Finally....? Udah di chapter terakhir. Setelah hampir 4 tahun akhirnya cerita ini selesai. Terima kasih banyak dukungan dan kesabarannya ya semua!
DISCLAIMER: aku gak punya background psikologi, jadi maaf kalo ada teori yang melenceng :(
PART INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA 21+ MOHON JIKA KURANG NYAMAN BISA DI SKIP <3
ENJOY!
.
.
.
Yunho memarkirkan mobilnya di garasi. Mansion yang sama dengan perasaan yang berbeda. Berbeda karena Jaejoong kini kembali di sampingnya. Jaejoong yang juga mencintainya.
"Kajja."
Yunho keluar dan segera membuka pintu untuk Jaejoong dan menaruh telapak tangannya di atas pintu agar kepala Jaejoong tidak terantuk.
"Hati-hati."
Mendapatkan perlakuan manis seperti itu membuat Jaejoong tersenyum kecil. Beberapa maid sudah bersiap di depan pintu masuk dengan wajah sumringah. Raut wajah mereka menunjukan rasa bahagia dan rindu pada sosok Jaejoong yang pernah tinggal bersama dengan mereka.
"Selamat datang kembali, Tuan Jaejoong." Sapa salah satu maid dengan sumringah. Wanita paruh baya yang serang disebut Bibi Choi itu mengalihkan pandangannya pada sosok Changmin dipelukan Jaejoong.
"Jung Changmin." Ucap Jaejoong seakan menjawab sebuah pertanyaan yang tak terucapkan oleh wanita itu.
"Changmin-ah." Panggilnya dengan lembut. Yunho yang melihat interaksi hangat itu ikut tersenyum.
"Apa kamar sudah disiapkan?"
"Sudah, Tuan Jung. Makan malam juga sudah kami siapkan."
"Baguslah. Ayo kita ke atas, Joongie."
"Huh?"
Jaejoong kebingungan.
Joongie? Sejak kapan Yunho memanggilnya semanis itu?
Belum selesai Jaejoong berurusan dengan pikirannya, tangan kokoh Yunho sudah merangkul pinggangnya dan menuntunnya menuju kamar.
"Kajja."
.
.
.
Ketika pintu kamar terbuka, Jaejoong bisa merasakan memori masa lalu pelan-pelan kembali terngiang. Kasur king size yang mendominasi ruangan menjadi saksi ketika Yunho memeluknya saat ia tidak bisa tertidur.
"Selamat datang kembali?"
Jaejoong terkekeh atas sambutan Yunho. Kakinya melangkah masuk dan matanya mengitari seisi ruangan.
Satu tempat. Sejuta kenangan.
"Sepertinya kita harus segera membeli ranjang untuk Changmin tidur." Ucap Yunho melihat kasurnya. Lagipula ia takut jika Changmin tertindih jika mereka tidur.
"Hmm." Sahut Jaejoong mengiyakan. Ia memperhatikan Changmin yang sedang tidur di tengah ranjang dengan pulas.
Puas menatap Changmin, Jaejoong kembali mengitari seisi kamar dan menemukan sebuah pigura yang menyita perhatiannya.
"Kau mencetak foto ini, Yun?" Jaejoong menatap lekat sebuah bingkai yang di dalamnya terisi sebuah foto.
Fotonya dan Yunho pada saat acara Pre Mom & Baby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hourglass
Fanfiction"Tugasmu hanyalah melahirkan anak itu dan memberikannya kepadaku. Tidak lebih. Setelah anak itu lahir, kita berpisah." Di saat dirimu pergi, baru lah hati ini menyadari. YUNJAE. MPREG. NC 21.