VII

746 133 31
                                    

Megumi merinding tiba-tiba. Instingnya mengatakan bahwa dosen satu ini mempunyai ketertarikan yang aneh pada sahabatnya. Padahal ia sudah mengenal Yuuji lebih dulu, yang pasti sudah lebih kenal daripada sang dosen. Tapi, saat keadaan seperti ini, justru ia tak bisa melakukan apa-apa.

"DID itu.. terjadi karena apa?" Megumi kembali angkat bicara.

"Penyebab utamanya adalah trauma. Macam-macam jenisnya, seperti; penganiayaan, bencana alam, peperangan. Atau jika orang itu mengalami gangguan anxiety, ostracism, PTSD, insomnia, dan halusinasi seperti menemukan teman bicara di kepalanya sendiri."

"Jadi..- Yuuji.."

"Oh ya! Ngomong-ngomong aku memasang 2 kamera tersembunyi di apartemen Yuuji. Untuk mengontrol aktifitasnya."

"Hei bukankah itu melanggar privasi?! Bagaimana kalau dia sedang melakukan sesuatu yang tidak ingin diketahui orang?" Megumi mendebat. Membayangkan Yuuji sedang diintai oleh dosen yang punya strange addiction padanya, membuat kepalanya sakit, dan berdebar. Tidak normal.

"Yah, sebenarnya aku juga tidak ingin melakukannya. Tapi karena Sukuna itu cukup berbahaya, hal ini harus dilakukan. Untuk menghindari resiko dia hilang kendali dan berubah liar seperti waktu itu."

"Liar? Ugh, dia bukan binatang tahu. Lagipula kalian berada di gedung apartemen yang sama, kenapa harus melakukan ini?"

"Ya, itu memang benar. Tapi aku tidak mungkin bisa mengawasinya 24 jam, Megumi." Gojou menggeleng pelan, "Aku menyuruh Yuuji untuk melaporkan apapun yang ia kerjakan selama aku tidak disana, untuk menguji kejujuran dan kesadaran kontrol tubuhnya. Meskipun sudah diperingati untuk tidak keluar apartemen, bagaimana jika Sukuna yang melanggar?"

"Dengan kata lain, saat ini Yuuji sedang di karantina?"

"Ya. Begitulah bahasa manusianya."

"Bahasa bukan manusianya?"

"Dipenjara."

"Whaat..?!"

"Bercanda. Meskipun untuk beberapa waktu kedepan aku mengisolasi dirinya dari dunia luar..- bahkan menyuruhnya ikut kuliah online saja, aku tetap mendatangi kamarnya. Nah sekarang lihat ini.." Laptop itu diarahkan ke tengah meja, agar Megumi juga dapat melihatnya.

Dilayar, terdapat 3 panel yang menunjukkan sudut pandang yang berbeda. Dari sudut atas menunjukkan pintu masuk apartemen, ruang tamu utama, dan pintu kamar mandi. Dari sudut yang mendatar menunjukkan tempat tidur dan daerah lemari baju –Megumi sekilas membayangkan Yuuji sedang berganti baju dan dosen ini memergoki lewat kamera ini–, dan terakhir dari sudut..

"Apa yang ini dari kamera laptopnya Yuuji?"

"Yap."

"Bahkan kau menyadap kameranya? Ini menyeramkan!"

"Aku janji tidak akan melihat yang aneh-aneh."

"Bagaimana kau tahu tidak akan melihat yang aneh-aneh?!" Megumi makin sakit kepala saat melihat seseorang keluar dari pintu kamar mandi.

Itu Yuuji.

Atau mungkin Sukuna.

Entahlah, pokoknya itu badan Yuuji. Ia sedang menggunakan baju handuk putih bergaris hitam –kado ulang tahun dari Megumi bulan lalu– dan berjalan masuk ke kamarnya dan berdiri di depan lemari pakaian. Kamera nomor 2 dapat mengkonfirmasi keberadaannya. Disana Yuuji terlihat mengikat tali di pinggangnya lebih kuat, kemudian melepas bagian atasan dan membiarkannya menggantung kebawah. Ia kini telanjang dada. Yuuji kemudian berjongkok mengambil sesuatu di area laci bawah lemari.

"Sensei. Meskipun kita tidak tahu siapa itu yang disana, tapi bagaimana kalau dia..-"

"Shhtt.. aku merasa kita akan melihat sesuatu."

"YA! Dan sesuatu itu adalah pemandangan Yuuji ganti ba..-"

Gojou segera menutup mulut Megumi, sebelum orang-orang disekitar memergoki tentang penyadapan ilegal dan –kemungkinan– tontongan 18+ live dari laptop mereka. Tak mau mendebat berlebih lagi –dan membiarkan si dosen nonton sendirian–, Megumi akhirnya menurut saja.

Disana Yuuji kembali berdiri dengan 2 buah barbel tangan. Dia duduk di ujung tempat tidur dan bersiap dengan posisi work outnya. Ia letakkan salah satu barbel di lantai, dan menggunakan satu di tangan kanan. Kemudian membuka kedua kakinya –beruntung sesuatu didalam sana tidak nampak di kamera, tertutup oleh handuk–, ia tumpukan tangan kanannya pada paha, dan mengangkat barbel itu hingga sejajar bahu kemudian lurus. Ia angkat lagi, kemudian luruskan lagi. Begitupun sebaliknya dengan tangan kiri.

"Oke. Hari ini dia work out. Kemarin pun juga begitu..- hm, tidak heran badannya bagus." Gojou berkomentar setelah bermenit-menit menatap Yuuji yang betah dengan work outnya.

"Ini aneh." Megumi yang tadi hanya melirik, kini memperhatikan cukup intens.

"Aneh apa? Melihat orang olahraga?"

"B..-bukan! Maksudku.. aku tidak pernah tahu Yuuji punya barbel. Dan aku juga tidak pernah tahu dia work out seperti ini. Dia hanya berolahraga basket atau latihan martial arts bersama Panda-senpai. Sekedar basis teknik defensive dan offensive, itupun jarang."

"Hmm, berarti kemungkinan ini adalah Sukuna."

"Ya. Bisa jadi."

Kini Yuuji melakukan latihan barbel dengan kedua tangannya. Gerakannya menunjukkan bahwa ia sudah sangat terbiasa dan sangat menikmati. Bahkan tak hanya duduk diam di ujung kasur, ia juga berjalan memutari area kosong kamarnya sambil memainkan barbelnya.

"Sensei, kamera kedua ini kau pasang dimana?"

"Hmm, kamera kedua ini bentuknya pin bros. Aku memasangnya di boneka dan kutaruh di meja."

"Boneka?"

Sesaat setelah itu, kamera kedua menampakkan wajah Yuuji yang sangat-sangat dekat disana. Lalu, entah dorongan dari firasat atau apa, Yuuji menunjukkan wajah berkerut kesal dan mata yang menatap tajam lurus. Insting 'merasa dalam bahaya' Gojou dan Megumi seketika aktif. Mata merah tajam itu seakan benar-benar menatap pada mereka saat ini.

Tangan Yuuji meraih kamera itu, dan barbel di genggaman tangan adalah hal terakhir yang diperlihatkan si kamera. Panel di layar yang sebelumnya menunjukkan gambar dengan sangat jelas, berubah menjadi buram dengan tulisan 'No Signal' besar di tengah.

"Dia menumbuknya?"

"Boneka jelas tidak cocok dengan Sukuna."

To Be Continued.

To Be Continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BTW,

aku baru aja check length words buat chapter 8.. dan itu pendek banget😖 ga sampe 300 kata.

Jadii, daripada update selasa mengecewakan..
chapter 8 bakal ku buat jadi bonus chapter, dan ku upload besok. See ya^^/

Alter Ego [AU!Jujutsu Kaisen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang