“Setiap hari aku berterima kasih untuk keberadaanmu.
Kamu adalah hadiah terindah dari Tuhan yang aku miliki.”—Indira Allaya—
Hallo, guys!!!!
Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar di setiap paragraf, ya.
Terima kasih untuk pembacaku yang masih mau mengikuti cerita ini:')
Dan untuk pembaca baru, selamat datang. Semoga kalian betah:)
(ノ^_^)ノ
Pagi ini Indira kembali sekolah dengan di jemput oleh Angkasa. Semenjak kejadian kemarin, membuat Angkasa menjadi orang yang sangat over protektif. Saat menginjakkan kakinya di lorong sekolah, semua anggota Avanoska langsung berjajar mengawal Indira. Membuat SMA 86 Jakarta sangat heboh dengan pengawalan khusus terhadap Indira. Amazing! Hanya Indira wanita satu-satunya yang sangat beruntung bak berlian yang sangat di jaga oleh pengawalnya.
Indira merasa tak enak hati melihat perlakuan mereka yang cukup berlebihan menurutnya. Apalagi dengan tatapan dari murid-murid lain yang tak pernah lepas saat melihat Indira di kawal seperti seorang ratu. Bukan Indira tidak mau bersyukur, hanya saja ini sangat berlebihan.
“Kak, nggak perlu kayak gini. Indira enggak enak di lihat sama semua orang,” bisik Indira pada Angkasa.
Angkasa memasang wajahnya datar. “Enggak usah protes!”
“Minggir, minggir! My bear-bear Indira mau lewat,” pekik Satelit pada orang-orang yang mencoba menghalangi jalannya.
“Minggir tolol!” bentak Alden pada salah satu seorang siswa di sana.
Starla yang kini bersama Tania pun tak henti-hentinya mengumpat terus-menerus. Sementara Tania, si lambe turah itu terus mencatat apa yang sudah ia lihat sekarang; guna mengumpulkan bahan informasi gosip terbarunya.
“Ikut gue,” titah Starla pada Tania. Tania hanya mengedikkan bahunya. Gadis itu langsung mengekori arah jalan yang Starla tuju. Ternyata, Starla dengan berani membelah kerumunan Avanoska dan berdiri di depan Indira dengan tatapan mengintimidasi.
Plaakkk!
Satu tamparan mendarat di pipi mulus Indira. Semua anggota Avanoska langsung berdiri di depan Indira guna menghalangi Starla untuk melakukan kekerasan kembali. Tangan Indira meraba pipinya yang terasa memanas dan perih. Ia tidak tahu salahnya apa, hingga Starla dengan tiba-tiba menampar pipinya sangat kasar.
Angkasa berjalan maju ke depan. Satu tangannya menunjuk tepat ke arah wajah Starla penuh amarah. “Lo?!”
“Apa?! Mau marah ceweknya di perlakukan kayak gitu, iya? Lagian, cewek lo itu pantes di perlakukan kayak gitu. Karena apa? Karena dia yang udah buat Satria mengakhiri pertunangan gue!” sungut Starla sangat emosi. Murid-murid di sana langsung membuka mulutnya berbentuk—O.
Tania yang mendengar itu pun sontak tangannya tak lepas dari buku diary kecilnya. Setiap ucapan yang ia dengar langsung ia catat tanpa terlewat. Starla si murid baru pindahan yang pernah menghebohkan seantero SMA 86 Jakarta karena pertunangannya dengan Satria, kini pertunangannya yang baru berumur sebiji jagung itu harus kandas, karena Satria yang tidak bisa move on dari mantannya, yaitu Indira Allaya. Kira-kira seperti itulah catatan di buku diary kecilnya. Ya, kalian tahu bukan, Tania adalah si biang gosip yang sangat rempong melebihi emak-emak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRIA Or ANGKASA (✓)
Teen Fiction[Follow akun ini dulu, bro! Karena sebagian chapter di private.] [Ending/Tamat] Warning ⚠️ Cerita ini dapat menyebabkan Anda kejang-kejang, darah tinggi, senyum-senyum sendiri, mengumpat tiada henti, menambah dosa, masuk rumah sakit jiwa dan gagal...