Familly

36 4 0
                                    

Kaki jenjang alex melangkah menjauhi sasya yg masih shock dengan apa yg ia lihat, sementara arka menatap sendu kearah sasya.

"ayah?"

"Hm?"

"apa buna boleh main kerumah?"

Seketika langkah kaki alex terhenti, ia terkejut mendengar ucapan arka.

"buna? Siapa? Bukannya sudah ayah bilang, jika bunda sudah bahagia di atas sana."

"i know, but i want buna not bunda."

"jadi? Siapa buna?"

"disana" ucap arka seraya menunjuk sasya yg duduk di tempat arka tertidur tadi.

"are you sure son? "

"yeah"

"why?"

"because i like it?"

Alex menghela nafas sejenak, ia merasa seperti entahlah rasanya sangat de javu.

"baiklah, suruh bunamu itu kesini. Ajak dia main kerumah." ucap alex dengan senyuman diwajahnya.

"tapi, buna selalu tidak mau jika alka suluh main kelumah."nada sendu terdengar dari ucapan arka.

"biar ayah yg bicara, tunggu disini dulu."

"thank you ayah"

"yeah"

Alex berjalan menghampiri sasya dengan cepat, karna ia takut jika seseorang akan mengenali wajahnya.

"ada perlu apa lagi ya?" tanya sasya.

Sebenarnya sasya tidak ingin bertemu dengan alex lagi, ia sangat malu dengan tingkahnya tadi. Berkelahi dengan ayah dari arka membuatnya kehilangan muka!

"apa kau bisa ikut bersama kami?"

"kemana?"

"kerumah "

"maaf tapi saya.... "

"tak ada kata penolakan" arka menarik tangan sasya dengan kuat dan cepat, lalu membawa masuk sasya ke dalam mobil yg disambut teriakan arka.

"yeayyyy, buan ikut kerumah."

"ha? Apa? Gimana? Kok bisa disini?"

"sabuk pengaman dipake."

"eh?"

Otak sasya rasanya tal bisa dipakai, ini kenapa sasya loadingnya lama sekali?

"ini kenapa gua bisa ada didalem mobil dia?! Kapan gua dibawa kesini?! Ini gimana ceritanya sih?!"batin sasta

Jadi saat alex menyeret sasya kedalam mobil, pikirannya sedang tak berada ditempatnya. Ia masih saja kepikiran tentang pertemuan pertamanya dengan alex, dan saat mendengar teriakan dari arka barulah ia sadar jika sudah didalam mobil.

Dalam perjalanan menuju rumah, arka terus berceloteh riang membuat sasya dan alex sesekali tertawa.

"gilak, gede banget nih rumah."

"glandma! Alka pulang!"

"arka gk boleh teriak teriak sayang."

"maaf buna~~~"

Setelah teriakan arka memenuhi rumah, seorang wanita paruh baya yg sangat anggun mendatangi mereka.

"cucu grandma yg ganteng udah pulang? Loh, sama mantu mama juga toh."

"apasih ma, jangan mulai deh."arka jengah melihat tingkah mamanya.

"selamat siang tante."

"aduh nak sasya, panggilnya mama aja. Udah sering ketemu juga kan."

"eh? Iya ma"

Memang sih jika widya mama alex itu sangat kagum dengan sasya, mereka juga sering bertemu saat arka pulang ataupun berangkat sekolah.

"papa mana ma?"

"kerja dong, gk liat ini jam berapa?"sengit widya

"yaudah sih ma, santai dikit dong."

"dih"

Memang anak dan mama ini selalu saja ribut, bahkan rendy sang papa juga ikut pusing jika mereka bertemu. Anehnya saat bertwmu meraka akan ribut, tapi saat berjauhan mereka akan saling merindukan.

Alex berjalan kearah tangga pergi menuju kamarnya untuk membersihkan diri, sedangkan sasya dan widya pergi kedapur untuk menyiapkan makan siang. Arka pergi kekamar dibantu dengan maid untuk mengganti baju.

"sya? Enaknya mau masak apa ya? "

"terserah mama aja, sasya ngikut."

"yg simple ajalah, cah kangkung, cumi sama udang goreng tegung, ayam goreng, udah itu aja. "

"iya ma"

Alex yg melihat interaksi keduanya hanya mengabaikan dan berlalu ke depan tv, disana arka juga terlihat sedang bermain main.

"prince"

"yah, ayolah alka tidak suka itu."arka hanya tertawa mendengarnya.

Aneh memang, jika seirang anak kecil akan senang jika dimanjakan oleh sanga ayah. Tapi tidak dengan arka, bahkan ia juga tidak suka dipanggil dengan panggilan yg aneh. Tapi itu semua tidak akan berlaku pada saysa, arka akan sangat manja.

"apa kau tidak ingin belajar bahasa korea son?"

"no"

"why?"

"libet, alka males"

"hey, kau nanti akan pindah kesana."

"tidak mau, alka tinggal disini saja dengan buna."

"terserah kau son, tapi apa kau yakin? Grandma dan grandpa akan ikut dengan ayah"

"benalkah? Apa ayah yakin?"

Oke, alex kalah. Widya dan rendy bahkan tidak suka jika disuruh kembali ke korea, mereka terlalu cinta dengan indonesia. Bahkan, sejujurnya mereka tidak menyukai pekerjaan alex.

"ayah? Apa masih yakin?"

"baiklah, ayah kalah."

"apa ayah akan tetap disana? Bagaimana dengan glandpa?"

"tenanglah son, ayah mungkin akan berhenti. Kau tau sendiri bagaimana kekuatan grandoa."

"i know."

Rendy memang tidak suka dengan pekerjaan alex, bahkan dulu ia sempat membuat skandal besar tentang dirinya yg tengah menjalin hubungan dengan aktris lain. Skandal itu mampu membuatnya berada di fase terburuk, dan hampir 6bln lebih ia break demi .

Memang alex akui ia salah, seharusnya ia meneruskan perusahaan yg telah ayahnya dirikan. Ia merupakan anak tunggal, yang mau tak mau harus meneruskan perusahaan.



Haihaiii

Kok balik? Joled aja tros kau, dasar kau rebahan.

Gua yakin sih klo kalean itu lebih demen tiktod dapi pada baca, gua juga gitu sih.

Ya maap klo salah, jan ngegad dong genk. Canda, genk. Ntar lu nyeang gua, kan kga lucu tuhh.

Eh, tiktod yg isinya korea dong. Lagi suka nich, kek jung familly getoh....




my husband is idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang