Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini Mashiho benar-benar merasa bahagia, sebentar lagi ia akan bertunangan dengan Kim Junkyu pemuda yang lebih tua setahun darinya ini.
Mereka sudah saling mengenal sejak kecil bisa dikatakan kalau Junkyu ini adalah pelindung Mashiho, sosok yang selalu ada untuknya bahkan ketika kematian ibunya Junkyu yang berdiri di sampingnya memeluk tubuh rapuh Mashiho saat itu.
Jujur saja Mashiho sangat mencintai Junkyu bahkan ketika dia harus melanjutkan kuliahnya di Amerika selama 4 tahun hanya Junkyu yang dia pikirkan.
"Mashiho, ayo segera turun. Acaranya sudah mau di mulai."
Mashiho berbalik melihat sepupunya Asahi yang berdiri di depan pintu mengajak nya turun. Mashiho berdiri dari duduknya lalu menyusul Asahi ke bawah.
Kini cincin pertunangan telah tersemat di tangan kedua pasangan ini, terlihat orang tua mereka yang tersenyum bahagia sudah lama merencanakan perjodohan anak mereka ini.
Mashiho menoleh ke arah Junkyu dengan senyum yang tidak pudar, namun apa ini? Kenapa Junkyu terlihat memikirkan sesuatu.
"Kak." panggil Mashiho, tangannya kini menggoyangkan lengan sang tunangan.
Junkyu tersentak dari lamunannya, ia menoleh ke samping melihat Mashiho yang menatapnya bingung.
"Kak Junkyu lagi mikirin apa sih?" Tanya Mashiho
Junkyu tersenyum ke arah Mashiho kemudian menggeleng pelan, Mashiho yang mendapat jawaban seperti itu hanya mengendikkan bahunya. Mungkin Junkyu lelah pikir Mashiho.
Mashiho dan Junkyu tengah sibuk melakukan fitting baju pengantin untuk pernikahan mereka bulan depan, Mashiho tampak antusias namun tidak dengan Junkyu pemuda itu hanya memasang wajah datar dan hal itu tidak luput dari perhatian Mashiho.
Setelah selesai Mashiho mengajak Junkyu untuk berjalan-jalan sebentar dengannya sambil makan siang bersama sebelum Junkyu kembali ke kantornya. Oh iya Junkyu merupakan CEO muda di perusahaan milik keluarganya sementara Mashiho adalah seorang desainer yang cukup terkenal.
Suasana makan siang keduanya tampak hening tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun, mereka larut dalam fikiran masing-masing terutama Mashiho.
Entahlah dia merasa Junkyu bukanlah Junkyu yang dulu, seperti ada sesuatu di luar sana yang dirindukan pemuda itu dan Mashiho tidak tau apa itu.
"Kak aku tidak menyangka yah kita akan menikah, seperti janji mu dulu yang akan menjadikan ku pengantin mu." Ucap Mashiho sambil berjalan berdampingan dengan Junkyu jangan lupa tangan mereka yang saling bergandengan.
