artikan, tapi dia ikut kaget dengan apa yang ditanya Haechan tanpa sepengetahuan mereka bertiga.

Seisi kantin pun menengok sekilas ke arah meja yang di huni dengan mereka. Mereka juga ikut kaget karena teriakan tiga manusia bacot bin bobrok itu.

"Bukan temen gue,"

"Kan pada nengok, lo bertiga bisa ga sih sehari aja ga bikin malu terus. Hah?!" omel Rani merasa malu punya temen bobrok macam mereka, tapi ganteng.

"Selow dong kagetnya. Ga usah alay gitu," cetus Eva

"Eh tapi seriusan anjir. Kok kita ga dapet kabar kalo ayah lo sakit sih, Cha?"

"Iya gue lupa mau kabarin kalian. Soalnya gue ketiduran semalem udahan belajar."

"Ya ampun pasti lo kecapean ya?"

"Tumben lo ketiduran biasa juga begadang,"

Eva berdecak, "Badroolll lo bisa ga sih kalo ngomong tuh di filter dulu gitu, jangan asal ceplos." gerutunya sambil menjitak kepala Hendery

"Tapi emang bener kan Acha sering begadang lah ini tumbenan banget ketiduran,"

"Dia kecapean woy."

"Chan, lo tuh ya kalo tau ayah nya Acha di rawat kenapa ga bilang dari semalem?" Kesal Dejun

"Eh alis ulet bulu! Semalem di grup gue udah pengen ngasih tau ke kalian ya, cuma gara-gara si Icung nih gue jadi males nongol di grup lagi." jelas Haechan membela dirinya

"Apaan lo gitu doang ngambek. Jadi cowo kok baperan sih? Kayak perawan aja suka baperan dih." sarkas Jisung

"Taudah. Lo laki bukan? Masa ambekan sih." tanya Hendery

"Bacot kalian!" nyolot Haechan sambil menyumpal mulut mereka berdua dengan plastik bekas cemilan kripik yang ia makan

"ANJIR LO MALIKA..."

"Kenapa nih kok rame?" tanya Mark yang baru datang dari mengantri pesanan makannya dan juga Acha.

Mark langsung duduk di sebelah Acha, ingin memakan makanannya karena sedari tadi dia sudah lapar.

"Lo juga, Mark. Kenapa ga kabarin?" tanya Hendery

Baru saja Mark ingin menyuap makanannya, ia bingung dengan pertanyaan Hendery. "Apaan dah? Gue baru dateng udah ngomel-ngomel aja, ngajak berantem?"

"Maahhh, minta kiko." sahut Jisung

"Udah lo makan dulu deh abisin, ntar pulang sekolah jelasin." suruh Dejun

"Apaan sih? Kaya pacaran dah bahas kabar sama jelasin. Ga ngerti gue," ucap Mark bingung

"Berisik Mark. Udah gece makan, bentar lagi bel masuk."

Mark segera melanjutkan makannya.

***

Hari ketiga ujian semester udah selesai. Mereka segera berhambur keluar kelas untuk pulang.

Love In School | NCT [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang