Happy Reading!
Mawar memang indah untuk dipandang namun tidak untuk menyentuhnya, duri yang ada pada tangkainya sungguh menyakitkan, kalau kamu tidak sanggup merasakan sakitnya maka jangan mendekat.
Hari ini sebagian warga Pandawa seperti kejatuhan durian runtuh, bagaimana tidak banyak jam pelajaran yang kosong akibat rapat guru dan sekarang pulang lebih awal.Suasana sekolah sangat sepi akibat banyaknya yang sudah pulang, hanya sisa beberapa yg terlihat berkeliaran biasanya mereka adalah para anak-anak rajin oraganisasi.
Leona berjalan melewati koridor bagian selatan dimana letak kelas anak-anak IPA berada.Devi yang baru saja mau keluar kelas melihat sosok manusia pendek, jelek, dan uhhh gk banget, melewati kelasnya seketikan jiwa usilnya meronta.
"Eh ngapain orang jelek lewat sini?" Suara nyaring Devi terdegar, namun orang yg ingin di ganggu tidak merespon sama sekali dan terus berjalan sambil memainkan ponselnya"Anjir lo ya udah jelek songong, belagu lagi" cerososnya sangat nyaring membuat orang tersebut menoleh kebelakang, dan meatap nya langsung pada matanya.
Leona yang mendengar suara berisik sekali langung melihat kebelakang, melihat siapa yang sedang berbicara setwlah melihat orang itu rasanya males sekali. "Lo ngomong sama siapa dah, ck"
"Sama lo lah, siapa lagi orang jelek yang lewat disini selain lo"
Leona menunjuk dirinya sendiri "gue?". "Orang jelek kok ngomong jelek, dasar jaran goyang" lanjutnya
"Ck. Apa lo bilang jaran goyang, gue ganteng gini lo bilang jaran goyang mata lo di bokong apa di jidat". Tapi ada yang menarik perhatian Devi yaitu nama pada name tag leona, seketika devi senyum smirk "Leona Faradisa Delaney, wow nama lo bagus, tapi sayang gak cocok sama muka lo"
Leona seketika menutupi name tag nya, dan berdecak kesal melihat manusia satu ini "nama-nama gue apa urusannya sama lo, Hah!" Kekesalan leona sudah mencapai 80%.
Terlalu kesal leona langsung berbalik melanjutkan jalannya yang terjeda akibat gangguan sampah masyarakat. Saat beberala langkah leona merasa ada seseorang yang berjalan di sebelahnya, dia melirik sekilah setelah itu berhenti yang membuat orang tersebut juga berhenti.
" lo " sambil menunjuk lawan bicaranya "ngapain ngikutin gue" tanya nya selidik sambil menyipitkan matanya.
"Lo kira ini jalanan di koridor ini punya loapa, gue mau pulang lah, noh àrahnya lewat sini, udah jelek, kepedean pula ahahahah"
Leona yang mendengar hal tersebut langsung melangkah kan kaki duluan cepat-cepat meninggalkan Devian. Sedangkan Devian yang melihat hal tersebut hanya geleng-geleng sambil ketawa kecil.
"Siapa tadi itu namanya" Devian bertanya pada angin.
"Hemm siapa ya, le le le faradisa"ahhhh siapa dah namanya. Kalian bayangkan aja Devian anak IPA tapi otaknya memiliki kapasitas Memori yang kecil jadi ya gini nama orang aja bisa lupa.
"AHHHHHHHH" suara desahan devian karna bisa mengingat nama Leona "lele? Iya namanya lele tadi, ahh gampang bener dah otak gue emang encer"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO L?
Teen FictionMenceritakan tentang kehidupan 2 orang yang memiliki sifat bertolak belakang, lele yang humble kesemua orang dan devi yang memiliki sifat seenaknya sendiri, kisah yang penuh dengan misteri dari seorang gadis bernama leona yang hidupnya dipenuhi tand...