XI

632 125 11
                                    

O m g. I'm so sorryyy for late update.

Dari selasa sampai kemarin, banyak banget acara jadi ga sempet urus watty.

Btw, berbeda dengan book ku yang sebelah. Aku masih bisa lanjut update disini. Meskipun mungkin kedepannya bakal ada keterlambatan update kek begini.

Ok langsung aja.
Happy reading everyone.






“SMP Kaisen.”

Butuh 2 jam lebih perjalanan Gojou dan Megumi untuk sampai ke tempat ini. Sekolah SMP di daerah barat kota Sendai. Saat mereka datang, matahari sudah menunjukkan tanda-tanda  berganti shift dengan bulan. Bahkan sudah banyak murid-murid yang keluar dari gerbang sesaat setelah dibuka. Waktu pulang sekolah telah tiba.

Megumi dan Gojou mendatangi satpam penjaga untuk meminta izin mendatangi staf guru. Cara yang sama seperti Megumi lakukan pada satpam sekolah SMA-nya tadi siang. Kemudian mereka berdua diantarkan pada sebuah ruangan pintu kaca dan ditangani oleh seorang staf admin disana.

“Itadori Yuuji?” tanya staf itu, ia berpikir sebentar dan melakukan sesuatu di komputernya.

“Ya. Kalau boleh, aku ingin melihat beberapa berkas milik Itadori selama ia bersekolah disini.” Gojou menjelaskan, sama seperti yang dilakukan pada Yaga-sensei.

“Kalau boleh tahu, kalian berdua siapanya? Dokumen ini tidak bisa diberikan pada sembarang orang. Dan juga, kalian harus mengisi buku tamu ini juga.” ia mengajukan sebuah buku folio tebal. Megumi menerimanya dan membacanya, disana berisi nama-nama orang dengan gaya tulisan yang berbeda-beda.

Ah, sepertinya alasan yang sudah disiapkan Gojou akan berguna saat ini.

“Aku Gojou Satoru. Dosen dari Universitas Tokyo, tempat Yuuji berkuliah. Dan ini adalah mahasiswaku, Fushiguro Megumi. Kami sedang mengumpulkan data dan pengalaman aktivitasnya non-akademis dari sekolah sebelumnya. Ini untuk keperluan pendaftaran kompetisi basket.” Gojou menurunkan kacamatanya sambil memberikan selembar kartu nama berlogo kampus. “Kuharap aku bisa mendapat dokumennya.”

Bukan hanya alasan, bahkan trik jitu Gojou gunakan. Matanya itu memang sangat mempesona sih.

‘Terpesona, aku terpesona’ mungkin itu yang dirasakan si staf admin.

“Ah! Baiklah, aku carikan dulu. Kalian isi saja buku tamunya.”

Meski wajah staf admin itu menunjukkan antara paham-tidak paham dengan penjelasan ‘kompetisi basket’ buatan Gojou, ia tetap mencarikan data tersebut di komputernya. Megumi hanya memperhatikan karena ini sudah masuk strateginya Gojou. Ia menuruti untuk menulis namanya sekaligus Gojou di buku tamu.

“Kami tidak punya murid bernama Itadori Yuuji.”

“Huh?!” teriakan Gojou mengundang staf lain untuk menengok kearah kami, “Kau yakin?”

“Ya, sangat yakin. Apa kau yang tidak salah nama? Atau mungkin salah sekolah.”

“No, tidak mungkin aku datang ke sekolah selain yang dikatakan muridku. Aku yakin tidak salah.”

“Salah nama..?” Megumi berbunyi lirih, namun detik berikutnya ia mengambil nafas cepat dan lanjut bertanya “Bagaimana kalau Ryoumen Sukuna? Ada data tentangnya?”

Sembari menunggu staf admin mencari data lagi di komputernya, Megumi dan Gojou saling pandang. Kali ini berbeda saat di ruangan Yaga-sensei, perasaan mereka lebih ke bingung dan kaget. Hari ini, perjalanan dan petualangan mereka benar-benar bikin putar otak.

Disaat yang sama Megumi merasa sedang ditatap tanpa jeda dari suatu arah. Dia mendongakkan wajah dan mendapati seorang wanita berbusana miko tradisional, duduk diseberangnya dan mulai tersenyum kecil.

“Kalau Ryoumen Sukuna ada.” Staf admin kembali berujar. “Aku ambilkan dulu dokumennya di lemari arsip.”

Sembari menetralkan ekspresi wajahnya, Gojou mengucapkan, “Ah iya! Terimakasih.”

Staf admin itu pergi setelah mendapat sesuatu di komputernya. Dan itu membuat Megumi dan Gojou makin bingung. Tidak ada Itadori Yuuji, yang ada adalah Ryoumen Sukuna. Bagaimana itu bisa terjadi, atau bagaimana bisa berbeda dari pemikiran mereka. Gojou mulai memikirkan kembali dokumen SMA yang dipalsukan. Sebelum sebuah sura menginterupsinya,

“Kalian kenal dengan Sukuna?”

Wanita berbaju miko tradisional menatap Gojou dan Megumi sambil bertanya. Dari samping, Gojou menggamit lengan Megumi dan mengangguk kecil. Sebuah isyarat sederhana agar ia mencari informasi dari wanita itu.

“Eh? I..- iya. Aku teman kampusnya.”

“Bagaimana keadaannya sekarang? Apa dia baik-baik saja?”

“Ya, sangat baik.”

“Aku tak percaya temannya Sukuna akan kemari. Kudengar dia pindah keluar kota.”

“Ya, dia sudah lama tinggal di Tokyo.”

“Apa kau kenal Sukuna?” giliran Gojou ikut bertanya. “Apa hubunganmu dengannya?”

“Tentu! Aku sangat kenal dengannya. Dia anak yang baik, ceria, dan suka membantu teman-temannya. Aku masih ingat saat melatihnya basket, dia anak yang berbakat. Dari pembicaraan kalian tadi, sepertinya dia masih bermain basket sampai sekarang ya? Aku ikut senang.”

Ini tidak beres.

Sukuna adalah anak angkuh yang suka angkat barbel. Dan Yuuji adalah anak ceria yang suka main basket.
Jelas sekali yang dideskripsikan tadi bukan Sukuna, melainkan Yuuji.

Bingung dan kaget part dua untuk Megumi dan Gojou. Mereka saling pandang dengan mulut setengah terbuka. Salah paham sedang terjadi di percakapan 2 kubu ini.

Melihat lawan bicaranya menampilkan ekspresi yang tidak biasa, wanita itu kembali berucap. “Uhm, tapi apa Sukuna masih berkuliah sampai saat ini? Karena kalau kuhitung, umurnya mungkin sudah 25 tahun sekarang.”



To Be Continued.

To Be Continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alter Ego [AU!Jujutsu Kaisen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang