"Bang. Jelasin ih, sekarang aja mumpung lagi diparkiran. Kalo di jalan budeg kan ada angin hehe." paksa Acha sambil terkekeh pelan
Acha dan Mark masih ada di parkiran sekolah, dari tadi mereka debat kecil cuma karena Acha minta penjelasan dari Mark.
Mark berdecih pelan "Lo nya aja yang budeg bukan salah anginnya." sarkas Mark
"Sembarangan ya."
"Om Suho masuk rumah sakit,"
"Lah ayah gue itu mah?" ucap Acha kaget dan amsih tidak percaya yang dikatakan oleh Mark barusan.
"Iya ayah lo, om gue juga. Gece deh naik kita ke rumah sakit sekarang."
"Bentar. Bunda gimana?"
"Gue juga ga tau. Mungkin udah disana,"
"Eh kembar."
Acha dan Mark menengok ke sumber suara yang berteriak, ternyata itu Haechan dan Eva.
Mereka mendekat karena tanpa disengaja motor Haechan terpakir sebelahan dengan motor Mark.
Kalo disaat ujian begini, mereka para cowok selalu bawa motor dengan alasan supaya tidak dateng telat dan menghindari hukuman agar mengikuti ujian, tapi kalo hari biasa ga ada ujian mereka selalu jalan kaki bareng-bareng setiap paginya. Jadi mereka bawa motor hanya untuk menghindari ketelatan.
Kalo temen-temen Aca setiap pagi selalu diantar bokap nya supaya tidak telat juga, kalo pulang sekolah baru deh terserah mereka mau pulang jalan kaki atau naik ojol ataupun angkot.
"Siape yang kembar sih, Chan? Lo kalo ngomong ngadi-ngadi dah."
"Tuh die berdua. Apa-apa berduaan mulu kayak sendal aja."
"Namanya juga sepupu, wajar. Jangan ngadi-ngadi deh,"
"Kok lo cuma berdua? Yang lain mana?" Tanya Mark
"Kita duluan. Yang lain masih di dalem,"
Mark dan Acha hanya mengangguk kepala, paham. Mungkin mereka berdua pulang duluan karena yang lain masih melanjutkan debat kecilnya tadi.
"Gue kira kalian udah pulang. Ternyata masih disini?"
"Iya ini mao pulang. Ayah gue masuk rumah sakit,"
"Ya allah serius lo, Cha?"
Acha mengambil helm dari tangan Mark dan memakai di kepalanya kemudian naik ke motor sportnya Mark, "Beneran Chan. Ngapain boong, yaudah kita duluan ya, nanti gue kabarin." Kata Acha pamit
✏✏✏
Acha dan Mark kini sudah sampai di rumah sakit TADIKA MESRA tempat ayah Acha di rawat.
Acha menepuk pundak Mark pelan, "Bang, itu bunda sama Ira bukan?" Ujar Aca yang melihat wanita paruh baya dan juga anak perempuan berseragam sekolah sepertinya yang sedang duduk di kursi tunggu depan ruangan IGD rumah sakit.
"Mana?" tanya Mark tanpa melihat arah yang Aca lihat karena dia masih sibuk mengaca di spion motor untuk merapikan rambutnya yang berantakan akibat memakai helm.
Acha menunjuk seseorang yang ia lihat sedari tadi, "Tuh liat, jangan ngaca mulu. Udah ganteng juga," omel Acha
Mark tersenyum "Anjay, gue dikata ganteng. Tumben, tapi emang fakta sih," ucapnya salah tingkah
Acha bergidik geli dengan ucapan Mark "Idih. Nyesel gue bilang gitu. Coba liat noh bener ga itu bunda sama Ira?" Ucap Acha untuk meyakinkan apakah yang dilihatnya benar atau tidak, karena mata Acha sedikit minus
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In School | NCT [TAHAP REVISI]
Fiksi RemajaCerita ini menceritakan tentang kisah persahabatan dan cinta remaja sekolahan. Tidak selamanya masa-masa remaja adalah masa yang mudah. Ada kalanya masa remaja menjadi sulit untuk mengatakan sesuatu. Rank #18 in relationshipgoals (27 April 2021) Ran...