Tragedi Kantin | Bagian 2

33 3 0
                                    

Setelah pergi dari teman-temannya, Elang memutuskan untuk mengajak Rona pergi ke kantin. Sudah seperti biasa mengajak Rona yang sering lupa makan untuk pergi makan.

Setelah selesai mengahabiskan makanannya Elang menunggu Rona menghabiskan makanan miliknya, sambil sesekali mengajak ngobrol Rona yang sedang mengunyah, sehingga terlihat lucu karena jawabannya yang tidak jelas.

"Ih jangang duwu nanga," protes Rona yang masih terus mengunyah.

"Ngomong apa sih lo," ucap Elang cekikikan.

Rona berusaha menelan makananya, "gue bilang, jangan dulu nanya, lu tuh ya ngeselin banget," kesal Rona langsung menyudahi makannya.

"Loh kok gak di abisin?" tanya Elang, melihat siomay milik Rona tersisa 3 potong.

"Udah kenyang." jawab Rona cuek.

"Hahaha gak akan gue tanya deh, abisin gih, apa mau gue suapin?" tawar Elang.

"Beneran gue udah kenyang," Elang mengangguk.

"Ron," ucap Elang.

"Hm" sahut Rona yang fokus mengelap bibirnya.

"Itu di belakang ada cewek liatin gue. Sambil senyum-senyum," bisik Elang.

"Mana?" Rona hendak berbalik melihat kearah wanita yang disebutkan oleh Elang.

"Jangan nengok. Tar dia tau," cegah Elang sehingga Rona mengurungkan niatnya.

"Lo senyumin balik coba," ucap Rona.

"Yaiyalah. Gue kan murah senyum," Elang tersenyum ke arah gadis-gadis itu, tidak disangka gadis itu malah datang menghampiri Elang.

"Hai kak.." sapa gadis itu sambil tersenyum manis.

"Hai, ada apaan neng?" tanya Elang sambil menggaruk hidungnya.

"Kenalin kak aku Via kelas 10 IPS 4," ucap Via sambil memberi uluran tangannya.

"Aku Lala"

"Elang," ucap Elang menjabat tangan Via dan Lala bergantian sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya.

"Udah tau kak, siapa yang gak kenal kakak coba dari seantero sekolah ini hehe," ucap Via dengan gaya anak kelas sepuluh yang masih tekenal polos.

"Aduh. Jadi malu dikenalin sama adik kelas yang cantik kaya gini," goda Elang. Memang ahlaknya sudah tertinggal di rumah selalu saja menggoda seperti itu.

Dari samping Rona hanya menahan tawanya melihat kelakuan Elang yang absurd.

"Ada apa ya? Mau minta No Wa yaaaa?" tanya Elang dengan nada menggoda.

"Nggak ada apa-apa kok kak. tapi kalo boleh sih gak papa," ucap Via yang langsung mengeluarkan ponselnya. "Nih kak," Via menyodorkan ponselnya pada Elang.

Elang menepuk jidatnya, "Duh! Neng maaf ya. Kakak lupa gak bawa hp,"

"Kan kita minta nomor kakak, bukan hpnya," ucap Lala di sebelahnya.

"Iya juga" batin Elang

"Iya masalahnya itu. Gue gak tau nomor hp gue. Next time aja deh kalo kita ketemu lagi ya," ucap Elang sambil memberikan mata wing.

"Yaudah deh kak, kita duluan yaa. Salam kenal kak Elang," ucap kedua gadis itu.

Elang memberikan senyum manisnya hingga mereka pergi dengan kegirangan.

Setelah pergi, barulah Rona menertawai Elang. "Miif yi kiki lupi biwi hipi" ejek Rona.

"Terus ini apaan?" Rona menunjuk ponsel yang ada di depannya.

ELANG ALDIRGANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang