Pagi ini sasya, berangkat dengan gembira. Entahlah, ia mendaoat firasat baik tentang hari ini.
"mau berangkat sekarang dek? "tanya arya.
"iya bang, kaka kemana? "
"lagi dikamar, badannya sakit semua katanya. "
"kasian kakak kamu dek, mau ngelahirin jadi ya gitu badannya pada pegel pegel"sahut sella.
Huffttt
Sasya menghela nafasnya sejenak, ia memikirkan bagaimana jika dirinya sedang mengandung nantinya. Pasti akan sangat repot, dan pastinya juga akan sangat menyenangkan. Apa lagi jika di temani oleh suami yg mencintai kita.
"dek? Kok ngelamun? "
"ehee, gk kok bang. Tadi cuman mikir aja bentaran. "
"ohh gitu, mau abang anterin gk? "
"ha? Gk jangan! Abang dirumah aja, sasya bisa sendiri kok"
"adek punya pacar ya? Bilangin mami ahhh"
"ih sasya gk punya pacar bang, jangan fitnah ya. "
"iya iya, udah sana berangkat. Masa nanti berangkatnya kalah sama muridnya, guru apaan itu? Yg buat aturan dia, tapi yg ngelanggar juga dia sendiri. Suka heran abang tuh dek"
"abang mah, kan cuman segelintir doang yg gitu. "
"iya iya terserah, toh faktanya juga banyak yg gitu. "
"iya abang..... Sasya berangkat dulu, assalamualaikum "pamit sasya pada sella dan arya, karna tadi nando sudah berangkat pagi sekali.
"Wa'alaikumsalam "
Saat sasya ingin membuka pagar rumah, ia dikejutkan dengan sebuah mobil hitam yg terpakir indah di depan gerbangnya.
"ini siapa sih yg parkir sembarangan?!"kesal sasya, oh ayolah ini sudah siang dan sasya tak mau datang terlambat.
Mau tak mau sasya mendatangi kaca mobil hitam itu.
Tok tok tok
"permisi, bisa di mundurin gk? "
Saat kaca itu perlahan turun, memperlihatkan wajah tamoan yg sayangnya tidak berlaku bagi sasya.
"buna! Buna ayo masuk"
Tunggu sebentar, biarkan sasya mencerna kejadian yg ada dideoannya ini.
"kok? Kenapa bisa? "
Ya, benar sekali. Arka dan alex lah ygmenjemput sasya, entah angin aoa yg membuat alrx mau menuruti keinginan putra nya itu.
"masuk, cepet."
"ha? "
"masuk! "
Entah kenapa, sasya justru memutari mobil dan masuk ke dalam. Kata kata alex seakan menghipnotisnya, tubuhnya bergerak sesuai arahan alex.
Setelah sasya duduk dan memakai sabuk pengaman, alex mulai menjalankan mobionya dengan kecepatan sedang.
Sepertinya firasat sasya untuk hari ini salah besar, bagaimana bisa pagi hari ini ia di pertemukan dengan manusia macam cabe berjalan ini? Pasti hari ini akan berubah menjadi buruk.
"buna? Buna kenapa? Buna sakit?"runtutan pertanyaan dari arka terlontar begiyu melihat sasya.
"buna gk sakit kok sayang"ucap sasya sambil menengok kebelakang tak lupa dengan senyuman manisnya.
Setelah itu, mobil alex menunggalkan pekarangan rumah sasya. Tak lama mobil itu sampai di sekolah, tentu saja masihsepi karna ini juga masih pagi untuk keswkolah.
"ayah, alka belangkat ya. "
"iya, sekolah yg pinter. Jangan nakal, dengerin kata gurunya. "
"iya ayah. "
Setelah itu arka turun terlebih dahulu.
"terimakasih kak, maaf meropotkan. "
"hm"
"permisi"
Setelah sasya turun dari mobil, alex melajukan mobilnya dengan cepat.
"dasar kulkas! Pengen bangt gua bejek bejek tuh mukanya. "
Tanpa disadari arka melihat tingkah laku sasya yg sebal dengan sifat alex, ia terkikik. Lucu melihat bunanya seperti itu.
"ayah tellalu dingin, gimana alka mau dapet buna. "gumam arka.
Hari berlalu dengan cepat sekali bukan? Tak terasa memang, buktinya apex sering sekali menjemput sasya. Ahhh, bukan sering.
Tapi setiap berangkat sekolah pasti alex akan menjemput sasya, pastinya dengan alasan arka yg meminta.
Sudah 2 minggu alex dan sasya semakin dekat, itu yg membuat widya dan rendy senang. Apalagi dengan arka, aahhh sepertinya ia akan benar benar mendapatkan buna.
Tapi, sela ataupun nando masih belum mengenal alex ataupun arka. Karna alex akan menunggu sasya didepan gerbang.
Hari ini sudah weekend, dan arka tengah merajuk pada alex."arka ayo makan, ini udahjam 9 dan kamu belum makan. "ucap widya.
"glandma, alka mau bunaaa"
"alex! Anterin gih ke rumah sasya, jangan diem aja disitu. Gk kasian anaknya nangis?"kesal widya, pasalnya sudah sedari tadi pagi arka ingin menemui sasya. Tapi alex justru tak mau, dan mengacuhkan arka.
"ma, jangan ngerepotin mulu kenapa sih?"kesal alex.
Sebenarnya, alex itu mau mau saja untuk bertemu dengan sasya. Tapi ia tak enak jika harus merepotkan sasya, pasalnya setiap arka rewel pasti sasya akan datang dan membujuk arka. Tindakan alex benar bukan? Tidak enak jika harus merepotkan sasya setiap kali mereka bertemu.
Haihaiii.....
Ciee yg suka sama doi tapi cuman bisa liat dari jaoh, apalagi cuman pantengin storynya doang.
Eh, pas pantengin malah stiry doi isinya cwe baru mana lebih cakep lagi. Tertampar, terjungkal, terlempar, bauhh tripel kill.
Kok author tau? Jelas! Gua dah berpengalaman, iya dong sampe sekarang masih kek gitu. Cuman mantengin doang.
Jangan lupa VOTE! COMMENT! Tengyu yg udah mampireu....
KAMU SEDANG MEMBACA
my husband is idol
Teen Fictionsasya tidak pernah tau, bahkan tidak pernah berfikir jika anak yg ia sayangi dan cintai ini adalah anak dari seorang aktor ternama. salahkan dirinya yg tak mengetahui perkembangan dunia drama maupun film, ia hanya fokus dengan kehidupan pribadinya...