Elang dan teman-temannya sedang sibuk bersiap-siap merapihkan atribut yang akan dipakai untuk upacara. Semua menatap Elang ada yang baru lagi darinya.
"Topi baru lagi?" tanya Galen. yang lainnya hanya menggeleng tak percaya. Bayangkan saja setiap minggu pergi ke koprasi untuk membeli topi, karena hilang.
"Yoi." sambil membetulkan topinya.
"Buset wangi banget lo," ucap Erdin sambil menghirup dalam.
Elang tertawa. "Baju yang dicuci si Zora,"
"Pantesan." sahut Galen
"Baunya manis banget kaya yang punya," ucap Raza.
"Mulut Buaya," kata Erdin malas.
"Laangg," panggil Rona yang datang dengan wajah panik
"Kenapa?"
"Gue lupa bawa topi! gimana dong!" ucap Rona.
"Topi pantai?" tanya Elang •_•
"Topi sekolah!"
"Mau pake punya Aa?" tawar Raza.
Rona mendelik tak suka.
"Nih pake pake," Elang langsung memasangkannya pada Rona.
"Nanti lo di hukum gimana?"
"Palingan hormat bendera doang. Gapapa gue kan cowok, kamu gak akan kuat biar aku saja." ucap Elang dengan dramatis.
"Gaya lo kaya Dahlan Lang Lang," ucap Marko.
"Tapi-"
"Udah sana gabung sama temen-temen lo,"
Rona pun bergegas berlari ke arah Farah dan Sonya.
"Selamat tinggal teman-teman," ucap Elang dramatis.
Elang berada di barisan kanan tempat siswa yang beratribut tidak lengkap. Tidak hanya sendirian ada Zora juga siswa lainnya di sana. Dan sangat di sialkan oleh Zora ia harus bersebelahan dengan Elang.
"Kalian pake parfume samaan? Semerbak banget," tanya murid dibelakang.
"Iya nih, kita kan couple goals," jawab Elang.
Zora mendelik. "Orang gila lo denger." ucap Zora kepada siswa tadi.
Elang terus memandang wajah Zora yang sudah merah padam karena kepanasan.
"Apa lo liat-liat!?" ucap Zora risih.
"Muka lo merah, lo pake pemutih!?" tanya Elang tanpa bismillah.
Dengan kencang Zora menginjak kaki Elang. Hingga sang empu merasa kesakitan.
"Sembarangan kalo ngomong!" ucap Zora kesal.
Baru hari senin sekolah, Zora sudah harus mengumpulkan kesabarannya. Terlebih lagi bila selalu bertemu Elang si menyebalkan.
"Ya lagian merah banget,"
"Lu pikir aja kali, mana ada orang yang pake pemutih berani panas-panasan!"
"Itu elu berani,"
Zora mendelik dan mendengus sebal. Dan kembali menginjak kaki Elang, lebih keras lagi.
"AWWW." teriak Elang hingga mata orang-orang yang sedang melaksanakan upacara dengan hikmat tertuju padanya.
Elang mulai terdiam merutuki mulutnya yang bodoh itu.
Tiba-tiba Elang menyentil tangan Zora dengan kencang.
"LO APA APAAN SIH!? SAKIT TAU!" omel Zora dengan suara kencang. yang membuat pandangan orang-orang menuju padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG ALDIRGANA
Teen FictionElang Aldirgana, manusia usil, konyol dan banyak ulahnya bikin naik darah umat manusia. Bukan playboy tapi suka banget godain cewek, sering di sebut buaya padahal pacar aja gak punya, cuma hobby ngumpulin aja katanya. Memiliki satu sahabat wanita b...